Halaman 2758
Teks Arab
حَدَّثَنَا أَبُو عَمْرٍو عُثْمَانُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْعُثْمَانِيُّ، قَالَ: ثنا ابْنُ مُكْرَمٍ، قَالَ: ثنا مَنْصُورُ بْنُ أَبِي مُزَاحِمٍ، قَالَ: ثنا عُثْمَانُ بْنُ عَبْدِ الْحَمِيدِ بْنِ لَاحِقٍ الْبَصْرِيُّ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ مُسْلِمِ بْنِ يَسَارٍ، أَنَّهُ قَالَ: " قَدِمْتُ الْبَحْرَيْنِ وَالْيَمَامَةَ عَلَى تِجَارَةٍ فَإِذَا أَنَا بِالنَّاسِ مُقْبِلِينَ وَمُدْبِرِينَ نَحْوَ مَنْزِلٍ، فَقَصَدْتُ إِلَيْهِ فَإِذَا أَنَا بِامْرَأَةٍ جَالِسَةٍ فِي مُصَلَّاهَا عَلَيْهَا ثِيَابٌ غَلِيظَةٌ، وَإِذَا هِيَ كَئِيبَةٌ مَحْزُونَةٌ قَلِيلَةُ الْكَلَامِ، وَإِذَا كُلُّ مَنْ رَأَيْتُ وَلَدُهَا وَخَوَلُهَا وَعَبِيدُهَا، وَالنَّاسُ مَشْغُولُونَ بِالْبِيَاعَاتِ وَالتِّجَارَاتِ فَقَضَيْتُ حَاجَتِي، ثُمَّ أَتَيْتُهَا وَوَدَّعْتُهَا فَقَالَتْ: حَاجَتُنَا إِلَيْكَ أَنْ تَأْتِيَنَا إِذَا جِئْتَ إِلَيْنَا بِحَاجَةٍ فَتَنْزِلَ بِنَا، قَالَ: فَانْصَرَفْتُ فَلَبِثْتُ حِينًا ثُمَّ إِنِّي تَوَجَّهْتُ إِلَى بَلَدِهَا فِي حَاجَةٍ فَلَمَّا قَدِمْتُهَا لَمْ أَرَ دُونَ مَنْزِلِهَا شَيْئًا مِمَّا كُنْتُ رَأَيْتُ فَأَتَيْتُ مَنْزِلَهَا فَلَمْ أَرَ أَحَدًا، فَأَتَيْتُ الْبَابَ فَاسْتَفْتَحْتُ فَإِذَا أَنَا بِضَحِكِ امْرَأَةٍ وَكَلَامِهَا، فَفُتِحَ لِي فَدَخَلْتُ فَإِذَا أَنَا بِهَا جَالِسَةٌ
Teks Indonesia
Abu Amr Utsman bin Muhammad Al Utsmani menceritakan kepada kami, ia berkata: Ibnu Mukram menceritakan kepada kami, ia berkata: Manshur bin Abu Muzahim menceritakan kepada kami, ia berkata: Utsman bin Abdul Hamid bin Lahiq Al Bashri menceritakan kepada kami dari ayahnya, dari Muslim bin Yasar, bahwa ia berkata, "Aku datang ke Bahrain dan Yamamah untuk berdagang, lalu aku mendapat orang-orang berdatangan menghampiri suatu tempat tinggal, maka aku pun menuju ke tempat itu. Ternyata di sana ada seorang wanita tengah duduk di tempat shalatnya, ia mengenakan pakaian tebal, dan ia tampak murung dan sedih, serta sedikit bicara. Dan semua yang aku lihat adalah anaknya, pelayannya dan budaknya. Sementara orang-orang sibuk dengan jual beli dan perdagangan, lalu aku pun menyelesaikan keperluanku, kemudian aku mendatanginya lalu memberi salam kepadanya, lalu ia berkata, `Keperluan kami kepadamu adalah engkau mendatangi kami bila engkau datang kepada kami dengan membawakan keperluan, lalu singgah di tempat kami.` Lalu aku pun beranjak, lalu aku tinggal sebentar kemudian aku menuju ke negerinya untuk suatu keperluan. Ketika aku sampai di sana, aku tidak melihat apa pun di belakang tempat tinggalnya yang sebelumnya aku melihatnya, maka aku pun mendatangi rumahnya, namun aku tidak melihat seorang pun, maka aku menghampiri pintu dan meminta dibukakan. Tiba-tiba aku mendengar tertawanya seorang wanita dan perkataannya, lalu pintu pun dibukakan untukku, lalu aku masuk, maka aku dapati ia tengah duduk di rumah, ia mengenakan pakaian bagus lagi tipis. Tiba-tiba terdengar lagi perkataannya dan tawanya, namun wanita itu tidak ada sesuatu pun bersamanya di rumahnya, maka aku pun mengingkari itu dan berkata, `Sungguh engkau berada di dua kondisi yang mengherankan. Kondisimu ketika kedatanganku yang pertama, dan kondisimu yang ini.` Ia berkata, `Engkau tidak perlu merasa heran, yang pernah engkau lihat dari kondisiku yang pertama, bahwa aku sebagaimana yang engkau lihat dalam kebaikan dan kelapangan. Tidak tertimpa musibah dengan kematian anak, atau pelayan, atau harta atau pun barang-barang dagangan, kecuali aku pasrah. Dan aku tidak pernah berniaga apa pun kecuali aku memperoleh keuntungan di dalamnya. Lalu aku merasa khawatir bahwa aku tidak memiliki kebaikan di sisi Allah, maka aku pun bersedih karena itu.` Selanjutnya ia berkata, `Lalu bilamana aku memiliki kebaikan disisi Allah, tentu Allah akan mengujiku, lalu musibah datang berurutan kepadaku, yaitu pada anakku yang pernah engkau lihat, pelayanku, dan hartaku, dan tidak ada sedikit pun yang tersisa dari itu, maka aku berharap bahwa Allah telah memutar kebaikan padaku, lalu mengujiku dan mengingatkanku, maka karena itulah aku gembira, dan jiwaku merasa tenang.` Kemudian aku kembali, lalu aku berjumpa dengan Abdullah bin Umar, maka aku pun memberitahukan kepadanya tentang berita wanita tersebut, maka ia berkata, `Semoga Allah merahmati wanita itutidak ada yang luput darinya dari apa yang dialami oleh Ayyub sang Nabi ﷺ` kecuali sedikit.` Akan tetapi barangku ini rusak -atau kalimat serupa itu-, maka aku pun pergi untuk membetulkannya, lalu itu dibetulkan tapi tidak seperti yang aku inginkan, lalu ia pun memberitahuku tentang itu`." Di antara hadits-haditsnya yang musnad Ia pernah berjumpa dengan sejumlah sahabat dan meriwayatkan dari mereka baik secara mursal maupun muttashil. Sejumlah tabi`in meriwayatkan darinya, yaitu Abu Qilabah, Muhammad bin Sirin dan Qatadah.