Daftar Kitab

Halaman 1674



Teks Arab

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيٍّ، ثنا الْحُسَيْنُ بْنُ مَوْدُودٍ، ثنا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعِيدٍ الْجَوْهَرِيُّ، ثنا أَبُو أُسَامَةَ، ثنا هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: دَخَلْتُ أَنا وَعَبْدُ اللهِ بْنُ الزُّبَيْرِ، عَلَى أَسْمَاءَ قَبْلَ قَتَلِ ابْنِ الزُّبَيْرِ بِعَشْرِ لَيَالٍ وَإِنَّهَا وَجِعَةٌ فَقَالَ عَبْدُ اللهِ: كَيْفَ تَجِدِينَكِ؟ قَالَتْ: وَجِعَةٌ قَالَ: إِنَّ فِي الْمَوْتِ لَعَافِيَةً قَالَتْ: لَعَلَّكَ تَشْتَهِي مَوْتِي فَلِذَلِكَ تَتَمَنَّاهُ فَلَا تَفْعَلْ فَالْتَفَتُّ إِلَى عَبْدِ اللهِ فَضَحِكْتُ، وَقَالَتْ: وَاللهِ مَا أَشْتَهِي أَنْ أَمُوتَ حَتَّى يَأْتِيَ عَلَيَّ أَحَدُ طَرَفَيْكَ إِمَّا أَنْ تُقْتَلَ فَأَحْتَسِبَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَظْفَرَ فَتَقَرُّ عَيْنِي عَلَيْكَ وَإِيَّاكَ أَنْ تُعْرَضَ خُطَّةٌ فَلَا تُوَافِقُ فَتَقْبَلَهَا كَرَاهِيَةَ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا عَنَى ابْنُ الزُّبَيْرِ أَنْ يُقْتَلَ فَيَحْزُنَهَا ذَلِكَ وَكَانَتِ ابْنَةَ مِائَةِ سَنَةٍ

Teks Indonesia

Muhammad bin Ali menceritakan kepada kami, Al Husain bin Maudud menceritakan kepada kami, Ibrahim bin Sa’id Al Jauhari menceritakan kepada kami, Abu Usamah menceritakan kepada kami, Hisyam bin Urwah menceritakan kepada kami dari ayahnya, ia berkata, “Aku dan Abdullah Ibnu Az-Zubair masuk ke tempat Asma`, yaitu sepuluh hari sebelum terbunuhnya Ibnu Az- Zubair, saat itu Asma` sedang sakit. Lalu Abdullah berkata, ‘Bagaimana perasaanmu?’ Asma` menjawab, ‘Sakit’. Ibnu Az-Zubair berkata, ‘Sesungguhnya di dalam kematian ada kesembuhan’. Asma` berkata, ‘Tampaknya engkau menghendaki kematianku, karena itu engkau mengharapkannya. Janganlah engkau lakukan. Lalu aku menoleh kepada Abdullah, lalu aku tersenyum. Asma` berkata, ‘Demi Allah, aku tidak ingin mati hingga datang kepadaku berita tentang salah satu dari dua kemungkinanmu, yaitu engkau terbunuh lalu aku mengharapkan pahalanya, atau engkau menang lalu hati senang karenamu. Hendaklah engkau, jangan sampai dikemukakan suatu strategi lalu engkau tidak setuju namun engkau menerimanya karena takut mati’. Lalu datang berita terbunuhnya Ibnu Az-Zubair sehingga hal itu menyedihkannya, dan saat itu ia telah berusia seratus tahun.