Daftar Kitab

Halaman 2018



Teks Arab

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدٍ، قَالَ: ثنا أَبُو طَالِبِ بْنُ سَوَادَةَ، قَالَ: ثنا يُوسُفُ بْنُ بَحْرٍ الْمَرْوَزِيُّ، قَالَ: ثنا عَبْدُ الْوَهَّابِ بْنُ عَطَاءٍ، قَالَ: ثنا أَبُو عُبَيْدَةَ سَعِيدُ بْنُ رَزِينٍ قَالَ: سَمِعْتُ الْحَسَنَ، يَعِظُ أَصْحَابَهُ يَقُولُ: " إِنَّ الدُّنْيَا دَارُ عَمَلٍ مَنْ صَحِبَهَا بِالنَّقْصِ لَهَا وَالزَّهَادَةِ فِيهَا سَعِدَ بِهَا، وَنَفَعَتْهُ صُحْبَتُهَا وَمَنْ صَحِبَهَا عَلَى الرَّغْبَةِ فِيهَا وَالْمَحَبَّةِ لَهَا شَقِيَ بِهَا وَأَجْحَفَ بِحَظِّهِ مِنَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ ثُمَّ أَسْلَمَتْهُ إِلَى مَا لَا صَبَرَ لَهُ عَلَيْهِ وَلَا طَاقَةَ لَهُ بِهِ مِنْ عَذَابِ اللهِ فَأَمْرُهَا صَغِيرٌ وَمَتَاعُهَا قَلِيلٌ وَالْفَنَاءُ عَلَيْهَا مَكْتُوبٌ وَاللهُ تَعَالَى وَلِي مِيرَاثَهَا وَأَهْلُهَا مُحَوَّلُونَ عَنْهَا إِلَى مَنَازِلٍ لَا تَبْلَى وَلَا يُغَيِّرُهَا طُولُ الزَّمَنِ، لَا الْعُمْرُ فِيهَا يَفْنَى فَيَمُوتُونَ، وَلَا إِنْ طَالَ الثِّوَاءِ مِنْهَا يُخْرُجُونَ فَاحْذَرُوا - وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ - ذَلِكَ الْمَوْطِنَ وَأَكْثِرُوا ذِكْرَ ذَلِكَ الْمُنْقَلَبِ وَاقْطَعْ يَا ابْنَ آدَمَ مِنَ الدُّنْيَا أَكْثَرَ هَمِّكَ أَوْ لَتُقْطَعَنَّ حِبَالُهَا بِكَ فَيَنْقَطِعُ ذِكْرُ مَا خُلِقْتَ لَهُ مِنْ نَفْسِكَ وَيزِيغُ عَنِ الْحَقِّ قَلْبُكَ، وَتَمِيلُ إِلَى الدُّنْيَا فَتُرْدِيكَ، وَتِلْكَ مَنَازِلُ سُوءٍ بَيِّنٌ ضُرُّهَا مُنْقَطِعٌ نَفْعُهَا مُفْضِيَةٌ وَاللهِ بِأَهْلِهَا إِلَى نَدَامَةٍ طَوِيلَةٍ، وَعَذَابٍ شَدِيدٍ فَلَا تَكُونَنَّ يَا ابْنَ آدَمَ مُغْتَرًّا، وَلَا تَأْمَنْ مَا لَمْ يَأْتِكِ الْأَمَانُ مِنْهُ، فَإِنَّ الْهَوْلَ الْأَعْظَمَ وَمُفْظَعَاتِ الْأُمُورِ أَمَامَكَ، لَمْ تَخْلُصْ مِنْهَا حَتَّى الْآنَ وَلَا بُدَّ مِنْ ذَلِكَ الْمَسْلَكِ وَحُضُورِ تِلْكَ الْأُمُورِ إِمَّا يُعَافِيكَ مِنْ شَرِّهَا وَيُنَجِّيكَ مِنْ أَهْوَالِهَا وَإِمَّا الْهَلَكَةُ، وَهِيَ مَنَازِلٌ شَدِيدَةٌ مُخَوِّفَةٌ مَحْذُورَةٌ مُفْزِعَةٌ لِلْقُلُوبِ، فَلِذَلِكَ فَاعْدُدْ وَمِنْ شَرِّهَا فَاهْرَبْ وَلَا يُلْهِيَنَّكَ الْمَتَاعُ الْقَلِيلُ الْفَانِي، وَلَا تَرَبَّصْ بِنَفْسِكَ فَهِيَ سَرِيعَةُ الِانْتِقَاصِ مِنْ عُمُرِكَ فَبَادِرْ أَجَلَكَ وَلَا تُقَلِّلْ غَدًا، فَإِنَّكَ لَا تَدْرِي مَتَى إِلَى اللهِ تَصِيرُ وَاعْلَمُوا أَنَّ النَّاسَ أَصْبَحُوا جَادِّينَ فِي زِينَةِ الدُّنْيَا يَضْرِبُونَ فِي كُلِّ غَمْرَةٍ، وَكُلٌّ مُعْجَبٌ بِمَا هُوَ فِيهِ رَاضٍ بِهِ حَرِيصٌ عَلَى أَنْ يَزْدَادَ مِنْهُ فَمَا لَمْ يَكُنْ مِنْ ذَلِكَ لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَفِي طَاعَةِ اللهِ فَقَدْ خَسِرَ أَهْلُهُ وَضَاعَ سَعْيُهُ، وَمَا كَانَ مِنْ ذَلِكَ فِي اللهِ وَفِي طَاعَةِ اللهِ فَقَدْ أَصَابَ أَهْلُهُ بِهِ وَجْهَ أَمْرِهِمْ وَوُفِّقُوا فِيهِ بِحَظِّهِمْ عِنْدَهُمْ كِتَابُ اللهِ وَعَهْدُهُ، وَذِكْرُ مَا مَضَى وَذِكْرُ مَا بَقِيَ وَالْخَبَرُ عَمَّنْ وَرَاءَهُمْ، كَذَلِكَ أَمَرُ اللهِ الْيَوْمَ وَقَبْلَ ذَلِكَ أَمْرُهُ فِيمَنْ مَضَى؛

Teks Indonesia

Abdullah bin Muhammad menceritakan kepada kami, ia berkata: Abu Thalib bin Sawadah menceritakan kepada kami, ia berkata: Yusuf bin Bahr Al Marwazi menceritakan kepada kami, ia berkata: Abdul Wahhab bin Atha` menceritakan kepada kami, ia berkata: Abu Ubaidah Sa’id bin Razin menceritakan kepada kami, ia berkata: Aku mendengar Al Hasan memberikan wejangan kepada para sahabatnya, ia berkata, "Sesungguhnya dunia adalah negeri amal. Barangsiapa bergaul dengannya dengan sikap kurang untuknya dan zuhud terhadapnya, maka ia akan bahagia karenanya, dan pergaulannya itu akan bermanfaat