Halaman 309
Teks Arab
حَدَّثَنَا أَبُو أَحْمَدَ الْغِطْرِيفِيُّ، ثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ شَيْرَوَيْهِ، ثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ رَاهَوَيْهِ، قَالَ: قُلْتُ لِأَبِي أُسَامَةَ: أَحَدَّثَكُمْ هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ الزُّبَيْرِ قَالَ: لَمَّا كَانَ يَوْمُ الْجَمَلِ جَعَلَ الزُّبَيْرُ يُوصِي بِدَيْنِهِ وَيَقُولُ ⦗٩١⦘: " يَا بُنَيَّ إِنْ عَجَزْتَ عَنْ شَيْءٍ فَاسْتَعِنْ عَلَيْهِ بِمَوْلَايَ، قَالَ: فَوَاللهِ مَا دَرَيْتُ مَا أَرَادَ حَتَّى قُلْتُ: يَا أَبَتِ مَنْ مَوْلَاكَ؟ قَالَ: اللهُ قَالَ: فَوَاللهِ مَا وَقَعْتُ فِي كُرْبَةٍ مِنْ دَيْنِهِ إِلَّا قُلْتُ: يَا مَوْلَى الزُّبَيْرِ اقْضِ دِينَهُ فَيَقْضِيَهُ، فَقُتِلَ الزُّبَيْرُ وَلَمْ يَدَعْ دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا إِلَّا أَرْضَيْنِ مِنْهَا بِالْغَابَةِ وَدُورًا، وَإِنَّمَا كَانَ دَيْنُهُ الَّذِي عَلَيْهِ أَنَّ الرَّجُلَ كَانَ يَأْتِيهِ بِالْمَالِ فَيَسْتَوْدِعُهُ إِيَّاهُ، فَيَقُولُ الزُّبَيْرُ: لَا، وَلَكِنَّهُ سَلَفٌ، فَإِنِّي أَخْشَى عَلَيْهِ الضَّيْعَةَ، فَحَسَبْتُ مَا عَلَيْهِ فَوَجَدْتُهُ أَلْفَيْ أَلْفٍ فَقَضَيْتُهُ. وَكَانَ يُنَادِي عَبْدُ اللهِ بْنُ الزُّبَيْرِ بِالْمَوْسِمِ أَرْبَعَ سِنِينَ: مَنْ كَانَ لَهُ عَلَى الزُّبَيْرِ دَيْنٌ فَلْيَأْتِنَا فَلْنَقْضِهِ، فَلَمَّا مَضَى أَرْبَعُ سِنِينَ قَسَّمْتُ بَيْنَ الْوَرَثَةِ الْبَاقِيَ، وَكَانَ لَهُ أَرْبَعُ نِسْوَةٍ فَأَصَابَ كُلَّ امْرَأَةٍ أَلْفُ أَلْفٍ وَمِائَتَا أَلْفٍ؟ " فَقَالَ أَبُو أُسَامَةَ: نَعَمْ
Teks Indonesia
Abu Hamid bin Jabalah menceritakan kepada kami, Sarraj menceritakan kepada kami, Al Hasan bin Ash-Shabah menceritakan kepada kami, Al Al Harits bin Athiyyah menceritakan kepada kami, dari Al Auza`i, dari Nahik bin Maryam, dari Mughits bin Sumay, dia berkata, "Zubair memiliki seribu budak yang menyerahkan penghasilan mereka kepadanya, tetapi dia tidak memasukkan uang satu dirham pun dari penghasilan mereka ke dalam rumahnya." Abu Ahmad Al Ghithrifi menceritakan kepada kami, Abdullah bin Syairawaih menceritakan kepada kami, Ishaq bin Rahawaih menceritakan kepada kami, dia berkata: Aku berkata kepada Abu Usamah: Apakah Hisyam bin Urwah pernah menceritakan kepadamu dari ayahnya dari Abdullah bin Zubair, dia berkata, `Pada waktu Perang Jamal (Unta), Zubair berwasiat terkait hutangnya, dia berkata, "Anakku! Apabila aku tidak mampu untuk melunasinya, maka minta tolonglah kepada tuanku untuk melunasinya." Abdullah bin Zubair berkata, "Demi Allah, aku tidak paham dengan apa yang dia maksud hingga aku bertanya, Ayahku! Siapakah tuanmu?` Dia menjawab, "Allah." Abdullah berkata, "Demi Allah, aku tidak mengalami suatu kesulitan dalam melunasi hutangnya, melainkan aku berkata, `Wahai Tuannya Zubair, lunasilah hutangnya Zubair`." Dia tidak meninggalkan satu dinar dan dirham pun, selain dua bidang tanah dan beberapa rumah. Hutang yang ditanggung Zubair adalah apabila seseorang datang kepadanya dengan membawa harta untuk dititipkan kepadanya, maka dia menjawab, "Aku tidak mau, tetapi ini menjadi pinjaman, karena aku khawatir hilang." Lalu aku menghitung hutangnya Zubair, dan ternyata jumlahnya satu juta, dan aku melunasinya." Abdullah bin Zubair lalu membuat pengumuman di musim haji selama empat tahun, "Barangsiapa yang memiliki piutang pada Zubair, maka silakan mendatangi kami untuk kami lunasi." Ketika masa empat tahun telah berlalu, maka aku membagikan sisanya di antara para ahli waris. Zubair memiliki empat istri, dimana masing-masing istri memperoleh sejuta dua ratus ribu." Abu Usamah (yang ditanya soal hadits di atas) menjawab, "Ya."