Daftar Kitab

08. Kisah tentang Ujian Allah SWT kepada Bapak Kita, Adam AS

Dan cobaan-Nya kepadanya dengan ketaatannya, dan kisah Adam yang melakukan maksiat kepada Tuhannya setelah Dia memberinya kemuliaan dan kedudukan yang tinggi di sisi-Nya, dan menempatkannya di surga-Nya dengan kehidupan yang serba mudah dan menyenangkan, dan apa yang Dia singkirkan darinya, sehingga dia berpindah dari kenikmatan surga dan kelezatan hidup yang mudah ke kehidupan yang sulit bagi penduduk bumi dan mengurus pertanian dan bekerja dengan cangkul dan bercocok tanam di dalamnya.

Ketika Allah SWT menempatkan Adam AS dan istrinya di surga, Dia membolehkan mereka untuk memakan semua yang mereka inginkan dari semua buah-buahan di dalamnya, kecuali buah dari satu pohon sebagai ujian dari-Nya untuk mereka, dan agar ketetapan Allah berlaku atas mereka dan keturunan mereka, sebagaimana firman Allah SWT: "Dan Kami berfirman: `Hai Adam, diamilah oleh kamu dan istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang11 zalim." Lalu setan membisikkan kepada mereka berdua hingga menghiasi bagi mereka memakan apa yang Tuhan mereka larang untuk memakannya dari buah pohon itu, dan menghasut mereka untuk durhaka kepada Allah dalam hal itu, hingga mereka berdua memakannya, lalu tampaklah bagi mereka aurat mereka yang selama ini tertutup dari mereka. Dan sampainya musuh Allah, Iblis, untuk menghiasi hal itu bagi mereka adalah apa yang disebutkan dalam riwayat yang Diriwayatkan kepadaku oleh Musa bin Harun Al-Hamdani, dia berkata: Diriwayatkan kepada kami oleh Amru bin Hammad, dia berkata: Diriwayatkan kepada kami oleh Asbath, dari As-Suddi - dalam sebuah berita yang dia sebutkan - dari Abu Malik dan dari Abu Shalih, dari Ibnu `Abbas - dan dari Murrah Al-Hamdani, dari Ibnu Mas`ud - dan dari beberapa sahabat Nabi SAW, dia berkata: "Ketika Allah SWT berfirman kepada Adam: `Tinggallah kamu dan istrimu di surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu12 dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang13 zalim.` Iblis ingin masuk ke surga menemui mereka berdua, tetapi para penjaga surga mencegahnya. Lalu Iblis mendatangi ular, yang merupakan binatang berkaki empat, seperti unta, dan merupakan binatang yang paling indah. Iblis berbicara kepadanya agar ular itu memasukkannya ke dalam mulutnya hingga dia masuk bersamanya menemui Adam. Lalu ular itu memasukkannya ke dalam mulutnya, dan ular itu melewati para penjaga surga, dan Iblis masuk bersama ular itu, sedangkan mereka tidak mengetahui, karena Allah SWT menghendaki suatu perkara. Lalu Iblis berbicara kepadanya dari mulut ular itu, tetapi Adam tidak menghiraukan perkataannya. Lalu Iblis keluar kepadanya dan berkata: `Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepadamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?` Dia berkata: `Maukah aku tunjukkan kepadamu pohon yang jika engkau memakannya, engkau akan menjadi raja seperti Allah SWT atau kalian berdua akan menjadi orang-orang yang kekal dan tidak akan mati selamanya?` Dan Iblis bersumpah kepada mereka berdua dengan nama Allah: `Sesungguhnya saya termasuk orang yang memberi nasihat kepada kamu berdua.` Sesungguhnya Iblis menghendaki dengan hal itu agar tampak bagi mereka berdua aurat mereka yang selama ini tertutup dengan menanggalkan pakaian mereka, dan Iblis telah mengetahui bahwa mereka berdua memiliki aurat karena dia telah membaca dari kitab-kitab para malaikat, sedangkan Adam tidak mengetahui hal itu, dan pakaian mereka berdua adalah kuku. Lalu Adam menolak untuk memakan buah pohon itu. Lalu Hawa maju dan memakannya, kemudian dia berkata: `Wahai Adam, makanlah, sesungguhnya aku telah memakannya, dan itu tidak membahayakanku.` Ketika Adam memakannya, tampaklah bagi mereka berdua aurat mereka, dan mulailah mereka menutupinya dengan daun-daun surga."

