Daftar Kitab

Halaman 532



Teks Arab

حَدَّثَنَا حَبِيبُ بْنُ الْحَسَنِ، ثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، ثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ أَيُّوبَ، ثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ

Teks Indonesia

Habib bin Al Hasan menceritakan kepada kami, Muhammad bin Yahya menceritakan kepada kami, Ahmad bin Muhammad bin Ayyub menceritakan kepada kami, Ibrahim bin Sa`d menceritakan kepada kami, dari Muhammad bin Ishaq, dia berkata: Hisyam bin Urwah bin Zubair menceritakan kepadaku, dari ayahnya, dia berkata: Waraqah bin Naufal melewati Bilal yang sedang disiksa, dan dia mengatakan, "Ahad, Ahad (Maha Esa)." Lalu dia berkata, "Ahad, Ahad. Allah, ya Bilal." Kemudian Waraqah bin Naufal menghampiri Umayyah bin Khalaf yang sedang menyiksa Bilal, lalu dia berkata, "Aku bersumpah demi Allah, jika kalian membunuhnya dalam keadaan seperti itu, aku pasti akan menjadikannya sebagai hanan." Hingga ketika Abu Bakar melewatinya di suatu hari saat mereka menyiksa Bilal, maka dia berkata kepada Umayyah, "Tidakkah kamu takut kepada Allah dalam memperlakukan orang yang papa ini? Sampai kapan?" Dia berkata, "Aku sudah merusaknya, dan aku akan berhenti menyiksanya agar kamu tidak melihatnya lagi." Abu Bakar bertanya, "Apa yang hams kulakukan? Aku punya budak negro yang lebih pemberani dan lebih kuat daripada dia, yang juga seagama denganmu. Aku akan menukarnya denganmu." Umayyah berkata, "Aku terima." Abu Bakar berkata, "Dia jadi milikmu." Lalu Abu Bakar memberikan kepadanya budaknya itu, lalu dia mengambil Bilal dan memerdekakannya. Kemudian Abu Bakar memerdekakan bersamanya tujuh budak lain yang memeluk Islam sebelum dia hijrah dari Makkah. Bilal adalah orang yang ketujuh." Muhammad bin Ishaq berkata: Bilal mantan sahaya Abu Bakar berasal dari Bani Jamh, salah seorang muwallad (keturunan budak) mereka. Dia adalah Bilal bin Rabah, orang yang jujur dalam berislam dan bersih hatinya. Dahulu, Umayyah membawanya keluar saat siang sudah sangat terik, lalu dia menyuruhnya berbaring telentang di padang pasir Makkah. Setelah itu dia menyuruh orang untuk meletakkan batu besar di atas dadanya, lalu dia berkata kepada Bilal, "Kamu tetap seperti ini sampai mati, atau kamu kufur kepada Muhammad dan menyembah Lata dan Uzza?" Di tengah menghadapi ujian itu dia berkata, "Ahad, Ahad." Ammar bin Yasir menggubah syair saat teringat akan Bilal dan sahabat-sahabatnya, siksaan yang mereka hadapi, dan pembebasan dirinya oleh Abu Bakar—yang karena itu Abu Bakar digelari Al Atiq: "Semoga Allah memberi balasan terbaik atas jasa terhadap Bilal dan sahabat-sahabatnya Kepada Atiq, dan semoga Allah SWTinakan Fakih dan Abu Jahal Di sore hari keduanya menyiksa Bilal Dan tidak berhati-hati selayaknya manusia berakal Lantaran Bilal mengesakan Tuhan seluruh manusia dan mengatakan, Aku bersaksi bahwa Allah Tuhanku` dengan mantap dika mereka membunuhku, biarkan mereka membunuhku, Tidak mungkin kusekutukan Ar-Rahman karena terbunuh dibunuh Wahai Tuhannya Ibrahim, Yunus Musa dan Isa, selamatkanlah aku, kemudian jangan hiraukan Bagi orang yang tetap ingin sesat dari keluarga Ghalib