Daftar Kitab

Halaman 1979



Teks Arab

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ جَعْفَرِ بْنِ حَمْدَانَ، قَالَ: ثنا عَبْدُ اللهِ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ، حَدَّثَنِي أَبِي قَالَ: ثنا الْمُغِيرَةُ، قَالَ: ثنا هِشَامُ بْنُ الْغَازِ، حَدَّثَنِي يُونُسُ بْنُ الْهَرَمِ، عَنْ أَبِي مُسْلِمٍ الْخَوْلَانِيِّ: أَنَّهُ نَادَى مُعَاوِيَةَ بْنَ أَبِي سُفْيَانَ وَهُوَ جَالِسٌ عَلَى مِنْبَرِ دِمَشْقَ فَقَالَ: يَا مُعَاوِيَةُ إِنَّمَا أَنْتَ قَبْرٌ مِنَ الْقُبُورِ إِنْ جِئْتَ بِشَيْءٍ كَانَ لَكَ شَيْءٌ وَإِنْ لَمْ تَجِئْ بِشَيْءٍ فَلَا شَيْءَ لَكَ، يَا مُعَاوِيَةُ لَا تَحْسَبَنَّ الْخِلَافَةَ جَمْعَ الْمَالِ وَتَفَرُّقَهُ وَلَكِنَّ الْخِلَافَةَ الْعَمَلُ بِالْحَقِّ وَالْقَوْلُ بِالْمَعْدَلَةِ وَأَخْذُ النَّاسِ فِي ذَاتِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ يَا مُعَاوِيَةُ إِنَّا لَا نُبَالِي بِكَدَرِ الْأَنْهَارِ مَا صَفَتْ لَنَا رَأْسُ عَيْنِنَا وَإِنَّكَ رَأْسُ عَيْنِنَا، يَا مُعَاوِيَةُ إِيَّاكَ أَنْ تَحِيفَ عَلَى قَبِيلَةٍ مِنْ قَبَائِلِ الْعَرَبِ فَيَذْهَبَ حَيْفُكَ بِعَدْلِكَ فَلَمَّا قَضَى أَبُو مُسْلِمٍ مَقَالَتَهُ أَقْبَلَ عَلَيْهِ مُعَاوِيَةُ فَقَالَ: يَرْحَمُكَ اللهُ "

Teks Indonesia

Ahmad bin Ja’far bin Hamdan menceritakan kepada kami, ia berkata: Abdullah bin Ahmad bin Hambal menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepadaku, ia berkata: Al Mughirah menceritakan kepada kami, ia berkata: Hisyam bin Al Ghaz menceritakan kepada kami, Yunus bin Al Haram menceritakan kepadaku dari Abu Muslim Al Khaulani, "Bahwa ia berseru kepada Mu’awiyah bin Abu Sufyan yang saat itu sedang duduk di atas mimbar Dimasyq, lalu berkata, ‘Wahai Mu’awiyah, sesungguhnya engkau hanyalah sebuah kuburan di antara banyak kuburan. Jika engkau membawakan sesuatu, maka kau akan memliki sesuatu, dan jika engkau tidak membawelkan sesuatu maka engkau tidak akan memiliki apa pun. Wahai Mu’awiyah, janganlah engkau mengira bahwa khilafah adalah mengumpulkan harta dan membagi- bagikannya, akan tetapi khilafah adalah berkeja secara haq, berbicara secara adil dan menghukum orang karena Dzat Allah Wahai Mu’awiyah, sesungguhnya kami tidak peduli dengan keruhnya sungai- sungai selama pangkal mata air kami jernih, dan sesungguhnya engkau adalah mata air kami. Wahai Mu’awiyah, janganlah engkau bersikap tidak adil terhadap suatu kabilah di antara kabilah-kabilah Arab sehingga ketidak adilanmu akan sirna karena keadilanmu.’ Setelah Abu Muslim setelah dari perkataannya, Mu’awiyah menghadap kepadanya lalu berkata, ‘Semoga Allah merahmatimu’.”