Diriwayatkan kepada kami oleh Ibnu Humayd, dia berkata: Diriwayatkan kepada kami oleh Salamah, dari Ibnu Ishaq, dari Laits bin Abi Sulaim, dari Thawus Al-Yamani, dari Ibnu `Abbas, dia berkata: "Sesungguhnya musuh Allah, Iblis, menawarkan dirinya kepada binatang-binatang di bumi: `Siapakah di antara kalian yang mau membawaku masuk bersamanya ke dalam surga hingga aku dapat berbicara dengan Adam dan istrinya?` Semua binatang menolak hal itu, hingga Iblis berbicara dengan ular, dia berkata kepadanya: `Aku akan melindungimu dari Bani Adam, engkau dalam jaminanku jika engkau memasukkanku ke dalam surga.` Lalu ular itu menempatkan Iblis di antara dua taringnya, kemudian masuk bersamanya, dan Iblis berbicara kepada mereka berdua dari mulut ular itu. Dan ular itu dahulu berpakaian, berjalan dengan empat kaki, lalu Allah SWT menelanjanginya dan menjadikannya berjalan di atas perutnya. Dia berkata: Ibnu `Abbas berkata: `Bunuhlah ular di mana pun kalian menemukannya, dan langgarlah jaminan musuh Allah padanya.`"

Diriwayatkan kepada kami oleh Al-Hasan bin Yahya, dia berkata: Diriwayatkan kepada kami oleh Abdurrazzaq, dia berkata: Diriwayatkan kepada kami oleh Umar bin Abdurrahman bin Mihran, dia berkata: Saya mendengar Wahb bin Munabbih berkata: "Ketika Allah SWT menempatkan Adam dan istrinya di surga, dan melarang mereka mendekati pohon itu, dan pohon itu dahannya saling bercabang, dan memiliki buah yang dimakan oleh para malaikat untuk kekekalan mereka, dan itu adalah buah yang dilarang Allah kepada Adam dan istrinya. Ketika Iblis hendak menggelincirkan mereka berdua, dia masuk ke dalam perut ular, dan ular itu memiliki empat kaki, seperti unta muda, termasuk binatang yang paling indah yang diciptakan Allah SWT. Ketika ular itu masuk ke dalam surga, Iblis keluar dari perutnya, lalu dia mengambil dari pohon yang dilarang Allah kepada Adam dan istrinya, lalu dia membawanya kepada Hawa, dia berkata: `Lihatlah pohon ini, betapa harum baunya, betapa lezat rasanya, dan betapa indah warnanya!` Lalu Hawa mengambil dan memakannya, kemudian dia membawanya kepada Adam, dia berkata: `Lihatlah pohon ini, betapa harum baunya, betapa lezat rasanya, dan betapa indah warnanya!` Lalu Adam memakannya, maka tampaklah bagi mereka berdua aurat mereka. Lalu Adam masuk ke dalam pohon itu, lalu Tuhannya memanggilnya: `Wahai Adam, di manakah engkau?` Adam menjawab: `Aku di sini, ya Tuhanku.` Dia berfirman: `Tidakkah engkau keluar?` Adam menjawab: `Aku malu kepada-Mu, ya Tuhanku.` Dia berfirman: `Terkutuklah bumi yang engkau diciptakan darinya, terkutuklah hingga buah-buahannya berubah menjadi duri!` Dia berkata: `Dan di surga dan di bumi tidak ada pohon yang lebih utama daripada Ath-Thalh dan As-Sidr.`"

Kemudian Dia berfirman: "Wahai Hawa, engkau yang telah menipu hamba-Ku, sesungguhnya engkau tidak akan mengandung kecuali engkau mengandungnya dengan susah payah. Jika engkau hendak melahirkan apa yang ada di dalam perutmu, engkau akan hampir mati berkali-kali." Dan Dia berfirman kepada ular: "Engkau yang telah memasukkan si terkutuk ke dalam perutmu hingga dia menipu hamba-Ku, terkutuklah engkau hingga kakimu masuk ke dalam perutmu, dan tidak ada rezeki bagimu kecuali tanah. Engkau adalah musuh Bani Adam dan mereka adalah musuh-musuhmu. Di mana pun engkau menemui salah seorang dari mereka, engkau akan menggigit tumitnya, dan di mana pun dia menemuimu, dia akan memukul kepalamu."

Dikatakan kepada Wahb: "Apa yang dimakan para malaikat?" Dia menjawab: "Allah melakukan apa yang Dia kehendaki."

