Daftar Kitab

Halaman 603



Teks Arab

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ الْحَسَنِ، ثَنَا جَعْفَرٌ الْفِرْيَابِيُّ،. وَحَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ أَحْمَدَ، ثَنَا أَحْمَدُ بْنُ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَا: ثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ هِشَامِ بْنِ يَحْيَى بْنِ يَحْيَى الْغَسَّانِيُّ، حَدَّثَنِي أَبِي، عَنْ جَدِّي، عَنْ أَبِي إِدْرِيسَ الْخَوْلَانِيِّ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ، رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: دَخَلْتُ الْمَسْجِدَ وَإِذَا رَسُولُ اللهِ جَالِسٌ وَحْدَهُ، فَجَلَسْتُ إِلَيْهِ فَقَالَ: يَا أَبَا ذَرٍّ إِنَّ لِلْمَسْجِدِ تَحِيَّةً، وَإِنَّ تَحِيَّتَهُ رَكْعَتَانِ، فَقُمْ فَارْكَعْهَا، قَالَ: فَقُمْتُ فَرَكَعْتُهَا ثُمَّ عُدْتُ فَجَلَسْتُ إِلَيْهِ فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّكَ أَمَرْتَنِي بِالصَّلَاةِ، فَمَا الصَّلَاةُ؟ قَالَ: خَيْرُ مَوْضُوعٍ اسْتُكْثِرَ أَوِ اسْتُقِلَّ

