Halaman 2197
Teks Arab
حَدَّثَنَا أَبُو حَامِدِ بْنُ جَبَلَةَ، قَالَ: ثنا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ، قَالَ: ثنا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ زَنْجُوَيْهِ، قَالَ: ثنا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، عَنْ مَعْمَرٍ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، قَالَ: وَقَعَتْ فِي رِجْلِ عُرْوَةَ الْأَكِلَةُ قَالَ: فَصَعِدَتْ فِي سَاقِهِ فَبَعَثَ إِلَيْهِ الْوَلِيدُ إِلَيْهِ الْأَطِبَّاءَ فَقَالُوا: لَيْسَ لَهَا دَوَاءٌ إِلَّا الْقَطْعُ قَالَ فَقُطِعَتْ فَمَا تَضَوَّرَ وَجْهُهُ
Teks Indonesia
Abu Hamid bin Jabalah menceritakan kepada kami, ia berkata: Muhammad bin Ishaq menceritakan kepada kami, ia berkata: Muhammad bin Abdul Malik bin Zanjwaih menceritakan kepada kami, ia berkata: Abdurrazzaq menceritakan kepada kami dari Ma’mar, dari Az-Zuhri, ia berkata, “Kaki Urwah terkena kanker, lalu merambat ke betisnya, maka Al Walid mengirimkan para tabib kepadanya, lalu mereka berkata, ‘Tidak ada obatnya kecuali harus dipotong (amputasi).’ Maka kakinya pun dipotong, namun wajahnya tidak meringis (ketika dipotong).”