Daftar Kitab

Halaman 1782



Teks Arab

حَدَّثَنَا حَبِيبُ بْنُ الْحَسَنِ، ثنا أَبُو شُعَيْبٍ الْحَرَّانِيُّ، ثنا خَالِدُ بْنُ يَزِيدَ الْعُمَرِيُّ، ثنا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ أَبِي رَوَّادٍ، عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ مَرْثَدٍ، قَالَ: " انْتَهَى الزُّهْدُ إِلَى ثَمَانِيَةٍ: عَامِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبْدِ قَيْسٍ، وَأُوَيْسٍ الْقَرَنِيِّ، وَهَرَمِ بْنِ حَيَّانَ، وَالرَّبِيعِ بْنِ خُثَيْمٍ، وَمَسْرُوقِ بْنِ الْأَجْدَعِ، وَالْأَسْوَدِ بْنِ يَزِيدَ، وَأَبُو مُسْلِمٍ الْخَوْلَانِيِّ، وَالْحَسَنِ بْنِ أَبِي الْحَسَنِ فَأَمَّا عَامِرُ بْنُ عَبْدِ اللهِ فَكَانَ يَقُولُ: فِي

Teks Indonesia

Habib bin Al Hasan menceritakan kepada kami, Abu Syu’aib Al Harrani menceritakan kepada kami, Khalid bin Yazid Al Umari menceritakan kepada kami, Abdul Aziz bin Abu Rawwad menceritakan kepada kami dari Alqamah bin Martsad, ia berkata, “Zuhud telah sampai kepada delapan orang: Amir bin Abdullah bin Abdu Qais, Uwais Al Qami, Harim bin Hayyan, Ar-Rabi’ bin Khutsaim, Masruq bin Al Ajda’, Al Aswad bin Yazid, Abu Muslim Al Khaulani dan Al Hasan bin Abu Al Hasan. Mengenai Amir bin Abdullah, ia pemah mengatakan, ‘Di dunia ada berbagai dukacita dan kesedihan, sementara di akhirat ada neraka dan hisab. Lalu dimana ketenteraman dan kesenangan. Wahai Tuhanku, Engkau telah menciptakanku tanpa meminta persetujuanku dalam menciptakanku, dan Engkau telah menempatkanku di dalam petaka- petaka dunia kemudian Engkau mengatakan kepadaku, ‘Bertahanlah.’ Maka bagaimana bisa aku bertahan bila Engkau tidak meneguhkanku? Tuhanku, sesungguhnya Engkau mengetahui, bila aku memiliki dunia dengan berbagai halnya, kemudian memintanya dariku, tentu aku menjadikannya untuk-Mu. Maka berikanlah diriku kepadaku.’ Ia juga pemah mengatakan, ‘Kenikmatan dunia ada empat: Harta, wanita, tidur dan makanan. Adapun harta dan wanita, maka aku tidak membutuhkan keduanya. Sedangkan tidur dan makanan, maka aku memelukan keduanya. Demi Allah, aku akan mengerahkan daya upayaku untuk kedua hal itu.’ Ia pemah tidur sambil berdiri dan tetap berpuasa, dan iblis pemah menghalanginya di tempat sujudnya, lalu ketika ia mendapati baunya ia menyingkirkannya dengan tangannya, kemudian berkata, ‘Seandainya bukan karena kebusukanmu, tentu aku masih tetap sujud di atasmu.’ Iblis itu menampakkan diri kepadanya dalam bentuk ular, iblis itu melihatnya sedang shalat, lalu ia masuk ke bawah gamisnya hingga keluar dari kerah dan pakaiannya namun tidak berhasil memalingkannya. Lalu dikatakan kepadanya, ‘Tidakkah engkau menyingkirkan ular tersebut?’ Ia menjawab, ‘Demi Allah, sesungguhnya aku malu kepada Allah bila aku takut sesuatu selain- Nya. Demi Allah, aku tidak mengetahui itu ketika ia masuk dan ketika ia keluar.’ Dikatakan juga kepadanya, ‘Sesungguhnya surga itu bisa diraih selain dengan apa yang engkau lakukan, dan sesungguhnya neraka bisa dihindari dengan selain apa yang engkau lakukan.’ Ia berkata, ‘Tidak, hingga aku tidak mencela diriku sendiri.’ Ia pemah sakit lalu menangis, maka dikatakan kepadanya, Apa yang membuatmu menangis, padahal sebelumnya engkau demikian dan demikian.’ Ia pun berkata, ‘Bagaimana aku tidak menangis, dan siapa yang lebih berhak untuk menangis daripada aku. Demi Allah, tidaklah aku menangis karena ambisi terhadap dunia, tidak pula karena takut kematian, akan tetapi karena jauhnya .perjalananku dan sedikitnya bekalku. Dan sesungguhnya aku tengah naik dan turun. Surga ataukah neraka, aku tidak tahu, kemana nantinya aku berada’.”