Halaman 52
Teks Arab
وَسَمِعْتُ أَبَا الْفَضْلِ الطُّوسِيَّ يَقُولُ: سَمِعْتُ أَبَا الْحَسَنِ الْفَرْغَانِيَّ يَقُولُ: سَأَلْتُ أَبَا بَكْرٍ الشِّبْلِيَّ: مَا عَلَامَةُ الْعَارِفِ؟ فَقَالَ: صَدْرُهُ مَشْرُوحٌ , وَقَلْبُهُ مَجْرُوحٌ , وَجِسْمُهُ مَطْرُوحٌ. قُلْتُ: هَذَا عَلَامَةُ الْعَارِفِ , فَمَنِ الْعَارِفُ؟ قَالَ: الْعَارِفُ الَّذِي عَرَفَ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ , وَعَرَفَ مُرَادَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ , وَعَمِلَ بِمَا أَمَرَ اللهُ , وَأَعْرَضَ عَمَّا نَهَى عَنْهُ اللهُ , وَدَعَا عِبَادَ اللهِ إِلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ. فَقُلْتُ: هَذَا الْعَارِفُ , فَمَنِ الصُّوفِيُّ؟
Teks Indonesia
Aku juga mendengar Abu Fadhl Ath-Thusi berkata: Aku mendengar Abu Al Hasan Al Farghani berkata: Aku bertanya kepada Abu Bakar Asy-Syibli tentang tanda-tanda arif (ahli ma`rifat), lalu dia berkata, "Dadanya terbelah, hatinya terluka, dan raganya terhempas." Aku bertanya, "Ini adalah tanda arif. Lalu, siapa arif itu?" Dia menjawab, "Arif adalah orang yang mengenal Allah, mengetahui keinginan Allah, mengerjakan perintah Allah, menjauhi larangan Allah, mengajak hamba-hamba Allah kepada Allah." Aku bertanya, "Ini adalah arif. Lalu, siapakah sufi itu?" Dia menjawab, "Orang yang jernih hatinya, mengikuti jalan Al Mushthafa SAW, melempar dunia ke belakang, dan merasakan kepada hawa nafsu rasanya tersapih." Aku bertanya, "Ini adalah sufi. Lalu, apa itu tashawwuf?" Dia menjawab, "Tashawwuf adalah menjalin keintiman dan memetik pelajaran, menjauhi sikap mengada-ada." Aku bertanya, "Yang lebih baik dari ini, apa itu tashawwuf?" Dia menjawab, "Menyerahkan pembersihan hati kepada Yang Maha Mengetahui perkara-perkara ghaib." Aku bertanya kepadanya, "Yang lebih baik dari ini, apa itu tashawwuf?" Dia menjawab, "Mengagungkan urusan Allah dan santun terhadap hamba-hamba Allah." Aku bertanya lagi kepadanya, "Yang lebih baik dari, siapa itu sufi?" Dia menjawab, "Orang yang jernih dari kekeruhan, terbebas dari kotoran, terpenuhi dengan pikiran, dan sama baginya emas dan tanah liat."