Halaman 1789
Teks Arab
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ مَالِكٍ، ثنا عَبْدُ اللهِ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ، حَدَّثَنِي أَبِي، ثنا سَيَّارٌ، ثَنَا جَعْفَرٌ، ثنا حَوْشَبٌ، عَنِ الْحَسَنِ، قَالَ: بَعَثَ مُعَاوِيَةُ إِلَى عَبْدِ اللهِ بْنِ عَامِرٍ أَنِ انْظُرْ عَامِرَ بْنَ عَبْدِ قَيْسٍ فَأَحْسِنْ إِذْنَهُ وَأَكْرِمْهُ وَأْمُرْهُ أَنْ يَخْطُبَ إِلَى مَنْ شَاءَ وَأَمْهِرْ عَنْهُ مِنْ بَيْتِ الْمَالِ فَأَرْسَلَ إِلَيْهِ أَنَّ أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ قَدْ كَتَبَ إِلَيَّ أَنْ أُحْسِنَ إِذْنَكَ وَأُكْرِمَكَ قَالَ: يَقُولُ عَامِرٌ: فُلَانٌ أَحْوَجُ إِلَى ذَلِكَ مِنِّي يَعْنِي رَجُلًا كَانَ أَطَالَ الِاخْتِلَافَ إِلَيْهِمْ لَا يُؤْذَنُ لَهُ وَأَمَرَنِي أَنْ آمُرَكَ أَنْ تَخْطُبَ إِلَى مَنْ شِئْتَ وَأُمْهِرَ عَنْكَ مِنْ بَيْتِ الْمَالِ قَالَ: أَنا فِي الْخِطْبَةِ دَائِبٌ قَالَ: إِلَى مَنْ؟ قَالَ: إِلَى مَنْ يَقْبَلُ مِنِّي الْفَلْقَةَ وَالتَّمْرَةَ، قَالَ: ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَى جُلَسَائِهِ فَقَالَ: إِنِّي سَائِلُكُمْ فَأَخْبَرُونِي هَلْ مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا لِأَهْلِهِ مِنْ قَلْبِهِ شُعْبَةٌ؟ قَالُوا: اللهُمَّ لَا أَيْ بَلَى قَالَ: فَهَلْ مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا لِوَلَدِهِ مِنْ قَلْبِهِ شُعْبَةٌ؟ قَالُوا: اللهُمَّ لَا، أَيْ بَلَى، قَالَ: " وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَأَنْ تَخْتَلِفَ الْأَسِنَّةُ فِي جَوَانِحِي أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَكُونَ هَكَذَا، أَمَا وَاللهِ لَأَجْعَلَنَّ الْهَمَّ هَمًّا وَاحِدًا. قَالَ الْحَسَنُ: وَفَعَلَ
Teks Indonesia
Abu Bakar bin Malik menceritakan kepada kami, Abdullah bin Ahmad bin Hambal menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepadaku, Sayyar menceritakan kepada kami, Ja’far menceritakan kepada kami, Hausyab menceritakan kepada kami dari Al Hasan, ia berkata, “Mu’awiyah mengirim surat kepada Abdullah bin Amir dan memerintahkannya: ‘Lihatlah Amir bin Abdu Qais, berilah izin kepadanya, dan muliakanlah dia, serta suruhlah dia agar melamar wanita yang dikehendakinya, dan berikanlah mahar kepadanya dari baitul mal.’ Maka ia pun mengirim utusan kepada Amir bin Abdu Qais: ‘Sesungguhnya Amirul Mukminin telah mengirim surat kepadaku, agar aku memberikan izin kepadamu dan memuliakanmu.’ Amir berkata, ‘Si Fulan lebih membutuhkan itu daripada aku.’ -yakni seorang`lelaki yang telah lama ingin bertemu mereka tapi tidak diizinkan-. Ia melanjutkan, ‘Dan memerintahkanku untuk memerintahkanmu agar engkau melamar siapa yang engkau kehendaki, dan memberikan mahar atas namamu dari baitul mal.’ Amir berkata, Aku kurang tekun dalam melamar.’ Ia berkata, ‘Kepada siapa?’ Amir menjawab,. ‘Kepada orang yang mau menerima pecahan dan kurma dariku.’ Kemudian ia menoleh kepada kawan-kawannya lalu berkata, ‘Sesungguhnya aku akan bertanya kepada kalian, maka beritahulah aku, adakah seseorang di antara kalian yang merasa memiliki bagian pada isterinya?’ Mereka menjawab, ‘Ya Allah, tentu.’ Ia berkata lagi, Adakah seseorang di antara kalian yang merasa memiliki bagian pada anaknya?’ Mereka menjawab, ‘Ya Allah, tentu.’ Lalu ia berkata, ‘Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, berseliwerannya tombak-tombak di sekujur tubuhku adalah lebih aku sukai daripada aku menjadi demikian. Demi Allah, aku akan menjadikan kedukaan itu hanya satu kedukaan saja’.” Al Hasan berkata, “Dan ia pun melakukan itu.”