Daftar Kitab

Halaman 1181



Teks Arab

حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ أَحْمَدَ، ثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ، ثَنَا أَبُو حُذَيْفَةَ مُوسَى بْنُ مَسْعُودٍ النَّهْدِيُّ. وَحَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ، ثَنَا إِسْحَاقُ، ثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، قَالَ: ثَنَا عِكْرِمَةُ بْنُ عَمَّارٍ، ثَنَا أَبُو زُمَيْلٍ الْحَنَفِيُّ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: لَمَّا اعْتَزَلْتُ الْحَرُورِيَّةَ قُلْتُ لِعَلِيٍّ: يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ، أَبْرِدْ عَنِّي الصَّلَاةِ لَعَلِّي آتِي هَؤُلَاءِ الْقَوْمَ فَأُكَلِّمَهُمْ، قَالَ: إِنِّي أَتَخَوَّفُهُمْ عَلَيْكَ، قَالَ: قُلْتُ: كَلَّا إِنْ شَاءَ اللهُ، فَلَبِسْتُ أَحْسَنَ مَا أَقْدِرُ عَلَيْهِ مِنْ هَذِهِ الْيَمَانِيَةِ، ثُمَّ دَخَلْتُ عَلَيْهِمْ وَهُمْ قَائِلُونَ فِي نَحْرِ الظَّهِيرَةِ، فَدَخَلْتُ عَلَى قَوْمٍ فَلَمْ أَرَ قَوْمًا قَطُّ أَشَدَّ اجْتِهَادًا مِنْهُمْ، أَيْدِيهِمْ كَأَنَّهَا ثَفِنُ إِبِلٍ، وَوُجُوهُهُمْ مُقَلَّبَةٌ مِنْ آثَارِ السُّجُودِ، قَالَ: فَدَخَلْتُ فَقَالُوا: مَرْحَبًا بِكَ يَا ابْنَ عَبَّاسٍ، مَا جَاءَ بِكَ؟ قَالَ: جِئْتُ أُحَدِّثُكُمْ، عَلَى أَصْحَابِ رَسُولِ اللهِ ⦗٣١٩⦘ نَزَلَ الْوَحْيُ، وَهُمْ أَعْلَمُ بِتَأْوِيلِهِ، فَقَالَ بَعْضُهُمْ: لَا تُحَدِّثُوهُ، وَقَالَ بَعْضُهُمْ: لَنُحَدِّثَنَّهُ، قَالَ: قُلْتُ: أَخْبِرُونِي مَا تَنْقِمُونَ عَلَى ابْنِ عَمِّ رَسُولِ اللهِ وَخَتَنِهِ وَأَوَّلِ مَنْ آمَنَ بِهِ، وَأَصْحَابُ رَسُولِ اللهِ مَعَهُ؟ قَالُوا: نَنْقِمُ عَلَيْهِ ثَلَاثًا، قُلْتُ: وَمَا هُنَّ؟ قَالُوا: أُولَاهُنَّ أَنَّهُ حَكَّمَ الرِّجَالَ فِي دِينِ اللهِ وَقَدْ قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: {إِنِ الْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ} [الأنعام: ٥٧]، قَالَ: قُلْتُ: وَمَاذَا؟ قَالُوا: قَاتَلَ وَلَمْ يَسْبِ وَلَمْ يَغْنَمْ، لَئِنْ كَانُوا كُفَّارًا لَقَدْ حَلَّتْ لَهُ أَمْوَالُهُمْ، وَإِنْ كَانُوا مُؤْمِنِينَ لَقَدْ حُرِّمَتْ عَلَيْهِ دِمَاؤُهُمْ، قَالَ: قُلْتُ: وَمَاذَا؟ قَالُوا: وَمَحَا نَفْسَهُ عَنْ أَمِيرِ الْمُؤْمِنِينَ، فَإِنْ لَمْ يَكُنْ أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ فَهُوَ أَمِيرُ الْكَافِرِينَ، قَالَ: قُلْتُ: أَرَأَيْتُمْ إِنْ قَرَأْتُ عَلَيْكُمْ مِنْ كِتَابِ اللهِ الْمُحْكَمِ، وَحَدَّثْتُكُمْ مِنْ سُنَّةِ نَبِيِّكُمْ ، مَا لَا تُنْكِرُونَ أَتَرْجَعُونَ؟ قَالُوا: نَعَمْ، قَالَ: قُلْتُ: أَمَّا قَوْلُكُمْ: إِنَّهُ حَكَّمَ الرِّجَالَ فِي دِينِ اللهِ، فَإِنَّهُ يَقُولُ: {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقْتُلُوا الصَّيْدَ وَأَنْتُمْ حُرُمٌ، وَمَنْ قَتَلَهُ مِنْكُمْ مُتَعَمِّدًا فَجَزَاءٌ} [المائدة: ٩٥] إِلَى قَوْلِهِ: {يَحْكُمُ بِهِ ذَوَا عَدْلٍ مِنْكُمْ} [المائدة: ٩٥]، وَقَالَ فِي الْمَرْأَةِ وَزَوْجِهَا: {وَإِنْ خِفْتُمْ شِقَاقَ بَيْنِهِمَا فَابْعَثُوا حَكَمًا مِنْ أَهْلِهِ وَحَكَمًا مِنْ أَهْلِهَا} [النساء: ٣٥]، أَنْشُدُكُمُ اللهَ أَفَحُكْمُ الرِّجَالِ فِي حَقْنِ دِمَائِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ وَصَلَاحِ ذَاتِ بَيْنِهِمْ أَحَقُّ أَمْ فِي أَرْنَبٍ ثَمَنُهَا رُبْعُ دِرْهَمٍ؟ فَقَالُوا: اللهُمَّ فِي حَقْنِ دِمَائِهِمْ، وَصَلَاحِ ذَاتِ بَيْنِهِمْ، قَالَ: أَخَرَجْتُ مِنْ هَذِهِ؟ قَالُوا: اللهُمَّ نَعَمْ. قَالَ: وَأَمَّا قَوْلُكُمْ: إِنَّهُ قَاتَلَ وَلَمْ يَسْبِ وَلَمْ يَغْنَمْ، أَتَسْبُونَ أُمَّكُمْ، ثُمَّ تَسْتَحِلُّونَ مِنْهَا مَا تَسْتَحِلُّونَ مِنْ غَيْرِهَا، فَقَدْ كَفَرْتُمْ، وَإِنْ زَعَمْتُمْ أَنَّهَا لَيْسَتْ بِأُمِّكُمْ فَقَدْ كَفَرْتُمْ وَخَرَجْتُمْ مِنَ الْإِسْلَامِ، إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ: {النَّبِيُّ أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ وَأَزْوَاجُهُ أُمَّهَاتُهُمْ} [الأحزاب: ٦]، فَأَنْتُمْ تَتَرَدَّدُونَ بَيْنَ ضَلَالَتَيْنِ فَاخْتَارُوا أَيَّتَهُمَا شِئْتُمَ، أَخَرَجْتُ مِنْ هَذِهِ؟ قَالُوا: اللهُمَّ نَعَمْ. قَالَ: وَأَمَّا قَوْلُكُمْ مَحَا نَفْسَهُ مِنْ أَمِيرِ الْمُؤْمِنِينَ، فَإِنَّ رَسُولَ اللهِ دَعَا قُرَيْشًا يَوْمَ الْحُدَيْبِيَةِ عَلَى أَنْ يَكْتُبَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهُمْ كِتَابًا، فَقَالَ: " اكْتُبْ: هَذَا مَا قَاضَى عَلَيْهِ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ "، فَقَالُوا: وَاللهِ لَوْ كُنَّا نَعْلَمُ أَنَّكَ رَسُولُ اللهِ مَا صَدَدْنَاكَ عَنِ الْبَيْتِ، وَلَا قَاتَلْنَاكَ، وَلَكِنِ اكْتُبْ: مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ، فَقَالَ: " وَاللهِ إِنِّي لَرَسُولُ اللهِ وَإِنْ كَذَّبْتُمُونِي، اكْتُبْ يَا عَلِيُّ: مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ "، فَرَسُولُ اللهِ كَانَ ⦗٣٢٠⦘ أَفْضَلَ مِنْ عَلِيٍّ، أَخَرَجْتُ مِنْ هَذِهِ؟ قَالُوا: اللهُمَّ نَعَمْ. فَرَجَعَ مِنْهُمْ عِشْرُونَ أَلْفًا، وَبَقِيَ أَرْبَعَةُ آلَافٍ، فَقُتِلُوا "

