Daftar Kitab

Halaman 55



Teks Arab

سَمِعْتُ أَبَا هَمَّامٍ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ مُجِيبٍ الصُّوفِيَّ , " وَسُئِلَ عَنِ الصُّوفِيِّ، فَقَالَ: لِنَفْسِهِ ذَابِحٌ , وَلِهَوَاهُ فَاضِحٌ , وَلِعَدُوِّهِ جَارِحٌ , وَلِلْخَلْقِ نَاصِحٌ , دَائِمٌ الْوَجَلَ , يُحْكِمُ الْعَمَلَ , وَيُبْعِدُ الْأَمَلَ , وُيَسُدُّ الْخَلَلَ , وَيُغْضِي عَلَى الزَّلَلِ , عُذْرُهُ بُضَاعَةٌ , وَحُزْنُهُ صِنَاعَةٌ , وَعَيْشُهُ قَنَاعَةٌ , بِالْحَقِّ عَارِفٌ , وَعَلَى الْبَابِ عَاكِفٌ , وَعَنِ الْكُلِّ عَازِفٌ , تَرْبِيَةُ بِرِّهِ , وَشَجَرَةُ وُدِّهِ , وَرَاعِي عَهْدِهِ قَالَ الشَّيْخُ رَحِمَهُ اللهُ: وَذَكَرْنَا فِي غَيْرِ هَذَا الْكِتَابِ كَثِيرًا مِنْ أَجْوِبَةِ مَشْيِخَتِهِمْ فِي التَّصَوُّفِ , وَاخْتِلَافِ عِبَارَاتِهِمْ , وَكُلٌّ قَدْ أَجَابَ عَنْ حَالِهِ وَيَشْتَمِلُ كَلَامُ الْمُتَصَوِّفَةِ عَلَى ثَلَاثَةِ أَنْوَاعٍ: فَأَوَّلُهَا إِشَارَاتُهُمْ إِلَى التَّوْحِيدِ. وَالثَّانِي كَلَامُهُمْ فِي الْمُرَادِ وَمَراتِبِهِ , وَالثَّالِثُ فِي الْمُرِيدِ وَأَحْوَالِهِ. ثُمَّ لِكُلِّ نَوْعٍ مِنَ الثَّلَاثَةِ مَسَائِلُ وَفُرُوعٌ , يَكْثُرُ تِعْدَادُهَا , فَأَوَّلُ أُصُولِهُمُ الْعِرْفَانُ , ثُمَّ إِحْكَامُ الْخِدْمَةِ وَالْإِدْمَانِ

Teks Indonesia

Aku mendengar Abu Hammam Abdurrahman bin Mujib Ash-Shufi ditanya tentang sufi, lalu dia menjawab, "Terhadap dirinya dia menyembelih, terhadap hawa nafsunya dia menolak, terhadap musuhnya dia melukai, terhadap manusia dia menasihati, senantiasa takut, menyempurnakan amal, menjauhi harapan, menambal keretakan, pemaafannya berlimpah, kesedihannya tercipta setiap saat, kehidupannya qana`ah, mengetahui kebenaran, selalu berdiri di pintu Allah, dan menjauhi segala sesuatu selain Allah, kebajikannya seperti daratan, cintanya seperti pohon, dan janjinya bisa dipegang." Syaikh (Abu Nu`aim) berkata: Di selain kitab ini kami telah menyebutkan jawaban-jawaban dari para syaikh sufi tentang tashawwuf dan perbedaan ungkapan mereka. Masing-masing menjawab sesuai kondisi spiritualnya. Pemaparan tentang sufi itu mencakup tiga macam, yaitu: Pertama, isyarat mereka tentang tauhid. Kedua, pemaparan mereka tentang murad (guru spiritual) dan tingkatan-tingkatannya. Ketiga, pemaparan tentang murid (pencari jalan spiritual) dan kondisi-kondisi spiritualnya. Kemudian, masing-masing dari ketiga macam pemaparan itu memiliki masalah-masalah dan cabang-cabang yang tidak terbilang. Jadi, dasar pertama mereka adalah ma`rifah, kemudian menyempurnakan khidmah dan kontinuitas.