03. Pembahasan tentang awal mula penciptaan, apa yang pertama kali diciptakan
Telah shahih khabar dari Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam sebagaimana yang diriwayatkan kepadaku oleh Yunus bin Abdul A`la, dia berkata: Telah mengabarkan kepada kami , dia berkata: Telah menceritakan kepadaku Mu`awiyah bin Shalih - dan telah menceritakan kepadaku Ubaid bin Adam bin Abi Iyas Al-Asqalani, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami ayahku, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Al-Laits bin Sa`d, dari Mu`awiyah bin Shalih - dari Ayyub bin Ziyad, dia berkata: Telah menceritakan kepadaku Ubadah bin Al-Walid bin Ubadah bin Ash-Shamit, dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku ayahku, dia berkata: Ayahku, Ubadah bin Ash-Shamit berkata: [Wahai anakku, aku mendengar Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya yang pertama kali Allah ciptakan adalah Al-Qalam (pena), lalu Dia berfirman kepadanya: "Tulislah!" Maka pada saat itu berlakulah (takdir) segala sesuatu yang akan terjadi]
Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Muhammad bin Habib, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Ali bin Al-Hasan bin Syaqiq, dia berkata: Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Al-Mubarak, dia berkata: Telah mengabarkan kepada kami Rabah bin Zaid, dari Umar bin Habib, dari bin Abi Bazzah, dari , dari [Ibnu Abbas, bahwa dia menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya yang pertama kali Allah ciptakan adalah Al-Qalam, dan Dia memerintahkannya untuk menulis segala sesuatu."]
Telah menceritakan kepadaku Musa bin Sahl Ar-Ramli, telah menceritakan kepada kami Nu`aim bin Hammad, telah menceritakan kepada kami Ibnu Al-Mubarak, telah mengabarkan kepada kami Rabah bin Zaid, dari Umar bin Habib, dari bin Abi Bazzah, dari Sa`id bin Jubair, dari , dari Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam dengan hadits yang serupa.
Muhammad bin Mu`awiyah al-Anmati menceritakan kepada kami, ia berkata: `Abbad bin al-`Awwam menceritakan kepada kami, ia berkata: `Abdul Wahid bin Sulaim menceritakan kepada kami, ia berkata: Aku mendengar `Ata` berkata: Aku bertanya kepada al-Walid bin `Ubadah bin al-Samit, "Bagaimana wasiat ayahmu ketika ia sedang menghadapi kematian?" Al-Walid menjawab, "Ayahku memanggilku dan berkata:
`Wahai anakku, bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa engkau tidak akan dapat bertakwa kepada Allah dan tidak akan mencapai ilmu sampai engkau beriman kepada Allah Yang Maha Esa dan kepada takdir-Nya, baik dan buruknya. Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: Sesungguhnya hal pertama yang Allah ciptakan adalah al-Qalam (pena), lalu Allah berfirman kepadanya, `Tulislah!` Pena itu bertanya, `Wahai Tuhanku, apa yang harus kutulis?` Allah berfirman, `Tulislah takdir.` Maka pena itu pun menulis pada saat itu juga segala sesuatu yang telah terjadi dan yang akan terjadi hingga hari kiamat.`"
Para ulama Salaf (generasi awal umat Islam) berbeda pendapat mengenai hal ini. Sebagian ulama berpendapat sebagaimana yang diriwayatkan dari Rasulullah ﷺ.
Diriwayatkan dari , ia berkata, "Hal pertama yang Allah ciptakan adalah pena, lalu Allah berfirman kepadanya, `Tulislah!` Pena itu bertanya, `Wahai Tuhanku, apa yang harus kutulis?` Allah berfirman, `Tulislah takdir.` Maka pena itu pun menulis segala sesuatu yang akan terjadi hingga hari kiamat, kemudian Allah mengangkat uap air dan dari situlah Dia menciptakan langit." (Beberapa riwayat lain dengan sanad yang berbeda juga menyebutkan hal yang sama dari ).
Pendapat lain mengatakan bahwa hal pertama yang Allah ciptakan adalah cahaya dan kegelapan. Diriwayatkan dari Ibnu Ishaq, ia berkata, "Hal pertama yang Allah ciptakan adalah cahaya dan kegelapan, kemudian Dia memisahkan keduanya. Dia menjadikan kegelapan sebagai malam yang gelap gulita dan menjadikan cahaya sebagai siang yang terang benderang."