Diriwayatkan kepada kami oleh Al-Qasim bin Al-Hasan, dia berkata: Diriwayatkan kepada kami oleh Al-Hussein bin Dawud, dia berkata: Diriwayatkan kepadaku oleh Hajjaj, dari Abu Ma`syar, dari Muhammad bin Qais, dia berkata: "Allah melarang Adam dan Hawa untuk memakan dari satu pohon di surga, dan mereka boleh memakan dari mana saja yang mereka kehendaki. Lalu setan datang dan masuk ke dalam perut ular, lalu dia berbicara kepada Hawa, dan membisikkan kepada Adam, dia berkata: `Tuhanmu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (di14 dalam surga).` `Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. `Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua.``15 Dia berkata: `Lalu Hawa memetik buah pohon itu,

 

lalu pohon itu berdarah, dan pakaian mereka yang menutupi mereka terjatuh, `dan mulailah mereka menutup-nutupi badan mereka dengan daun-daun surga itu. Dan Tuhan mereka menyeru mereka: `Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: `Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?``1 Mengapa engkau memakannya padahal Aku telah melarangmu?" Adam menjawab: `Ya Tuhanku, Hawa yang memberiku makan.` Allah berfirman kepada Hawa: `Mengapa engkau memberinya makan?` Hawa menjawab: `Ular yang menyuruhku.` Allah berfirman kepada ular: `Mengapa engkau menyuruhnya?` Ular menjawab: `Iblis yang menyuruhku.` Allah berfirman: `Terkutuklah engkau! Adapun engkau, wahai Hawa, sebagaimana engkau telah membuat pohon itu berdarah, engkau akan berdarah setiap bulan. Dan adapun engkau, wahai ular, Aku akan memotong kakimu, maka engkau akan berjalan merayap di atas wajahmu, dan dia akan memukul kepalamu dengan batu siapa pun yang menemuimu. Turunlah kalian, sebagian kalian menjadi musuh bagi sebagian yang lain.`"

Disampaikan dari `Ammar bin Al-Hasan, dia berkata: Diriwayatkan kepada kami oleh Abdullah bin Abi Ja`far, dari ayahnya, dari Ar-Rabi`, dia berkata: Diriwayatkan kepadaku oleh seseorang bahwa setan masuk ke dalam surga dalam wujud binatang berkaki empat, dan dia melihat bahwa itu adalah unta. Dia berkata: "Lalu setan dilaknat, maka kakinya rontok, dan dia menjadi ular."

Disampaikan dari `Ammar, dia berkata: Diriwayatkan kepada kami oleh Abdullah bin Abi Ja`far, dari ayahnya, dari Ar-Rabi`, dia berkata: Dan Diriwayatkan kepadaku oleh Abu Al-`Aliyah, dia berkata: "Sesungguhnya di antara unta ada yang awalnya berasal dari jin." Dia berkata: "Lalu surga dihalalkan baginya - yaitu Adam - kecuali pohon itu, dan dikatakan kepada mereka berdua: `Janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.` Dia berkata: `Lalu setan mendatangi Hawa dan memulai dengannya, dia berkata: `Apakah kalian berdua dilarang mendekati sesuatu?` Hawa menjawab: `Ya, dari pohon ini.` Setan berkata: `Tuhanmu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi2 orang-orang yang kekal (di3 dalam surga)." Dia berkata: `Lalu Hawa memulai dan memakan darinya, kemudian dia menyuruh Adam, lalu Adam memakan darinya.` Dia berkata: `Dan pohon itu adalah pohon yang siapa pun yang memakannya akan berhadas,` dia berkata: `Dan tidak pantas di surga ada hadas.` Dia berkata: `Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya.`4 Dia berkata: `Lalu Adam dikeluarkan dari surga.`"

Diriwayatkan kepada kami oleh Ibnu Humayd, dia berkata: Diriwayatkan kepada kami oleh Salamah, dari Muhammad bin Ishaq, dari sebagian ahli ilmu bahwa ketika Adam AS masuk surga dan melihat kemuliaan di dalamnya, dan apa yang telah Allah berikan kepadanya, dia berkata: "Seandainya kita kekal!" Lalu setan memanfaatkannya ketika dia mendengarnya, lalu setan mendatanginya dari arah kekekalan.

Diriwayatkan kepada kami oleh Ibnu Humayd, dia berkata: Diriwayatkan kepada kami oleh Salamah, dari Ibnu Ishaq, dia berkata: Disampaikan kepadaku bahwa yang pertama kali dia lakukan dari tipu dayanya kepada mereka berdua adalah dia menangisi mereka dengan tangisan yang membuat mereka berdua bersedih ketika mendengarnya. Lalu mereka berdua berkata kepadanya: "Apa yang membuatmu menangis?" Dia menjawab: "Aku menangisi kalian berdua, kalian berdua akan mati dan meninggalkan kenikmatan dan kemuliaan yang kalian berdua berada di dalamnya." Maka hal itu merasuk ke dalam jiwa mereka berdua. Kemudian dia mendatangi mereka berdua dan membisikkan kepada mereka berdua, dia berkata: "Wahai Adam, maukah aku tunjukkan kepadamu pohon keabadian dan kerajaan yang tidak akan binasa?" Dan dia berkata: "Tuhanmu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (di5 dalam surga). Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. `Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua.``6 Yaitu kalian berdua akan menjadi malaikat atau kalian berdua akan kekal, yaitu jika kalian berdua tidak menjadi malaikat dalam kenikmatan surga, maka kalian berdua tidak akan mati." Allah SWT berfirman: "Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya."

