Daftar Kitab

Halaman 2050



Teks Arab

حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ أَحْمَدَ، قَالَ: ثنا بِشْرُ بْنُ مُوسَى، قَالَ: ثنا مُحَمَّدُ بْنُ عِمْرَانَ بْنِ أَبِي لَيْلَى، قَالَ: ثنا مَسْلَمَةُ بْنُ جَعْفَرٍ الْأَحْمَسِيُّ الْأَعْوَرُ، عَنْ عَبْدِ الْحَمِيدِ الزِّيَادِيِّ، وَهُوَ عَبْدُ الْحَمِيدِ بْنُ كُرْدِيدٍ عَنِ الْحَسَنِ الْبَصْرِيِّ، رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى قَالَ: إِنَّ لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ عِبَادًا كَمَنْ رَأَى أَهْلَ الْجَنَّةِ فِي الْجَنَّةِ مُخَلَّدِينَ وَكَمَنْ رَأَى أَهْلَ النَّارِ فِي النَّارِ مُخَلَّدِينَ قُلُوبُهُمْ مَحْزُونَةٌ وَشُرُورُهُمْ مَأْمُونَةٌ حَوَائِجُهُمْ خَفِيفَةٌ وَأَنْفُسُهُمْ عَفِيفَةٌ صَبَرُوا أَيَّامًا قِصَارًا تُعْقَبَ رَاحَةً طَوِيلَةً، أَمَّا اللَّيْلُ فَمُصَافَّةٌ أَقْدَامُهُمْ تَسِيلُ دُمُوعُهُمْ عَلَى خُدُودِهِمْ يَجْأَرُونَ إِلَى رَبِّهِمْ رَبَّنَا رَبَّنَا، وَأَمَّا النَّهَارُ فَحُلَمَاءُ عُلَمَاءُ بَرَرَةٌ أَتْقِيَاءُ كَأَنَّهُمُ الْقِدَاحُ، يَنْظُرُ إِلَيْهِمُ النَّاظِرُ فَيَحْسِبُهُمْ مَرْضَى وَمَا بِالْقَوْمِ مِنْ مَرِضٍ، أَوْ خُولِطُوا وَلَقَدْ خَالَطَ الْقَوْمَ مِنْ ذِكْرِ الْآخِرَةِ أَمَرٌ عَظِيمٌ

Teks Indonesia

Sulaiman bin Ahmad menceritakan kepada kami, ia berkata: Bisyr bin Musa menceritakan kepada kami, ia berkata: Muhammad bin Imran bin Abu Laila menceritakan kepada kami, ia berkata: Maslamah bin Ja’far Al Ahmasi Al A’war menceritakan kepada kami dari Abdul Hamid Az-Zubaidi -yaitu Abdul Hamid bin Kurdid-, dari Al Hasan Al Bashri ia berkata, “Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba sebagaimana yang melihat ahli surga di suga dalam keadaan abadi, dan sebagaimana yang melihat ahli neraka di neraka dalam keadaan abadi. Hati mereka senantiasa bersedih. Keburukan mereka terjamin, kebutuhan-kebutuhan mereka ringan, dan jiwa-jiwa mereka bersih. Mereka bersabar dalam hari-hari yang pendek lalu diganjar dengan ketenteraman yang lama. Adapun di malam hari, mereka membersihkan kaki-kaki mereka, air mata mereka menetes mengaliri pipi mereka, mereka berseru kepada Tuhan mereka: Wahai Tuhan kami, wahai Tuhan kami. Sedangkan di siang hari, mereka adalah orang-orang yang lembut, ulama, baik, takwa, mereka itu seakan-akan batu api, orang yang melihat mereka mengira mereka sakit, padahal mereka itu tidak sakit. Atau memandang mereka telah kacau ingatannya. Sungguh perkara besar telah membuat ingatan orang-orang tersebut hanyut dari mengingat akhirat.”