Daftar Kitab

Halaman 1202



Teks Arab

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ السِّنْدِيِّ، ثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ، ثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عِيسَى الْعَطَّارُ، ثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ بِشْرِ بْنِ جُوَيْبِرٍ، عَنِ الضَّحَّاكِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، أَنَّهُ قَالَ: يَا صَاحِبَ الذَّنْبِ، لَا تَأْمَنَنَّ مِنْ سُوءِ عَاقِبَتِهِ، وَلَمَا يَتْبَعُ الذَّنْبَ أَعْظَمُ مِنَ الذَّنْبِ إِذَا عَلِمْتَهُ، فَإِنَّ قِلَّةَ حَيَائِكَ مِمَّنْ عَلَى الْيَمِينِ وَعَلَى الشِّمَالِ، وَأَنْتَ عَلَى الذَّنْبِ، أَعْظَمُ مِنَ الذَّنْبِ الَّذِي عَمِلْتَهُ، وَضَحِكُكَ وَأَنْتَ لَا تَدْرِي مَا اللهُ صَانِعٌ بِكَ أَعْظَمُ مِنَ الذَّنْبِ، وَفَرَحُكَ بِالذَّنْبِ إِذَا ظَفَرْتَ بِهِ أَعْظَمُ مِنَ الذَّنْبِ، وَحُزْنُكَ عَلَى الذَّنْبِ إِذَا فَاتَكَ أَعْظَمُ مِنَ الذَّنْبِ إِذَا ظَفَرْتَ بِهِ، وَخَوْفُكَ مِنَ الرِّيحِ إِذَا حَرَّكَتْ سِتْرَ بَابِكَ وَأَنْتَ عَلَى الذَّنْبِ وَلَا يَضْطَرِبُ فُؤَادُكَ مِنْ نَظَرِ اللهِ إِلَيْكَ أَعْظَمُ مِنَ الذَّنْبِ إِذَا عَمِلْتَهُ، وَيْحَكَ هَلْ تَدْرِي مَا كَانَ ذَنْبُ أَيُّوبَ عَلَيْهِ السَّلَامُ فَابْتَلَاهُ اللهُ تَعَالَى بِالْبَلَاءِ فِي جَسَدِهِ وَذَهَابِ مَالِهِ؟ إِنَّمَا كَانَ ذَنْبُ أَيُّوبَ عَلَيْهِ السَّلَامُ أَنَّهُ اسْتَعَانَ بِهِ مِسْكِينٌ عَلَى ظُلْمٍ يَدْرَؤُهُ عَنْهُ، فَلَمْ يُعِنْهُ، وَلَمْ يَأْمُرْ بِمَعْرُوفٍ وَيَنْهَ الظَّالِمَ عَنْ ظُلْمِ هَذَا الْمِسْكِينِ،

Teks Indonesia

Ahmad bin As-Sindi menceritakan kepada kami, Al Hasan bin Ali menceritakan kepada kami, Ismail bin Isa Al Aththar menceritakan kepada kami, Ishaq bin Bisyr bin Juwaibir menceritakan kepada kami dari Dhahhak, dari Ibnu Abbas RA, bahwa dia berkata, "Wahai orang yang telah berbuat dosa, janganlah engkau merasa aman dari akibat perbuatanmu. Sungguh, apa yang mengikuti dosa itu lebih besar daripada dosa itu sendiri apabila engkau mengetahuinya. Tipisnya rasa malumu kepada makhluk yang ada di kanan dan kirimu (malaikat pencacat amal) saat engkau berbuat.dosa itu lebih besar dosanya daripada dosa yang engkau ketahui. Tertawamu dalam keadaan engkau tidak mengetahui apa yang Allah akan perbuat padamu itu lebih besar dosanya daripada dosa itu sendiri. Rasa senangmu dengan dosa manakala engkau berhasil melakukannya itu lebih besar dosanya daripada dosa itu sendiri. Kesedihanmu atas dosa saat engkau tidak berhasil melakukannya itu lebih besar daripada dosa itu sendiri bilamana engkau berhasil melakukannya. Kekhawatiranmu terhadap angin yang kencang saat engkau menutup pintumu sewaktu engkau berbuat dosa, tetapi hatimu tidak bergetar lantaran tatapan Allah kepadamu itu lebih besar dosanya daripada dosa yang engkau kerjakan itu. Celakalah kamu! Tahukah kamu dosa apa yang dikerjakan Nabi Ayyub & sehingga Allah mengujinya dengan penyakit di tubuhnya dan dia ditinggalkan oleh keluarganya? Dosa Ayyub hanyalah karena dia pernah dimintai tolong oleh orang miskin untuk menghentikan kezhaliman atas dirinya tetapi dia tidak menolongnya, tidak memerintahkan kebaikan dan tidak mencegah kezhaliman si zhalim terhadap orang miskin tersebut, sehingga Allah menimpakan ujian tersebut."