Diriwayatkan kepadaku oleh Yunus, dia berkata: Diriwayatkan kepada kami oleh Ibnu Wahb, dia berkata: Ibnu Zaid berkata tentang firman-Nya SWT: "Lalu syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya", setan membisikkan kepada Hawa tentang pohon itu hingga dia membawanya ke pohon itu, kemudian dia memperindahnya di mata Adam. Dia berkata: "Lalu Adam memanggilnya untuk hajatnya, Hawa berkata: `Tidak, kecuali engkau datang ke sini.` Ketika Adam datang, Hawa berkata: `Tidak, kecuali engkau memakan dari pohon ini.` Lalu mereka berdua memakannya, maka tampaklah bagi mereka berdua aurat mereka." Dia berkata: "Lalu Adam pergi berlari di dalam surga, lalu Tuhannya memanggilnya: `Wahai Adam, apakah engkau lari dari-Ku?` Adam menjawab: `Tidak, ya Tuhanku, tetapi aku malu kepada-Mu.` Dia berfirman: `Wahai Adam, dari mana engkau ditimpa?` Adam menjawab: `Dari arah Hawa, ya Tuhanku.` Lalu Allah SWT berfirman: `Maka sesungguhnya Aku menetapkan kepadanya bahwa Aku akan membuatnya berdarah setiap bulan sekali, sebagaimana dia telah membuat pohon ini berdarah, dan Aku akan menjadikannya bodoh, padahal Aku telah menciptakannya dalam keadaan penyabar, dan Aku akan menjadikannya hamil dengan susah payah dan melahirkan dengan susah payah, padahal Aku telah menjadikannya hamil dengan mudah dan melahirkan dengan mudah.`" Ibnu Zaid berkata: "Seandainya bukan karena musibah yang menimpa Hawa, niscaya wanita-wanita penduduk dunia tidak akan haid, tetapi mereka penyabar, tetapi mereka hamil dengan mudah, dan melahirkan dengan mudah."

Diriwayatkan kepada kami oleh Ibnu Humayd, dia berkata: Diriwayatkan kepada kami oleh Salamah, dari Muhammad bin Ishaq, dari Yazid bin Abdullah bin Qusaith, dari Sa`id bin Al-Musayyib, dia berkata: "Saya mendengarnya bersumpah dengan nama Allah, dia tidak mengecualikan: `Adam tidak memakan dari pohon itu dalam keadaan berakal, tetapi Hawa memberinya minum khamar hingga ketika dia mabuk, dia menuntunnya ke pohon itu, lalu dia memakannya.`" Ketika Adam dan Hawa melakukan kesalahan itu, Allah SWT mengeluarkan mereka berdua dari surga dan mencabut dari mereka berdua kenikmatan dan kemuliaan yang mereka berdua berada di dalamnya, dan menurunkan mereka berdua dan musuh mereka berdua, Iblis dan ular, ke bumi, lalu Tuhan mereka berfirman kepada mereka: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain."

Dan seperti yang kami katakan tentang hal itu, para ulama salaf dari ahli ilmu berkata demikian.

Diriwayatkan kepadaku oleh Yunus, dia berkata: Diriwayatkan kepada kami oleh Ibnu Wahb, dia berkata: Diriwayatkan kepada kami oleh Abdurrahman bin Mahdi, dari Israil, dari Isma`il As-Suddi, dia berkata: Diriwayatkan kepadaku oleh orang yang mendengar Ibnu `Abbas berkata: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain." Dia berkata: "Adam, Hawa, Iblis, dan ular."

Diriwayatkan kepada kami oleh Sufyan bin Waki` dan Musa bin Harun, keduanya berkata: Diriwayatkan kepada kami oleh Amru bin Hammad, dari Asbath, dari As-Suddi - dalam sebuah berita yang dia sebutkan - dari Abu Malik dan dari Abu Shalih, dari Ibnu `Abbas - dan dari Murrah Al-Hamdani, dari Ibnu Mas`ud - dan dari beberapa sahabat Rasulullah SAW: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain." Lalu Dia melaknat ular, maka Dia memotong kakinya, dan membiarkannya berjalan di atas perutnya, dan Dia menjadikan rezekinya dari tanah, dan Dia menurunkan Adam, Hawa, Iblis, dan ular ke bumi.

Diriwayatkan kepadaku oleh Muhammad bin Amru, dia berkata: Diriwayatkan kepada kami oleh Abu `Ashim, dia berkata: Diriwayatkan kepada kami oleh Isa bin Maimun, dari Ibnu Abi Najih, dari Mujahid, tentang firman Allah SWT: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain." Dia berkata: "Adam, Hawa, Iblis, dan ular."