Halaman 1454
Teks Arab
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ الْعَبَّاسِ، ثَنَا إِبْرَاهِيمُ الْحَرْبِيُّ، ثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مَنْصُورٍ، ثَنَا الْحَسَنُ بْنُ مُوسَى، ثَنَا حَاتِمُ بْنُ رَاشِدٍ، عَنْ عَطَاءٍ، قَالَ: قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ: " إِذَا رَأَيْتُمْ سِتًّا، فَإِنْ كَانَتْ نَفْسُ أَحَدِكُمْ فِي يَدِهِ فَلْيُرْسِلْهَا، فَلِذَلِكَ أَتَمَنَّى الْمَوْتَ أَخَافُ أَنْ تُدْرِكَنِي: إِذَا أُمِّرَتِ السُّفَهَاءُ، وَبِيعَ الْحُكْمُ، وَتُهُوِّنَ بِالدَّمِ، وَقُطِّعَتِ الْأَرْحَامُ، وَقَطَعَتِ الْجَلَاوِزَةُ، وَنَشَأَ نَشْءٌ يَتَّخِذُونَ الْقُرْآنَ مَزَامِيرَ "
Teks Indonesia
Abdullah bin Abbas menceritakan kepada kami, Ibrahim Al Harbi menceritakan kepada kami, Muhammad bin Manshur menceritakan kepada kami, Al Hasan bin Musa menceritakan kepada kami, Hatim bin Rasyid menceritakan kepada kami, dari Atha, dia berkata: Abu Hurairah berkata, “Apabila kalian telah melihat enam perkara, saat nyawa salah seorang di antara kalian ada di tangannya, maka hendaklah dia melepaskan nyawanya. Karena itu, aku berangan-angan mati karena takut menjumpai zaman itu. Itu adalah zaman ketika orang-orang bodoh dijadikan pemimpin, hukum dijual-belikan, darah disepelekan, hubungan rahim diputus, dan muncul generasi yang menjadikan Al Qur`an sebagai senandung.”