Halaman 440
Teks Arab
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ، ثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدَانَ، ثَنَا بَكْرُ بْنُ بَكَّارٍ، ثَنَا مِسْعَرٌ، عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ، عَنْ أَبِي الْبُخْتُرِيِّ، قَالَ: سُئِلَ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ، فَقَالَ: قَرَأَ الْقُرْآنَ ثُمَّ وَقَفَ عِنْدَهُ، وَكَفَى بِهِ وَمِنْ أَقْوَالِهِ الدَّالَّةِ عَلَى أَحْوَالِهِ تَحَفُّظُهُ مِنَ الْآفَاتِ، وَتَزَوُّدُهُ مِنَ السَّاعَاتِ. وَقَدْ قِيلَ: " إِنَّ التَّصَوُّفَ تَصْحِيحُ الْمُعَامَلَةِ، لِتَصْحِيحِ الْمُنَازَلَةِ
Teks Indonesia
Muhammad bin Ishaq menceritakan kepada kami, Ibrahim bin Mi`dan menceritakan kepada kami, Bakr bin Bakkar menceritakan kepada kami, Mis`ar menceritakan kepada kami dari Amr bin Murrah, dari Abu Al Bukhturi, dia berkata: Ali bin Abi Thalib pernah ditanya tentang Ibnu Mas`ud, lalu dia menjawab, "Ibnu Mas`ud pernah membaca Al Qur’an, kemudian berhenti sejenak." Di antara ucapan-ucapan Abdullah bin Mas`ud yang petunjuk kondisi spiritualnya adalah upayanya menjaga diri dari kerusakan dan memanfaatkan waktu untuk mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya. Sebuah petuah mengatakan bahwa tashawwuf adalah memperbaiki muamalah untuk memperbaiki munazalah (Manzil berarti maqam dimana Yang Haq turun kepadamu atau kamu mencapainya. Sedangkan munazalah adalah Allah berkehendak turun kepadamu dan menjadikan dalam hatimu keinginan untuk menggapai tingkatan tersebut, sehingga tekad tergerak dengan gerakan spiritual yang halus)