Halaman 1497
Teks Arab
حَدَّثَنَا أَبُو عَمْرِو بْنُ حَمْدَانَ، ثنا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، ثنا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ، ثنا سُلَيْمَانُ بْنُ عُتْبَةَ، قَالَ: سَمِعْتُ يُونُسَ بْنَ مَيْسَرَةَ بْنِ حَلْبَسٍ، يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي إِدْرِيسَ الْخَوْلَانِيِّ، عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: إِنَّ الْعَبْدَ لَا يَبْلُغُ حَقِيقَةَ الْإِيمَانِ حَتَّى يَعْلَمَ أَنَّ مَا أَصَابَهُ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَهُ وَمَا أَخْطَأَهُ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيبَهُ
Teks Indonesia
Abu Amr bin Hamdan menceritakan kepada kami, Al Hasan bin Sufyan menceritakan kepada kami, Hisyam bin Ammar menceritakan kepada kami, Sulaiman bin Utbah menceritakan kepada kami, ia berkata: Aku mendengar Yunus bin Maisarah bin Hubaisy menceritakan dari Abu Idris Al Khaulani, dari Abu Darda, dari Nabi beliau bersabda, "Sesungguhnya seorang hamba itu tidak mencapai hakikat keimanan sehingga ia mengetahui bahwa apa yang menimpanya itu tidak akan meleset darinya, dan apa yang meleset darinya tidak akan menimpanya. ”