Teks Indonesia

Muhammad bin Ahmad bin Al Hasan menceritakan kepada kami, Ja`far Al Firyabi menceritakan kepada kami; Sulaiman bin Ahmad menceritakan kepada kami, Ahmad bin Anas bin Malik menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Ibrahim bin Hisyam bin Yahya Al Ghassani menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepadaku, dari kakekku, dari Abu Idris Al Khaulani, dari Abu Dzar dia berkata: `Aku masuk masjid, dan ternyata ada Rasulullah ﷺ yang sedang duduk sendiri, lalu aku pun duduk di dekat beliau. Beliau bersabda, "Wahai Abu Dzar! Sesungguhnya masjid itu memiliki penghormatan, dan penghormatannya adalah shalat dua rakaat. Karena itu, bangunlah dan shalatiah dua rakaat. " Kemudian aku bangun dan shalat dua rakaat. Sesudah itu aku kembali duduk bersama beliau. Aku bertanya, "Ya Rasulullah, sesungguhnya engkau memerintahkan shalat kepadaku. Lxalu, apa itu shalat?" Beliau menjawab, "Sebaik-baik tempat (ibadah), baik banyak dikerjakan atau sedikit dikerjakan." Aku bertanya, "Ya Rasulullah, amal apa yang paling utama?" Beliau menjawab, "Iman kepada Allah dan jihad di jalan-Nya." Dia melanjutkan: Aku bertanya, "Ya Rasulullah, orang mukmin seperti apa yang paling sempuma imannya?" Beliau menjawab, "Yang paling baik akhlaknya." Dia melanjutkan: Aku bertanya, "Ya Rasulullah, orang mukmin seperti apa yang paling selamat?" Beliau menjawab, " Orang yang lisan dan tangannya tidak menyakiti orang lain." Dia melanjutkan: Aku bertanya, "Ya Rasulullah, hijrah seperti apa yang paling utama?" Beliau menjawab, "Orang yang meninggalkan dosa-dosa." Dia melanjutkan: Aku bertanya, "Ya Rasulullah, shalat apa yang paling utama?" Beliau menjawab, "Qunut yang panjang" Dia melanjutkan: Aku bertanya, "Ya Rasulullah, puasa apa yang paling utama?" Beliau menjawab, "Puasa fardhu yang diberi pahala. Pahalanya di sisi Allah berlipat ganda banyak." Dia melanjutkan: Aku bertanya, "Ya Rasulullah, jihad apa yang paling utama?" Beliau menjawab, " Orang yang tersembelih kudanya yang bagus dan tertumpahkan darahnya." Dia melanjutkan: Aku bertanya, "Ya Rasulullah, budak seperti apa yang paling utama?" Beliau menjawab, " Yang paling mahal harganya dan paling bernilai bagi tuannya." Dia melanjutkan: Aku bertanya, "Ya Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?" Beliau menjawab, "Sedekah yang diadakan dengan susah payah oleh orang yang sedikit harta, yang diberikan secara rahasia kepada orang fakir." Dia melanjutkan: Aku bertanya, "Ya Rasulullah, ayat apa yang diturunkan Allah yang paling agung bagimu?" Beliau menjawab, "Ayat Kursi." Kemudian beliau bersabda, " Wahai Abu Dzar! Tujuh langit dibandingkan dengan Kursi (Singgasana) Allah itu seperti sebuah mata rantai yang dilemparkan di padang pasir. Dan keutamaan Arasy di atas Kursi seperti keutamaan padang pasir atas mata rantai itu." Aku bertanya, "Ya Rasulullah, berapa jumlah para nabi?" Beliau menjawab, "Seratus dua puluh empat ribu." Aku bertanya, "Ya Rasulullah, berapa jumlah para rasul?" Beliau menjawab, "Tiga ratus tiga belas, golongan yang sangat sedikit." Aku berkata, "Itu banyak dan bagus." Aku bertanya, "Ya Rasulullah, siapa rasul yang pertama?" Beliau menjawab, "Adam." Aku bertanya, "Ya Rasulullah, apakah dia nabi yang diutus?" Beliau menjawab, "Ya. Allah menciptakan Adam dengan tangan-Nya, meniupkan sebagian ruh ciptaan-Nya kepadanya, kemudian Allah menyempurnakan kejadiannya." Kemudian beliau bersabda, "Wahai Abu Dzar! Ada empat rasul yang berbangsa Suryani, yaitu Adam, Syits, Khanukh—yaitu Idris, nabi pertama yang menulis dengan pena, dan Nuh. Dan ada empat rasul yang berbangsa Arab, yaitu Zuhud, Shalih, Syu`aib dan Nabimu, wahai Abu Dzar." Dia melanjutkan: Aku bertanya, "Ya Rasulullah, berapa kitab yang diturunkan Allah?" Beliau menjawab, "Seratus empat kitab. Allah menurunkan lima puluh Shahifah (firman Allah yang turun dalam bentuk lembarandembaran kitab suci, bukan ucapan), tiga puluh Shahihah pada Khanukh, sepuluh Shahifah pada Ibrahim, sepuluh Shahifah pada Musa. Dan Allah menurunkan Taurat, Injil, Zabur dan Al Furqan." Dia melanjutkan: Aku bertanya, "Ya Rasulullah, apa isi Shahifah Ibrahim?" Beliau menjawab, "Seluruhnya berisi perumpamaan: "Wahai raja sewenang-wenang dan tertipu. Sesungguhnya Aku tidak mengutusmu untuk menghimpun