Halaman 2249
Teks Arab
وَأَخْبَرَنِي جَعْفَرُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ نُصَيْرٍ، فِي كِتَابِهِ، وَحَدَّثَنِي عَنْهُ مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ: ثنا أَبُو الْعَبَّاسِ بْنُ مَسْرُوقٍ، قَالَ: ثنا مُحَمَّدُ بْنُ الْحُسَيْنِ، قَالَ: ثنا مُحَمَّدُ بْنُ بِشْرٍ الْكِنْدِيُّ، قَالَ: ثنا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ جَرِيرِ بْنِ عُبَيْدِ بْنِ حَبِيبِ بْنِ يَسَارٍ الْكِلَابِيُّ، حَدَّثَنِي عَنْ أَبِي حَازِمٍ، قَالَ: خَرَجَ سُلَيْمَانُ بْنُ يَسَارٍ خَارِجًا مِنَ الْمَدِينَةِ وَمَعَهُ رَفِيقٌ لَهُ حَتَّى نَزَلُوا بِالْأَبْوَاءِ فَقَامَ رَفِيقُهُ فَأَخَذَ السُّفْرَةَ وَانْطَلَقَ إِلَى السُّوقِ يَبْتَاعُ لَهُمْ وَقَعَدَ سُلَيْمَانُ فِي الْخَيْمَةِ وَكَانَ مِنْ أَجْمَلِ النَّاسِ وَجْهًا وَأَرْوَعِ النَّاسِ فَبَصُرَتْ بِهِ أَعْرَابِيَّةٌ مِنْ قُلَّةِ الْجَبَلِ وَهِيَ فِي خَيْمَتِهَا فَلَمَّا رَأَتْ حُسْنَهُ وَجَمَالَهُ انْحَدَرَتْ وَعَلَيْهَا الْبُرْقُعُ وَالْقُفَّازَانِ فَجَاءَتْ فَوَقَعَتْ بَيْنَ يَدَيْهِ فَأَسْفَرَتْ عَنْ وَجْهٍ لَهَا كَأَنَّهُ فِلْقَةُ قَمَرٍ فَقَالَتْ: أَهَبْتَنِي؟ فَظَنَّ أَنَّهَا تُرِيدُ طَعَامًا فَقَامَ إِلَى فَضْلِ السُّفْرَةِ لِيُعْطِيَهَا، فَقَالَتْ: لَسْتُ أُرِيدُ هَذَا، إِنَّمَا أُرِيدُ مَا يَكُونُ مِنَ الرَّجُلِ إِلَى أَهْلِهِ، فَقَالَ: جَهَّزَكِ إِلَيَّ إِبْلِيسُ ثُمَّ وَضَعَ رَأْسَهُ بَيْنَ كُمَّيْهِ فَأَخَذَ فِي النَّحِيبِ فَلَمْ يَزَلْ يَبْكِي فَلَمَّا رَأَتْ ذَلِكَ سَدَلَتِ الْبُرْقُعَ عَلَى وَجْهِهَا وَرَفَعَتْ رِجْلَيْهَا بِأَكْوَابٍ حَتَّى رَجَعَتْ إِلَى خَيْمَتِهَا، فَجَاءَ رَفِيقُهُ وَقَدِ ابْتَاعَ لَهُمْ مَا يَرْفُقُهُمْ فَلَمَّا رَآهُ وَقَدِ انْتَفَخَتْ عَيْنَاهُ مِنَ الْبُكَاءِ وَانْقَطَعَ حَلْقُهُ قَالَ: مَا يُبْكِيكَ؟ قَالَ: خَيْرٌ ذَكَرْتُ صِبْيَتِي قَالَ: لَا، إِنَّ لَكَ قِصَّةً، إِنَّمَا عَهْدُكَ بِصِبْيَتِكَ مُنْذُ ثَلَاثٍ أَوْ نَحْوِهَا، فَلَمْ يَزَلْ بِهِ رَفِيقُهُ حَتَّى أَخْبَرَهُ بِشَأْنِ الْأَعْرَابِيَّةِ، فَوَضَعَ السُّفْرَةَ وَجَعَلَ يَبْكِي بُكَاءً شَدِيدًا، فَقَالَ لَهُ سُلَيْمَانُ: أَنْتَ مَا يُبْكِيكَ؟ قَالَ: أَنَا أَحَقُّ بِالْبُكَاءِ مِنْكَ، قَالَ: فَلِمَ؟ قَالَ: لِأَنِّي أَخْشَى لَوْ كُنْتُ مَكَانَكَ لَمَا صَبَرْتُ عَنْهَا، قَالَ: فَمَا زَالَا يَبْكِيَانِ قَالَ: فَلَمَّا انْتَهَى سُلَيْمَانُ إِلَى مَكَّةَ وَطَافَ وَسَعَى أَتَى الْحِجْرَ وَاحْتَبَى بِثَوْبِهِ فَنَعَسَ فَإِذَا رَجُلٌ وَسِيمٌ جَمِيلٌ طُوَالٌ شَرْجَبٌ لَهُ شَارَةٌ حَسَنَةٌ وَرَائِحَةٌ طَيِّبَةٌ فَقَالَ لَهُ سُلَيْمَانُ: مَنْ أَنْتَ رَحِمَكَ اللهُ؟ قَالَ: أَنَا يُوسُفُ بْنُ يَعْقُوبَ قَالَ: يوسُفُ الصِّدِّيقُ؟ قَالَ: نَعَمْ قُلْتُ: إِنَّ فِي شَأْنِكَ وَشَأْنِ امْرَأَةِ الْعَزِيزِ لَشَأْنًا
Teks Indonesia