baginya. Dan barangsiapa yang bergaul dengannya dengan menginginkannya dan mencintainya, maka ia akan sengsara karenanya, dan merugikan nasibnya dari Allah &, kemudian mengantarkannya kepada apa yang ia tidak dapat bersabar dan tidak kuat terhadapnya, yaitu adzab Allah. Maka sebenarnya dunia itu kedi, kesenangannya sedikit, dan kefanaannya telah ditetapkan atasnya. Sementara Allah & menguasai pewarisannya dan semua penghuninya. Mereka akan dipindahkan darinya ke tempat-tempat yang tidak akan usang, dan tidak akan dirubah oleh panjangnya masa. Di sana tidak ada umur yang berakhir sehingga mereka tidak akan mati, dan walaupun telah lama tinggal di sana, mereka tidak akan pernah keluar. Maka waspadalah -dan tidak ada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah- terhadap tempat tersebut, dan banyak-banyaklah mengingat tempat kembali itu. Wahai anak adam, putuskanlah kebanyakan keinginanmu terhadap dunia, atau tali- talinya akan memotongmu sehingga terputuslah ingatan tentang untuk apa dirimu didptakan, dan hatimu akan menyimpang dari kebenaran dan condong kepada dunia sehingga membinasakanmu. Itu tempat-tempat buruk yang telah jelas bahayanya, terputus manfaatnya selamanya, demi Allah, para penghuni mengalami penyesalan panjang yang tak berkesudahan, dan adzab yang keras. Karena itu, wahai anak Adam, jangan engkau terpedaya, janganlah merasa aman selama tidak akan jaminan darinya. Karena huru-hara besar dan kedahsyatan segala hal telah di depanmu, engkau belum terlepas darinya hingga sekarang, dan engkau pasti mengalami itu, dan menghadiri berbagai peristiwa itu. Mungkin Allah akan melindungimu dari keburukannya dan menyelamatkanmu dari huru- hara, dan mungkin juga kebinasaan yang akan menimpamu. Itu tempat-tempat yang kerasa yang sangat menakutkan, mengerikan dan sangat menggucang hati. Karena itu, bersiap-siaplah, dan larilah dari keburukannya. Jangan sampai engkau dibinasakan oleh gemerlap sedikit yang fana, dan janganlah engkau menantikannya, karena hal itu sangat cepat terjadi di dalam umurmu. Maka segeralah songsong ajalmu, dan jangan menangguhkan hingga esok, karena engkau tidak tahu kapan akan menuju Allah. Ketahuilah, bahwa manusia menjadi sungguh-sungguh meraih gemerlap dunia sehingga menggalinya di setiap kerumunan, dan semuanya merasa takjub dengan apa yang ia merasa rela dengannya, antusias untuk mendapat tambahan darinya. Sebenarnya semua hal dari itu yang tidak untuk di jalan Allah Azza wa jalla dan tidak untuk menaati Allah, maka pemiliknya sungguh telah rugi dan sia-sialah upayanya. Adapun segala hal dari itu yang digunakan di jalan Allah dan untuk menaati Allah, maka pemiliknya telah mendapatkan perkara mereka dengannya, dan mendapat petunjuk di dalamnya untuk memperoleh bagian mereka. Di sisi mereka ada Kitabullah dan janji- Nya, penyebutan apa-apa yang telah laki dan penyebutan apa yang tersisa, serta berita tentang yang setelah mereka. Demikian juga perintah Allah sekarang dan sebelum itu, adalah sama dengan perintah-Nya kepada yang telah lalu. Karena hujjah Allah telah berlaku, alasan telah jelas, dan semuanya akan diganjar penuh oleh Allah sesuai dengan amalnya. Kemudian qadha Allah terhadap para hamba-Nya ada dua kemungkinan: Diterapkan padanya rahmat-Nya dan pahala-Nya, maka sungguh itu adalah nikmat dan kemuliaan; Diterapkan padanya kemurkaan-Nya dan hukuman-Nya, maka sungguh itu adalah kerugian dan penyesalan. Akan tetapi, adalah