Halaman 565
Teks Arab
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ أَحْمَدَ، ثَنَا أَبُو عَبْدِ الْمَلِكِ أَحْمَدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْقُرَشِيُّ، ثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَائِذٍ، ثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ، ثَنَا أَبُو طَرَفَةَ عَبَّادُ بْنُ الرَّيَّانِ اللَّخْمِيُّ قَالَ: سَمِعْتُ عُرْوَةَ بْنَ رُوَيْمٍ يَقُولُ: حَدَّثَنِي عَامِرُ بْنُ لُدَيْنٍ، قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا لَيْلَى الْأَشْعَرِيَّ، يَقُولُ: حَدَّثَنِي أَبُو ذَرٍّ، قَالَ: " إِنَّ أَوَّلَ مَا دَعَانِي إِلَى الْإِسْلَامِ أَنَّا أَصَابَتْنَا السَّنَةُ، فَحَمَلْتُ أُمِّي وَأَخِي أُنَيْسًا إِلَى أَصْهَارٍ لَنَا بِأَعْلَى نَجْدٍ، فَلَمَّا حَلَلْنَا بِهِمْ أَكْرَمُونَا، فَمَشَى رَجُلٌ مِنَ الْحَيِّ إِلَى خَالِي فَقَالَ: إِنَّ أُنَيْسًا يُخَالِفُكَ إِلَى أَهْلِكَ فَحَزَّ فِي قَلْبِهِ، فَانْصَرَفْتُ مِنْ رَعِيَّةِ إِبِلِي فَوَجَدْتُهُ كَئِيبًا يَبْكِي، فَقُلْتُ: مَا بَكَاؤُكَ يَا خَالُ؟ فَأَعْلَمَنِي الْخَبَرَ فَقُلْتُ: حَجَزَ اللهُ مِنْ ذَلِكَ، إِنَّا نَعَافُ الْفَاحِشَةَ، وَإِنْ كَانَ الزَّمَانُ قَدْ أَخَلَّ بِنَا، فَاحْتَمَلْتُ بِأَخِي وَأُمِّي حَتَّى نَزَلْنَا بِحَضْرَةِ مَكَّةَ، فَأَتَيْتُ مَكَّةَ وَقَدْ بَلَغَنِي أَنَّ بِهَا صَابِئًا، أَوْ مَجْنُونًا أَوْ سَاحِرًا، فَقُلْتُ: أَيْنَ هَذَا الَّذِي تَزْعُمُونَهُ؟ قَالُوا: هَا هُوَ ذَاكَ حَيْثُ
Teks Indonesia
Sulaiman bin Ahmad menceritakan kepada kami, Abu Abdul Malik Ahmad bin Ibrahim Al Qurasyi menceritakan kepada kami, Muhammad bin A`idz menceritakan kepada kami, Walid bin Muslim menceritakan kepada kami, Abu Tharafah Abbad bin Ar-Rayyan Al-Lakhmi menceritakan kepada kami, dia berkata: Aku mendengar Urwah bin Ruwaim berkata: Amir bin Ludain menceritakan kepadaku, dia berkata: Aku mendengar Abu Laila Al Asy`ari berkata: Abu Dzar menceritakan kepadaku, dia berkata: Awal mula aku diajak untuk memeluk Islam adalah kami mengalami musim paceklik, lalu aku membawa ibuku dan saudaraku, yaitu Unais, pergi ke tempat kerabat kami di dataran tinggi Najed. Ketika kami tiba di tempat mereka, mereka memuliakan kami. Lalu berjalanlah seorang laki-laki dari Hayy untuk menemui pamanku, lalu dia berkata, "Sesungguhnya Unais tadi pergi meninggalkanmu dan pergi menemui keluargamu, lalu hatinya tergoncang karena takut." Aku segera pergi meninggalkan tempat gembala untaku, lalu aku mendapatinya dalam keadaan sangat sedih dan menangis. Aku bertanya kepadanya, "Mengapa kamu menangis, paman?" Lalu dia menyampaikan suatu berita kepadaku. Aku berkata, "Semoga Allah menghalangi kejadian itu, sesungguhnya kami menghindari perbuatan nista, meskipun zaman telah merusak kehidupan kami." Kemudian aku membawa ibuku dan saudaraku hingga tiba di dekat Makkah. Kemudian aku memasuki Makkah, dan aku mendengar bahwa di sana ada seorang yang murtad—atau gila, atau penyihir. Aku bertanya, "Dimana orang yang kalian tuduh murtad itu?" Mereka menjawab, "Itu dia, seperti yang kaulihat." Lalu aku berbalik kepada orang itu. Demi Allah, belum sempat aku menjauh dari mereka selemparan batu, mereka langsung menghujaniku dengan tulang, batu dan bongkahan tanah kering hingga membuatku berdarah. Kemudian aku mendatangi Baitullah dan masuk di antara tabir dan bangunan. Aku berpuasa di dalamnya selama tiga hari, tidak makan dan tidak minum selain air Zamzam. Abu Dzar melanjutkan: Ketika aku menemui Rasulullah ﷺ, Abu Bakar RA memegang tanganku dan bertanya, "Wahai Abu Dzar!" Aku menjawab, "Labbaik, wahai Abu Bakar!" Dia bertanya, "Apakah kamu beribadah di masa jahiliyahmu?" Aku menjawab, "Ya. Aku pernah berdiri di bawah matahari, dan aku terns shalat hingga panasnya menyengatku. Kemudian aku jatuh seperti kelambu." Kemudian Abu Bakar bertanya kepadanya, "Ke arah mana kamu menghadap?" Aku menjawab, "Aku tidak tahu kecuali ke arah mana saja Allah menghadapkanku, hingga Allah ft memasukkan Islam ke dalam hatiku."