Daftar Kitab

Halaman 344



Teks Arab

قَالَ أَبُو نُعَيْمٍ: أُخْبِرْتُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ أَيُّوبَ الرَّازِيِّ، ثَنَا، مُسَدَّدٌ، ثَنَا مُعْتَمِرُ بْنُ سُلَيْمَانَ، عَنْ، أَبِيهِ، عَنِ الْحَضْرَمِيِّ قَالَ: " قَرَأَ رَجُلٌ عِنْدَ النَّبِيِّ ، وَكَانَ لَيِّنَ الصَّوْتِ، أَوْ لَيِّنَ الْقِرَاءَةِ، فَمَا بَقِيَ أَحَدٌ مِنَ الْقَوْمِ إِلَّا فَاضَتْ عَيْنُهُ غَيْرَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ : إِنْ لَمْ يَكُنْ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ فَاضَتْ عَيْنُهُ فَقَدْ فَاضَ قَلْبُهُ

Teks Indonesia

Abu Nu`aim berkata: Aku diberitahu dari Muhammad bin Ayyub Ar-Razi, Musaddad menceritakan kepada kami, Mutant bin Sulaiman menceritakan kepada kami, dari ayahnya, dari Al Hadhrami, dia berkata, "Seorang laki-laki membaca Al Qur`an di hadapan Nabi ﷺ, dan orang itu bersuara lembut—atau lembut bacaannya. Tidak satu pun di antara orang-orang itu melainkan air matanya meleleh kecuali Abdurrahman bin Auf. Lalu Rasulullah ﷺ bersabda, `Jika air mata Abdurrahman bin Auf tidak menangis, maka sesungguhnya hatinya menangis`. `