hak atas orang yang telah datang keterangan dari Allah kepadanya, bahwa ini adalah perintah-Nya, dan itu telah terjadi, yaitu mengecilkan dalam pandangannya apa yang dikecilkan di sisi Allah, dan mengagungkan di dalam dirinya apa yang agung di sisi Allah. Bukankah kebencian dan kehinaan bagi para ahli dunia setelah kematian, yang disebutkan Allah itu, tidak menyenangkan jiwa seorang pun dari kehidupan dunianya? Karena dunia telah dinyatakan akan sirna, kenikmatannya tidak abadi, petakanya tidak terjamin, yang barunya akan usang, yang sehatnya bisa sakit, yang kayanya bisa miskin, mengombang-ambing para pemiliknya, dan . mempermainkan mereka dalam segala kondisinya. Maka di situ terdapat pelajaran dan keterangan bagi yang mau mengambil pelajaran. Maka apa lagi yang kau tunggu? Wahai anak Adam, kini engkau berada di negeri yang mencampakkanmu, dan tampaknya sudah cukup jelas perkaranya bagimu. Maka menuju kepada menghilangnya apa yang tengah terjadi adalah sangat cepat, kemudian mengantarkan para pemiliknya kepada perkara-perkara yang lebih besar dan jauh lebih berbahaya. Karena itu, wahai anak Adam, bertakwalah kepada Allah, dan hendaknya upayamu di dunia adalah untuk akhiratmu, karena engkau tidak memiliki sesuatu pun dari duniamu kecuali apa yang muncul di hadapanmu, maka janganlah engkau menyimpan untuk dirimu apa yang engkau miliki, dan janganlah mengikutkan dirimu selama engkau tahu bahwa engkau akan meninggalkannya untuk yang setelahmu. Akan tetapi, berbekallah untuk perjalanan jauh, dan persiapkanlah persiapan untuk hari-hari hidupmu dan lamanya berdirimu sebelum diturunkan kepadamu ketetapan dari Allah yang pasti terjadi, lalu menutupi dari apa yang engkau inginkan. Jika engkau, wahai anak Adam, telah menyesal, dimana penyesalan tidak lagi berguna bagimu, maka tendanglah dunia, olok-oloklah dirimu dengannya, dan tinggalkanlah kelebihan darinya. Karena jika engkau melakukan itu, maka engkau telah memperoleh harga yang paling menguntungkan berupa kenikmatan yang tidak akan sirna, dan engkau selamat dari adzab keras yang tidak memberi istirahat maupun jeda bagi yang mengalaminya. Maka bekerjalah dengan .sungguh-sungguh untuk apa yang engkau diciptakan untuknya, sebelum terpecah belahnya segala perkara bagimu sehingga sulit bagimu mengumpulkannya. Pergaulilah dunia dengan tubuhmu, tapi tinggalkanlah dia dengan hatimu. Dan hendaklah memberimu manfaat apa yang engkau lihat dari umur yang telah berlalu di hadapanmu. Telah terhalang di antara ahli dunia dan apa yang mereka berada di dalamnya, karena kefanaannya sebentar lagi, sementara akibatnya sangat mengerikan. Maka hendaklah ketakjuban para pemiliknya menambah zuhud bagimu terhadap dunia dan menambah waspada terhadapnya, karena demikianlah perihalnya orang-orang shalih. Dan ketahuilah, wahai anak Adam, bahwa engkau mencari perkara besar yang tidak terbatas padanya kecuali yang miskin lagi binasa, maka janganlah engkau mengikuti reka perdaya sementara engkau melihat jalannya, dan janganlah engkau meninggalkan nasibmu karena telah diperlihatkan kepadamu sementara engkau ditanyai dan dikatakan kepadamu, maka ikhlaskanlah amalmu. Apabila engkau memasuki waktu pagi, maka tunggulah kematian, dan apabila engkau memasuki waktu sore, maka jadilah demikian juga. