Daftar Kitab

Halaman 979



Teks Arab

حَدَّثَنَا حَبِيبُ بْنُ الحَسَنِ، ثَنَا عُمَرُ بْنُ حَفْصٍ السَّدُوسِيُّ، ثَنَا عَاصِمُ بْنُ عَلِيٍّ، ثَنَا مَهْدِيُّ بْنُ مَيْمُونٍ، عَنْ وَاصِلٍ، مَوْلَى أَبِي عُيَيْنَةَ، عَنْ لَقِيطٍ، عَنْ أَبِي بُرْدَةَ، عَنْ أَبِي مُوسَى، رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ قَالَ: خَرَجْنَا غَازِينَ فِي الْبَحْرِ، فَبَيْنَمَا نَحْنُ وَالرِّيحُ لَنَا طَيِّبَةٌ وَالشِّرَاعُ لَنَا مَرْفُوعٌ، فَسَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي: يَا أَهْلَ السَّفِينَةِ، قِفُوا أُخْبِرْكُمْ، حَتَّى وَالَى بَيْنَ سَبْعَةِ أَصْوَاتٍ، قَالَ أَبُو مُوسَى: فَقُمْتُ عَلَى صَدْرِ السَّفِينَةِ فَقُلْتُ: مَنْ أَنْتَ؟ وَمِنْ أَيْنَ أَنْتَ؟ أَوَمَا تَرَى أَيْنَ نَحْنُ؟ وَهَلْ نَسْتَطِيعُ وُقُوفًا؟ قَالَ: فَأَجَابَنِي الصَّوْتُ: " أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِقَضَاءٍ قَضَاهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى نَفْسِهِ؟ قَالَ: قُلْتُ: بَلَى أَخْبِرْنَا، قَالَ: فَإِنَّ اللهَ تَعَالَى قَضَى عَلَى نَفْسِهِ أَنَّهُ مَنْ عَطَّشَ نَفْسَهُ لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فِي يَوْمٍ حَارٍّ كَانَ حَقًّا عَلَى اللهِ أَنْ يَرْوِيَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ " قَالَ: فَكَانَ أَبُو مُوسَى يَتَوَخَّى ذَلِكَ الْيَوْمَ الْحَارَّ الشَّدِيدَ الْحَرِّ الَّذِي يَكَادُ يَنْسَلِخُ فِيهِ الْإِنْسَانُ فَيَصُومُهُ "

Teks Indonesia

Habib bin Al Hasan menceritakan kepada kami, Umar bin Hafsh As-Sadusi menceritakan kepada kami, Ashim bin Ali menceritakan kepada kami, Mahdi bin Maimun menceritakan kepada kami, dari Washil maula Abu Uyainah, dari Laqith, dari Abu Burdah, dari Abu Musa Al Asy`ari dia berkata: Kami berangkat perang di laut. Ketika angin berhembus bagus dan layar kami terkembang, tiba-tiba kami mendengar suara yang berseru, "Wahai para penumpang kapal, berhentilah! Aku akan mengabarkan kepada kalian." Suara itu terdengar hingga tujuh kali. Abu Musa berkata, "Lalu aku berdiri di depan kapal dan bertanya, "Siapa engkau? Darimana engkau? Tidakkah engkau melihat dimana kami? Apakah kami bisa berhenti." Abu Musa melanjutkan, "Kemudian suara itu menjawab, "Maukah kalian kuberitahu ketetapan yang ditetapkan Allah Azza Wa Jalla atas diri-Nya?" Aku menjawab, "Mau." Suara itu berkata, "Sesungguhnya Allah menetapkan atas diri-Nya bahwa barangsiapa yang mendahagakan dirinya karena Allah di hari yang panas, maka menjadi kewajiban bagi Allah untuk memuaskan dahaganya pada Hari Kiamat." Abu Burdah berkata, "Maka Abu Musa menjaga-jaga hari yang sangat panas dimana manusia hampir terkelupas kulitnya untuk berpuasa di hari itu."