Dan Ja’far bin Muhammad bin Nushair mengabarkan kepadaku di dalam kitabnya. Dan diceritakan kepadaku darinya oleh Muhammad bin Ibrahim, ia berkata: Abu Al Abbas bin Masruq menceritakan kepada kami, ia berkata: Muhammad bin Al Husain menceritakan kepada kami, ia berkata: Muhammad bin Bisyr Al Kindi menceritakan kepada kami, ia berkata: Abdurrahman bin Jarir bin Ubaid bin Habib bin Yasar Al Kilabi menceritakan kepada kami, ia menceritakan kepadaku dari Abu Hazim, ia berkata, “Sulaiman bin Yasar keluar dari Madinah, ia bersama seorang temannya. Hingga ketika mereka singgah di Al Abwa`, temannya berdiri, lalu mengambil bekal, kemudian bertolak ke pasar untuk berbelanja untuk mereka, sementara Sulaiman duduk di tenda. Sulaiman termasuk orang yang berparas paling tampan, dan ia termasuk manusia yang paling wara’. Saat itu, ia dilihat oleh seorang wanita baduy dari puncak bukit, dan wanita itu pun sedang di tendanya. Ketika wanita itu melihat ketampanan dan keindahan Sulaiman, ia segera menghampirinya sambil mengenakan burqa’ (penutup muka) dan sarung tangan. Wanita itu datang lalu duduk di hadapan Sulaiman, lalu ia menyingkapkan wajahnya, seakan-akan itu adalah belahan bulan, lalu ia berkata, ‘Apa engkau mau memberiku?’ Maka Sulaiman mengira wanita itu menginginkan makanan, maka ia pun berdiri mengambil sisa bekal untuk diberikan kepadanya, namun wanita itu berkata, ‘Aku tidak menginginkan ini, tapi menginginkan apa yang biasa dilakukan laki-laki terhadap isterinya.’ Sulaiman berkata, ‘Iblis telah mempersiapkanmu kepadaku.’ Kemudian membenamkan kepalanya ke kerah bajunya, lalu ia pun mulai meratap dan terus menangis. Tatkala wanita itu melihatnya demikian, ia pun menurunkan burqa’nya pada wajahnya, lalu melangkahkan kakinya hingga kembali ke tendanya semula. Kemudian temannya Sulaiman datang setelah berbelanja untuk mereka yang mencukupi. Tatkala ia melihat Sulaiman dengan mata bengkak karena menangis dan lehernya sudah mengering, ia berkata: ‘Apa yang membuatmu menangis?’ Sulaiman berkata, ‘Baik-baik saja, aku ingat anak perempuanku.’ Temannya berkata, ‘Tidak, engkau pasti punya cerita. Anak perempuanmu itu telah berlalu tiga tahun atau sekitar itu.’ Temannya itu terus mendesaknya hingga akhirnya ia menceritakan tentang wanita baduy tadi. Lalu temannya itu meletakkan makanan, dan ia pun menangis dengan keras, maka Sulaiman berkata kepadanya, ‘Lalu apa yang membuatmu menangis?’ Ia berkata, ‘Aku lebih berhak menangis daripada kamu.’ Sulaiman berkata, ‘Mengapa?’ Ia berkata, ‘Sungguh aku takut, seandainya aku berada di posisimu, tentu aku tidak sabar terhadapnya.’ Maka keduanya pun terus menangis. Kemudian, ketika Sulaiman sampai ke Mekkah, lalu thawaf, sa’i dan menghampiri hajar aswad, ia menyelubungkan pakaiannya, lalu mengantuk. Tiba-tiba ada seorang lelaki sangat tampan berpostur tinggi mempesona dan beraroma sangat wangi, maka Sulaiman berkata, ‘Siapa engkau, semoga Allah merahmatimu?’ Ia menjawab, ‘Aku Yusuf bin Ya’qub.’ Sulaiman berkata, ‘Yusuf Ash-Shiddiq?’ Ia menjawab, ‘Ya.’ Sulaiman berkata, ‘Sesungguhnya perihalmu dan perihal wanita pembesar itu adalah perihal yang sangat menakjubkan.’ Maka Yusuf berkata kepadanya, ‘Perihalmu dan perihal wanita di Al Abwa` itu lebih menakjubkan’.” Asy-Syaikh (Abu Nu`aim) berkata: Ia meriwayatkan banyak hadits secara musnad dari Abu Hurairah, Ibnu Abbas, Ibnu Umar dan Ummu Salamah Di antaranya hadits-hadits musnad-nya-.