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah. Sesungguhnya manusia yang paling selamat adalah orang yang mengamalkan apa yang Allah turunkan baik dalam kelapangan maupun petaka, dan memerintahkan para hamba untuk menaati Allah dan Rasul-Nya. Karena sdfeungguhnya kalian berada di negeri tercela yang diciptakan sebagai cobaan dan ditetapkan ajal bagi para penghuninya, bila mereka telah sampai kepadanya maka binasalah. Allah mengeluarkan tanamannya dan menebarkan padanya berbagai macam binatang. Kemudian mengabarkan kepada mereka tentang apa yang kelak mereka alami, memerintah para hamba-Nya pada apa yang dikeluarkan untuk mereka dari itu, yaitu dengan menaati­Nya. Menjelaskan kepada mereka jalannya, yakni jalan ketaatan, dan menjanjikan surga kepada mereka atas itu, yang mana saat itu mereka masih di dalam genggamannya, tidak ada seorang pun dari mereka yang mampu melawan-Nya, dan tidak ada sesuatu pun dari perbuatan mereka yang luput dari pengetahuan-Nya. Perbuatan mereka di dalamnya sangat beragam, antara yang durhaka dan taat kepada-Nya, masing-masing akan mendapatkan balasan dari Allah sesuai dengan apa yang diperbuat, dan nasib yang tidak dikurangi. Aku belum pernah mendengar Allah & pada apa yang dipesankan kepada para hamba-Nya dan diturunkan kepada mereka di dalam Kitab-Nya, yang menganjurkan seseorang dari para makhluk-Nya untuk menyukai dunia, dan tidak pula untuk meridhainya dengan jaminan di dalamnya, dan tidak pula untuk condong kepadanya. Bahkan mengemukakan ayat-ayat dan membuat perumpamaan-perumpamaan yang mencelanya, melarangnya dan menganjurkan selainnya. Allah juga telah menerangkan kepada para hamba-Nya, bahwa perkara yang dunia dan para penghuninya diciptakan untuknya adalah perkara besar lagi dahsyat. Allah akan memindahkan mereka darinya, yang aku lihat, ke negeri yang tidak ada ganjaran yang menyamai ganjaran mereka dan tidak ada sisa yang menyamai siksaan mereka. Akan tetapi itu adalah negeri keabadian, dimana Allah H menghukumi para hamba berdasarkan perbuatan mereka, kemudian menempatkan mereka di tempat-tempat mereka, tidak ada kesengsaraan yang berubah padanya dan tidak pula kenikmatan. Semoga Allah merahmati hamba yang mencari yang halal dengan upayanya hingga ketika telah berada di tangannya ia mengarahkannya kepada apa yang diarahkan Allah. Kasihan engkau, wahai anak Adam, tidaklah membahayakanmu apa yang menimpamu dari tekanan-tekanan dunia bila sampai kepadamu kebaikan akhirat. `Bermegah-megahan telah melalaikanmu, sampai kamu masuk ke dalam kubur`. (Qs. At- Takaatsur 102: 2). Ini mempermalukan manusia. Bermegah- megahan telah memelaikan kalian dari surga, padahal telah ada seruan Allah S dan kemuliaan-Nya. Demi Allah, sungguh kami telah menyertai orang-orang yang pernah mengatakan, ‘Kami tidak memerlukan dunia, bukan untuk itu kami diciptakan’. Maka mereka pun mencari surga dengan pagi, sore dan begadang. Ya, demi Allah, hingga mereka menumpahkan darah mereka untuk itu, dan mengharapkan itu, lalu mereka pun menang dan selamat. Selamat bagi mereka, tidak seorang dari mereka yang melipat pakaian, tidak pula menjadikannya alas, dan tidaklah engkau menjumpainya kecuali dalam keadaan berpuasa, hina, sedih dan takut, hingga apabila ia masuk kepada keluarganya, bila disuguhkan sesuatu kepadanya maka ia memakannya, dan bila tidak maka ia memakannya, dan bila tidak maka ia diam, tidak menanyakan sedikit pun kepada mereka: apa ini, apa ini.” Kemudian ia berkata, `Bukanlah orang yang mati itu lalu beristirahat dengan kematian, akan tetapi kematian adalah mayatnya orang-orang yang hidup "