Halaman 259
Teks Arab
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ أَحْمَدَ، ثنا أَبُو مُسْلِمٍ الْكَشِّيُّ، ثنا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ الْخَطَّابِ، ثنا سَهْلُ بْنُ شُعَيْبٍ، عَنْ أَبِي عَلِيٍّ الصَّيْقَلُ، عَنْ عَبْدِ الْأَعْلَى، عَنْ نَوْفٍ الْبِكَالِيِّ، قَالَ: رَأَيْتُ عَلِيَّ بْنَ أَبِي طَالِبٍ خَرَجَ فَنَظَرَ إِلَى النُّجُومِ، فَقَالَ: " يَا نَوْفُ أَرَاقِدٌ أَنْتَ أَمْ رَامِقٌ؟ قُلْتُ: بَلْ رَامِقٌ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ، فَقَالَ: يَا نَوْفُ طُوبَى لِلزَّاهِدِينَ فِي الدُّنْيَا، الرَّاغِبِينَ فِي الْآخِرَةِ، أُولَئِكَ قَوْمٌ اتَّخَذُوا الْأَرْضَ بِسَاطًا، وَتُرَابَهَا فِرَاشًا، وَمَاءَهَا طِيبًا، وَالْقُرْآنَ وَالدُّعَاءَ دِثَارًا وَشِعَارًا، قَرَضُوا الدُّنْيَا عَلَى مِنْهَاجِ الْمَسِيحِ عَلَيْهِ السَّلَامُ. يَا نَوْفُ إِنَّ اللهَ تَعَالَى أَوْحَى إِلَى عِيسَى أَنْ مُرْ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنْ لَا يَدْخُلُوا بَيْتًا مِنْ بُيُوتِي إِلَّا بِقُلُوبٍ طَاهِرَةٍ، وَأَبْصَارٍ خَاشِعَةٍ، وَأَيْدٍ نَقِيَّةٍ، فَإِنِّي لَا أَسْتَجِيبُ لِأَحَدٍ مِنْهُمْ، وَلِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِي عِنْدَهُ مَظْلِمَةٌ "
Teks Indonesia
Sulaiman bin Ahmad menceritakan kepada kami, Abu Muslim Al Kasysyi menceritakan kepada kami, Abdul Aziz bin Khaththab menceritakan kepada kami, Sahl bin Syu`aib menceritakan kepada kami, dari Abu Ali Shaiqal, dari Abdul A`la, dari Nauf Al Bakali, dia berkata: Aku melihat Ali bin Abu Thalib keluar rumah lalu memandangi bintang-bintang. Kemudian dia berkata, "Wahai Nauf! Apakah kamu sedang tidur atau masih melek?" Aku menjawab, "Masih melek, wahai Amirul Mukminin." Dia berkata, "Wahai Nauf! Surga bagi orang-orang yang bersikap zuhud terhadap dunia dan cinta terhadap akhirat. Mereka itulah kaum yang menjadikan bumi sebagai hamparan, debunya sebagai kasur, dan aimya sebagai minuman yang lezat, serta Al Qur’an dan doa sebagai selimut dan pakaian. Mereka memutus dunia dengan mengikuti cara hidup Isa AS. Wahai Nauf! Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepada Isa, `Perintahkanlah Bani Israil agar tidak memasuki salah satu rumah-Ku kecuali dengan hati yang suci, pandangan yang tunduk. dan tangan yang bersih, karena Aku tidak memperkenankan salah seorang di antara mereka dan makhluk-Ku yang lain yang menanggung dosa kezhaliman. Wahai Nauf! Janganlah kamu menjadi penyair, koperal, polisi, pengutip pajak, dan pengutip sepersepuluh harta orang lain. Karena Daud AS pernah bangun di suatu malam, lalu dia berkata, `Sungguh ini adalah saat yang apabila seorang hamba berdoa maka doanya pasti diperkenankan, kecuali koperal, atau polisi, pengutip pajak, pengutip sepersepuluh harta orang lain, atau pemain tambur, atau pemain gendang`."