Halaman 1097
Teks Arab
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ مَالِكٍ، ثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ، حَدَّثَنِي أَبِي، ثَنَا مِسْكِينُ بْنُ بُكَيْرٍ، ثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ يَعْلَى بْنِ عَطَاءٍ، عَنْ أُمِّهِ: أَنَّهَا كَانَتْ تَصْنَعُ لِعَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو الْكُحْلَ وَكَانَ يُكْثِرُ مِنَ الْبُكَاءِ، قَالَ: وَيُغْلِقُ عَلَيْهِ بَابَهُ وَيَبْكِي حَتَّى رَمَصَتْ عَيْنَاهُ، قَالَ: وَكَانَتْ أُمِّي تَصْنَعُ لَهُ الْكُحْلَ.
Teks Indonesia
Abu Bakar bin Malik menceritakan kepada kami, Abdullah bin Ahmad bin Hambal menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepadaku, Miskin bin Bukair menceritakan kepada kami, Syu`bah menceritakan kepada kami, dari Ya`la bin Atha, dari ibunya, bahwa dia membuatkan celak untuk Abdullah bin Amr karena Abdullah sering menangis. Dia sering menutup pintunya lalu menangis hingga bengkak kedua matanya. Ya`la bin Atha berkata, "Ibuku membuatkan celak untuknya."