Abu Ja`far (al-Tabari) berkata, "Pendapat yang lebih kuat menurutku adalah pendapat ﷺ, bahwa beliau bersabda: `Hal pertama yang Allah ciptakan adalah pena.`" , karena adanya hadis yang telah kusebutkan sebelumnya dari Rasulullah
Jika ada yang bertanya, "Bukankah engkau telah mengatakan bahwa pendapat yang lebih kuat adalah pendapat yang menyatakan bahwa hal pertama yang Allah ciptakan adalah pena, lalu bagaimana dengan riwayat dari yang diriwayatkan oleh Ibnu Bashshar, dari `Abdurrahman, dari Sufyan, dari Abu Hashim, dari ? Ia berkata, `Aku berkata kepada , `Sesungguhnya ada orang-orang yang mengingkari takdir.` menjawab, `Mereka telah mengingkari kitab Allah. Sungguh, aku akan menarik rambut salah seorang dari mereka lalu mengguncangnya. Sesungguhnya Allah telah menyebutkan (takdir) itu. Allah telah berada di atas `Arsy-Nya sebelum Dia menciptakan sesuatu apa pun. Maka hal pertama yang Allah ciptakan adalah pena, lalu pena itu menulis segala sesuatu yang akan terjadi hingga hari kiamat. Bukankah manusia hidup di dunia ini berdasarkan apa yang telah ditetapkan?`"
Dan bagaimana dengan riwayat dari Ibnu Ishaq yang telah kami sebutkan, yang diriwayatkan oleh , dari Salamah, dari , ia berkata, "Allah berfirman, `Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah `Arsy-Nya di atas air.` (QS. Hud: 7) Maka Allah sebagaimana yang Dia gambarkan tentang diri-Nya, ketika itu tidak ada apa pun selain air di mana `Arsy-Nya berada, dan di atas `Arsy itu ada Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Lalu hal pertama yang Allah ciptakan adalah cahaya dan kegelapan."
Mengenai perkataan bahwa `Arsy Allah berada di atas air sebelum Dia menciptakan sesuatu apa pun, lalu hal pertama yang Allah ciptakan adalah pena, jika memang benar ia mengatakan demikian, maka itu adalah khabar (berita) darinya bahwa Allah menciptakan pena setelah menciptakan `Arsy-Nya. Khabar ini diriwayatkan dari Abu Hashim oleh Syu`bah, namun ia tidak mengatakan seperti yang dikatakan Sufyan bahwa Allah berada di atas `Arsy-Nya lalu hal pertama yang Allah ciptakan adalah pena. Syu`bah meriwayatkannya sebagaimana yang diriwayatkan oleh para perawi lain dari , yaitu bahwa ia berkata, "Hal pertama yang Allah ciptakan adalah pena."
Demikian pula perkataan yang telah kami sebutkan, maknanya adalah bahwa Allah menciptakan cahaya dan kegelapan setelah menciptakan `Arsy-Nya dan air yang menjadi tempat berdirinya `Arsy-Nya.
Perkataan Rasulullah ﷺ yang telah kami riwayatkan darinya adalah pendapat yang paling kuat mengenai hal ini, karena beliau adalah orang yang paling tahu tentang hal tersebut. Kami telah meriwayatkan darinya bahwa beliau bersabda, "Hal pertama yang Allah ciptakan adalah pena," tanpa mengecualikan sesuatu apa pun yang mendahului penciptaan pena. Beliau tidak mengatakan bahwa ada sesuatu yang diciptakan Allah sebelum pena, baik `Arsy, air, maupun yang lainnya.
Riwayat yang kami sampaikan dari Abu Dabyan dan , dari , lebih kuat daripada khabar yang diriwayatkan oleh Abu Hashim, karena Abu Hashim terdapat perbedaan dalam riwayatnya, sebagaimana telah kami sebutkan perbedaan antara Syu`bah dan Sufyan dalam meriwayatkannya.
