Halaman 388
Teks Arab
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ الْحَسَنِ، ثنا أَبُو شُعَيْبٍ الْحَرَّانِيُّ، ثنا أَبُو جَعْفَرٍ النُّفَيْلِيُّ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَمَةَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ، حَدَّثَنِي عَبْدُ اللهِ بْنُ أَبِي نَجِيحٍ، عَنْ مَارِيَةَ، مَوْلَاةِ حُجَيْرِ بْنِ أَبِي أَهَابٍ، وَكَانَتْ قَدْ أَسْلَمَتْ، قَالَتْ: " كَانَ خُبَيْبٌ قَدْ حُبِسَ فِي بَيْتِي، وَلَقَدِ اطَّلَعْتُ إِلَيْهِ يَوْمًا وَإِنَّ فِي يَدِهِ لَقِطْفًا مِنْ عِنَبٍ مِثْلَ رَأْسِ الرَّجُلِ يَأْكُلُ مِنْهُ، وَمَا أَعْلَمُ أَنَّ فِي الْأَرْضِ حَبَّةَ عِنَبٍ تُؤْكَلُ. قَالَ ابْنُ إِسْحَاقَ: وَقَالَ عَاصِمُ بْنُ عُمَرَ بْنِ قَتَادَةَ: فَخَرَجُوا بِخُبَيْبٍ إِلَى التَّنْعِيمِ لِيَقْتُلُوهُ، فَقَالَ لَهُمْ: إِنْ رَأَيْتُمْ أَنْ تَدَعُونِي حَتَّى أَرْكَعَ رَكْعَتَيْنِ فَافْعَلُوا، قَالُوا: دُونَكَ فَارْكَعْ، فَرَكَعَ رَكْعَتَيْنِ أَتَمَّهُمَا وَأَحْسَنَهُمَا، ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَى الْقَوْمِ فَقَالَ: وَاللهِ لَوْلَا أَنْ تَظُنُّوا أَنِّي إِنَّمَا طَوَّلْتُ جَزَعًا مِنَ الْقَتْلِ لَاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الصَّلَاةِ ثُمَّ رَفَعُوهُ عَلَى خَشَبَةٍ، فَلَمَّا أَوْثَقُوهُ قَالَ: اللهُمَّ إِنَّا قَدْ بَلَّغْنَا رِسَالَةَ رَسُولِكَ، فَبَلِّغْهُ الْغَدَاةَ مَا يُفْعَلُ بِنَا قَالَ ابْنُ إِسْحَاقَ: وَمِمَّا قِيلَ فِيهِ مِنَ الشَّعْرِ قَوْلُ خُبَيْبِ بْنِ عَدِيٍّ حِينَ بَلَغَهُ أَنَّ الْقَوْمَ قَدْ أَجْمَعُوا لِصَلْبِهِ، فَقَالَ:
Teks Indonesia
Muhammad bin Ahmad bin Al Hasan menceritakan kepada kami, Abu Syu`aib Al Harrani menceritakan kepada kami, Abu Ja`far An-Nufaili menceritakan kepada kami, Muhammad bin Salamah menceritakan kepada kami, dari Muhammad bin Ishaq, Abdullah bin Abu Najih menceritakan kepadaku, dari Mariyah mantan sahaya Hujair bin Abu Ihab —dan dia telah masuk Islam— dia berkata, "Khubaib ditahan di rumahku. Pada suatu hari aku pernah menengoknya, dan sungguh saat itu dia sedang memegang setangka1 anggur seperti kepala orang laki-laki dewasa untuk dia makan, padahal setahuku di negeri ini tidak ada sebiji anggur pun yang bisa dimakan." Ibnu Ishaq berkata: Ashim bin Umar bin Qatadah berkata: Kemudian mereka membawa Khubaib keluar ke Tan`im untuk mereka bunuh. Dia berkata kepada mereka, "Jika kalian mengijinkanku shalat dua rakaat, maka lakukanlah!" Mereka berkata, "Terserah kamu!" Kemudian dia shalat dua rakaat dengan sempuma dan bagus, kemudian dia menghadap ke kaum itu dan berkata, `Demi Allah, seandainya bukan karena kalian mengira aku memperlama shalat lantaran takut dibunuh, maka aku pasti memperbanyak shalat`." Kemudian mereka menaikkannya ke atas sebuah kayu. Ketika mereka mengikatnya, dia berdoa, "Ya Allah, sesungguhnya kami telah menyampaikan risalah Rasul-Mu, maka sampaikan kepada beliau besok apa yang dilakukan padaku." Ibnu Ishaq berkata, "Di antara syair tentang masalah ini adalah ucapan Khubaib bin Adiy ketika dia menerima kabar bahwa kaum tersebut telah sepakat untuk menyalibnya. Dia bersyair: "Para sekutu telah dikumpulkan di sekitarku Kabilah-kabilah dihimpun, setiap perkumpulan dihimpun. Telah mereka himpun anak-anak mereka, laki-laki dan perempuan Telah dekat kecemasan yang sekian lama mendekam. Kepada Allah kuadukan kecemasanku sesudah cintaku Juga apa yang dikumpulkan untukku sekutu-sekutu di sekitar tempat matiku. Wahai Pemilik Arasy, sabarkan aku atas apa yang dikehendaki padaku. Telah mereka cincang dagingku, dan putuslah harapanku Bukan mati yang kutakut, karena aku pasti mati tetapi takutku adalah api neraka yang berkobar Itu juga demi Hah, bila Dia berkehendak Maka Dia berkahi sendi-sendiri tubuh yang terpotong-potong. Aku tidak peduli manakala aku terbunuh sebagai seorang muslim pada bagian tubuh mana aku jatuh tewas di jalan Allah."