Teks Indonesia

Sulaiman bin Ahmad menceritakan kepada kami, Ali bin Abdul Aziz menceritakan kepada kami, Abu Hudzaifah Musa bin Mas`ud An-Nahdi menceritakan kepada kami; dan Sulaiman menceritakan kepada kami Ishaq menceritakan kepada kami, Abdurrazzaq menceritakan kepada kami, dia berkata: Ikrimah bin Ammar menceritakan kepada kami, Abu Zumail Al Hanafi menceritakan kepada kami, dari Abdullah bin Abdullah bin Abbas, dia berkata: Ketika aku memutuskan hubungan dengan Al Haruriyyah, aku berkata kepada Ali, "Wahai Amirul Mukminin! Tundalah shalat sejenak agar aku bisa menemui kaum itu dan berbicara kepada mereka." Ali berkata, "Tetapi aku khawatir mereka akan mencelakaimu." Aku berkata, "Tidak, insya`allah." Lalu aku memakai pakaian terbaik gaya Yaman yang bisa kuperoleh. Kemudian aku menemui mereka saat mereka tidur siang di tengah siang. Aku menemui suatu kaum yang aku tidak pernah melihat suatu kaum yang lebih kuat ijtihadnya daripada mereka. Tangan-tangan mereka seperti kaki unta, dan wajah mereka mengelupas akibat bekas sujud. Aku masuk, lalu mereka berkata, "Selamat datang, wahai Ibnu Abbas! Urusan apa yang membawamu kemari?" Aku menjawab, "Aku datang untuk berbicara kepada kalian, bahwa kepada para sahabat Rasulullah ﷺ wahyu itu turun, dan mereka lebih tahu tentang takwilnya." Sebagian dari mereka lalu berkata, "Janganlah kalian bicara dengannya." Sebagian lain berkata, "Sebaiknya kita bicara dengannya." Aku bertanya, "Sampaikan kepadaku apa yang membuat kalian marah kepada anak paman Rasulullah ﷺ, menantu beliau, dan orang yang pertama beriman kepada beliau saat para sahabat Rasulullah ada bersama beliau?" Mereka menjawab, "Kami marah kepadanya dalam tiga hal." Aku bertanya, "Apa itu?" Mereka menjawab, "Yang pertama, dia mengangkat manusia sebagai pemutus (hakim) dalam agama Allah, padahal Allah berfirman, `Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah`. (Qs. Yuusuf 12: 40) Aku bertanya, "Lalu apa?" Mereka berkata, "Dia memerangi, tetapi dia tidak menawan dan tidak mengambil harta rampasan. Seandainya yang dia perangi itu kafir, maka sesungguhnya harta benda mereka itu halal baginya, dan apabila mereka itu mukmin, maka sungguh darah mereka haram baginya." Aku bertanya, "Lalu apa?" Mereka berkata, "Dia juga melepaskan gelar Amirul Mukminin dari dirinya. Apabila dia bukan Amirul Mukminin, maka dia adalah amirul kafirin (pemimpin orang-orang kafir).", "Aku berkata, "Bagaimana pendapat kalian seandainya aku membacakan Kitab Allah yang spesifik maknanya dan menceritakan kepada kalian Sunnah Nabi kalian yang tidak kalian ingkari; apakah kalian mau kembali?" Mereka menjawab, "Ya." Aku berkata, "Mengenai pendapat kalian bahwa Ali mengangkat manusia sebagai pemutus dalam agama Allah, sesungguhnya Allah berfirman, `Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh binatang buruan, ketika kamu sedang ihram. Barangsiapa di antara kamu membunuhnya dengan sengaja, maka dendanya ialah mengganti dengan binatang ternak seimbang dengan buruan yang dibunuhnya, menurut putusan dua orang yang adil di antara kamu`. (Qs. Al Ma`idah 5: 95) Allah juga berfirman tentang perempuan dan suaminya, `Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan`. (Qs. An-Nisaa" 4: 35) Aku minta kalian jujur, apakah kewenangan putusan di tangan seseorang terkait pertumpahan darah dan perbaikan hubungan di antara mereka itu lebih pantas, ataukah kewenangan putusan terkait seekor kelinci yang harganya seperempat dirham?" Mereka menjawab, "Tentu saja kewenangan putusan terkait pencegahan tumpahnya darah dan perbaikan hubungan di antara mereka." Aku bertanya, "Apakah kalian mau meninggalkan pendapat kalian tentang masalah ini?" Mereka menjawab, "Ya." Aku berkata, "Mengenai pendapat kalian, bahwa Ali memerangi tetapi tidak menawan dan tidak mengambil harta rampasan, apakah kalian menawan ibu kalian kemudian menghalalkan darinya apa yang kalian halalkan dari selainnya? Sungguh kalian telah kufur jika kalian mengklaim bahwa Aisyah Radhiyallahu Anhu itu bukan ibu kalian. Sungguh, kalian telah kufur dan keluar dari Islam, karena Allah & berfirman, `Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka`. (Qs. Al Ahzaab 33: 6) Jadi, kalian terombang-ambing di antara dua kesesatan. Oleh karena itu, pilihlah mana di antara keduanya yang kalian inginkan! Apakah kalian mau meninggalkan pendapat kalian tentang masalah ini?" Mereka menjawab, "Mau." Aku berkata, "Mengenai pendapat kalian bahwa dia menghilangkan gelar Amirul Mukminin dari dirinya, sesungguhnya Rasulullah ﷺ pernah mengajak orang-orang Quraisy untuk mengadakan perjanjian damai antara beliau dan mereka dalam Perjanjian Hudaibiyyah. Beliau bersabda, `Tulislah: Inilah yang ditetapkan Muhammad utusan Allah`. Lalu orang-orang Quraisy itu berkata, "Demi Allah, seandainya kami tahu bahwa engkau Utusan Allah, niscaya kami tidak menghalangimu pergi ke Baitullah dan tidak pula memerangimu. Akan tetapi, tulislah: Muhammad bin Abdullah. Beliau lalu bersabda, "Demi Allah, sesungguhnya aku ini benar-benar utusan Allah, meskipun kalian mendustakanku. Tulislah, wahai Ali: Muhammad bin Abdullah`. Rasulullah ﷺ tentu saja lebih utama daripada Ali. Apakah kalian mau meninggalkan pendapat kalian tentang masalah ini?" Mereka berkata, "Mau." Akhirnya dari mereka kembali sejumlah dua puluh ribu orang, sedangkan empat ribu yang lainnya bertahan, dan akhirnya mereka terbunuh."