Adapun ﷺ. , ia tidak menyandarkan perkataannya kepada siapa pun. Hal ini termasuk perkara yang ilmunya tidak dapat diketahui kecuali melalui khabar (berita) dari Allah atau khabar dari Rasulullah
Kemudian Allah menciptakan setelah pena, dan setelah Dia memerintahkannya untuk menulis apa yang akan terjadi hingga hari kiamat, awan tipis. Ini adalah `amaa` (kegelapan) yang Allah sebutkan dalam kitab-Nya, "Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan datangnya Allah kepada mereka dalam naungan awan..." (QS. al-Baqarah: 210). Ini terjadi sebelum Allah menciptakan `Arsy-Nya, demikianlah khabar yang datang dari Rasulullah ﷺ.
Ibnu Wakī` dan Muhammad bin Hārūn al-Qattān meriwayatkan kepada kami, keduanya berkata: Yazīd bin Hārūn meriwayatkan kepada kami, dari Hammād bin Salamah, dari Ya`lā bin `Atā`, dari Wakī` bin Hudus, dari pamannya, Abū Razīn, ia berkata, "Aku bertanya, `Wahai Rasulullah, di manakah Tuhan kami sebelum Dia menciptakan makhluk-Nya?` Beliau menjawab, `Dia berada di `amaa` (kegelapan), tidak ada udara di bawah-Nya dan tidak ada udara di atas-Nya, kemudian Dia menciptakan `Arsy-Nya di atas air.`"
Al-Muthannā bin Ibrāhīm meriwayatkan kepada kami, ia berkata: Al-Hajjāj meriwayatkan kepada kami, ia berkata: Hammād meriwayatkan kepada kami, dari Ya`lā bin `Atā`, dari Wakī` bin Hudus, dari pamannya, Abū Razīn al-`Uqaili, ia berkata, "Aku bertanya, `Wahai Rasulullah, di manakah Tuhan kami sebelum Dia menciptakan langit dan bumi?` Beliau menjawab, `Dia berada di `amaa` (kegelapan), di atas-Nya ada udara dan di bawah-Nya ada udara, kemudian Dia menciptakan `Arsy-Nya di atas air.`"
Baiklah, saya mengerti sekarang. Anda ingin saya menerjemahkan keseluruhan teks Arab yang panjang ini ke dalam bahasa Indonesia secara berurutan, tanpa menambahkan interpretasi atau judul. Berikut terjemahannya:
Muhammad bin Mu`awiyah al-Anmati menceritakan kepada kami, ia berkata: `Abbad bin al-`Awwam menceritakan kepada kami, ia berkata: `Abdul Wahid bin Sulaim menceritakan kepada kami, ia berkata: Aku mendengar `Ata` berkata: Aku bertanya kepada al-Walid bin `Ubadah bin al-Samit, "Bagaimana wasiat ayahmu ketika ia sedang menghadapi kematian?" Al-Walid menjawab, "Ayahku memanggilku dan berkata:
`Wahai anakku, bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa engkau tidak akan dapat bertakwa kepada Allah dan tidak akan mencapai ilmu sampai engkau beriman kepada Allah Yang Maha Esa dan kepada takdir-Nya, baik dan buruknya. Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: Sesungguhnya hal pertama yang Allah ciptakan adalah al-Qalam (pena), lalu Allah berfirman kepadanya, `Tulislah!` Pena itu bertanya, `Wahai Tuhanku, apa yang harus kutulis?` Allah berfirman, `Tulislah takdir.` Maka pena itu pun menulis pada saat itu juga segala sesuatu yang telah terjadi dan yang akan terjadi hingga hari kiamat.`"
Para ulama Salaf (generasi awal umat Islam) berbeda pendapat mengenai hal ini. Sebagian ulama berpendapat sebagaimana yang diriwayatkan dari Rasulullah ﷺ.
Diriwayatkan dari , ia berkata, "Hal pertama yang Allah ciptakan adalah pena, lalu Allah berfirman kepadanya, `Tulislah!` Pena itu bertanya, `Wahai Tuhanku, apa yang harus kutulis?` Allah berfirman, `Tulislah takdir.` Maka pena itu pun menulis segala sesuatu yang akan terjadi hingga hari kiamat, kemudian Allah mengangkat uap air dan dari situlah Dia menciptakan langit." (Beberapa riwayat lain dengan sanad yang berbeda juga menyebutkan hal yang sama dari ).
Pendapat lain mengatakan bahwa hal pertama yang Allah ciptakan adalah cahaya dan kegelapan. Diriwayatkan dari Ibnu Ishaq, ia berkata, "Hal pertama yang Allah ciptakan adalah cahaya dan kegelapan, kemudian Dia memisahkan keduanya. Dia menjadikan kegelapan sebagai malam yang gelap gulita dan menjadikan cahaya sebagai siang yang terang benderang."