sebagian dunia dengan sebagian yang lain. Akan tetapi, Aku mengutusmu untuk menolak dariku doa orang yang teraniaya, karena Aku tidak menolaknya meskipun dari orang kafir." Di dalamnya juga terdapat pewmpamaan: "Orang yang berakal selama akalnya tidak terganggu hams memiliki beberapa waktu, yaitu waktu untuk bermunajat kepada Tuhannya, waktu untuk intronspeksi diri, waktu untuk mentafakkuri perbuatan Allah, dan waktu untuk mengurusi kebutuhannya terhadap makanan dan minuman. Dan orang yang berakal sehat sehamsnya tidak bepergian kecuali untuk tiga hal, yaitu mencari bekal untuk akhirat, atau untuk menutupi kebutuhan hidupnya, atau untuk kesenangan yang tidak diharamkan. Dan orang yang berakal itu sehamsnya melek dengan zamannya, memahami urusannya, menjaga lisannya. Barangsiapa menghitung ucapannya itu termasuk amal perbuatannya, maka sedikitiah ucapannya kecuali tentang hal-hal yang penting baginya." Aku bertanya, "Ya Rasulullah, bagaimana isi Shahifah Musa AS?" Beliau menjawab, "Seluruhnya berisi pelajaran: "Aku heran dengan orang yang meyakini mati tetapi dia tetap senang. Aku heran dengan orang yang meyakini neraka tetapi dia merasa tenang terhadapnya. Aku heran dengan orang yang meyakini takdir tetapi dia tetap menguras tenaga. Aku heran dengan orang yang melihat dunia dan pasang surut ahlinya kemudian dia merasa tenang terhadapnya. Aku heran dengan orang yang meyakini adanya hisab kelak tetapi dia tidak beramal." Aku bertanya, "Ya Rasulullah, berilah aku wasiat (nasihat)." Beliau bersabda, "Aku berwasiat kepadaku untuk bertakwa kepada Allah, karena takwa adalah pangkal segala urusan." Aku berkata, "Ya Rasulullah, tambahkan lagi untukku!" Beliau bersabda, "Bacalah Al Qur`an, karena Al Qur `an adalah cahaya bagimu di bumi dan mengakibatkan penyebutan namamu di langit." Aku berkata, "Ya Rasulullah, tambahkan lagi untukku!" Beliau bersabda, "janganlah kamu banyak tertawa, karena itu bisa mematikan hati dan menghilangkan cahaya wajah." Aku berkata, "Ya Rasulullah, tambahkan lagi untukku!" Beliau bersabda, "Diamlah kecuali terhadap kebaikan, karena diam itu pengusir syetan darimu, dan penolong bagimu dalam menjalankan urusan agamamu." Aku berkata, "Ya Rasulullah, tambahkan lagi untukku!" Beliau bersabda, " Berjihadlah, karena jihad merupakan cara kehidupan rahbaniyyah bagi umatku." Aku berkata, "Ya Rasulullah, tambahkan lagi untukku!" Beliau bersabda, "Cintailah orang-orang miskin dan bergauliah dengan mereka." Aku berkata, "Ya Rasulullah, tambahkan lagi untukku!" Beliau bersabda, "Lihatlah orang yang berada di bawahmu, dan janganlah kamu melihat orang yang di atasmu, karena hal itu lebih mendorongmu untuk tidak memandang rendah nikmat Allah padamu." Aku berkata, "Ya Rasulullah, tambahkan lagi untukku!" Beliau bersabda, "Sambunglah tali kekerabatanmu meskipun mereka memutuskan hubungan denganmu." Aku berkata, "Ya Rasulullah, tambahkan lagi untukku!" Beliau bersabda, "Janganlah kamu takut celaan orang yang suka mencela di jalan Allah." Aku berkata, "Ya Rasulullah, tambahkan lagi untukku!" Beliau bersabda, "Berkatalah yang benar meskipun pahit." Aku berkata, "Ya Rasulullah, tambahkan lagi untukku!" Beliau bersabda, "Jangan mengkritik sifat-sifat manusia yang engkau tahu bahwa sifat-sifat itu juga ada pada dirimu, dan janganlah kamu jengkel kepada mereka terkait hal-hal yang telah engkau kerjakan. Cukuplah sebagai aib sekiranya engkau mengetahui sifat-sifat buwk manusia sedangkan kamu tidak mengetahuinya pada dirimu sendiri, atau kamu jengkel terhadap mereka dengan apa yang telah engkau lakukan." Kemudian beliau menepuk dadaku dan berkata, "Wahai Abu Dzar, tidak ada kecerdasan seperti perencanaan, tidak ada wara` seperti menahan diri, dan tidak ada kebangsawanan seperti akhlak yang baik." Redaksi hadits milik Al Hasan bin Sufyan. Atsar ini juga diriwayatkan oleh Mukhtar bin Ghassan dari Ismail bin Salamah dari Abu Idris; oleh Ali bin Yazid dari Al Qasim dari Abu Umamah dari Abu Dzar; oleh Ubaid bin Hashas dari Abu Dzar; oleh Muawiyah bin Shalih dari Abu Abdul Malik Muhammad bin Ayyub dari Ibnu A`idz dari Abu Dzar dengan versi yang panjang; dan oleh Ibnu Juraij dari Atha` dari Ubaid dari Umair dari Abu Dzar dengan versi yang panjang. Yahya bin Sa`id Al Abasyami meriwayatkannya seorang diri dari Abu Dzar.