Abu Ja`far (al-Tabari) berkata, "Pendapat yang lebih kuat menurutku adalah pendapat ﷺ, bahwa beliau bersabda: `Hal pertama yang Allah ciptakan adalah pena.`" , karena adanya hadis yang telah kusebutkan sebelumnya dari Rasulullah
Jika ada yang bertanya, "Bukankah engkau telah mengatakan bahwa pendapat yang lebih kuat adalah pendapat yang menyatakan bahwa hal pertama yang Allah ciptakan adalah pena, lalu bagaimana dengan riwayat dari yang diriwayatkan oleh Ibnu Bashshar, dari `Abdurrahman, dari Sufyan, dari Abu Hashim, dari ? Ia berkata, `Aku berkata kepada , `Sesungguhnya ada orang-orang yang mengingkari takdir.` menjawab, `Mereka telah mengingkari kitab Allah. Sungguh, aku akan menarik rambut salah seorang dari mereka lalu mengguncangnya. Sesungguhnya Allah telah menyebutkan (takdir) itu. Allah telah berada di atas `Arsy-Nya sebelum Dia menciptakan sesuatu apa pun. Maka hal pertama yang Allah ciptakan adalah pena, lalu pena itu menulis segala sesuatu yang akan terjadi hingga hari kiamat. Bukankah manusia hidup di dunia ini berdasarkan apa yang telah ditetapkan?`"
Dan bagaimana dengan riwayat dari Ibnu Ishaq yang telah kami sebutkan, yang diriwayatkan oleh , dari Salamah, dari , ia berkata, "Allah berfirman, `Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah `Arsy-Nya di atas air.` (QS. Hud: 7) Maka Allah sebagaimana yang Dia gambarkan tentang diri-Nya, ketika itu tidak ada apa pun selain air di mana `Arsy-Nya berada, dan di atas `Arsy itu ada Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Lalu hal pertama yang Allah ciptakan adalah cahaya dan kegelapan."
Mengenai perkataan bahwa `Arsy Allah berada di atas air sebelum Dia menciptakan sesuatu apa pun, lalu hal pertama yang Allah ciptakan adalah pena, jika memang benar ia mengatakan demikian, maka itu adalah khabar (berita) darinya bahwa Allah menciptakan pena setelah menciptakan `Arsy-Nya. Khabar ini diriwayatkan dari Abu Hashim oleh Syu`bah, namun ia tidak mengatakan seperti yang dikatakan Sufyan bahwa Allah berada di atas `Arsy-Nya lalu hal pertama yang Allah ciptakan adalah pena. Syu`bah meriwayatkannya sebagaimana yang diriwayatkan oleh para perawi lain dari , yaitu bahwa ia berkata, "Hal pertama yang Allah ciptakan adalah pena."
Demikian pula perkataan yang telah kami sebutkan, maknanya adalah bahwa Allah menciptakan cahaya dan kegelapan setelah menciptakan `Arsy-Nya dan air yang menjadi tempat berdirinya `Arsy-Nya.
Perkataan Rasulullah ﷺ yang telah kami riwayatkan darinya adalah pendapat yang paling kuat mengenai hal ini, karena beliau adalah orang yang paling tahu tentang hal tersebut. Kami telah meriwayatkan darinya bahwa beliau bersabda, "Hal pertama yang Allah ciptakan adalah pena," tanpa mengecualikan sesuatu apa pun yang mendahului penciptaan pena. Beliau tidak mengatakan bahwa ada sesuatu yang diciptakan Allah sebelum pena, baik `Arsy, air, maupun yang lainnya.
Riwayat yang kami sampaikan dari Abu Dabyan dan , dari , lebih kuat daripada khabar yang diriwayatkan oleh Abu Hashim, karena Abu Hashim terdapat perbedaan dalam riwayatnya, sebagaimana telah kami sebutkan perbedaan antara Syu`bah dan Sufyan dalam meriwayatkannya.
Adapun ﷺ. , ia tidak menyandarkan perkataannya kepada siapa pun. Hal ini termasuk perkara yang ilmunya tidak dapat diketahui kecuali melalui khabar (berita) dari Allah atau khabar dari Rasulullah