Daftar Kitab

Halaman 73



Teks Arab

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ الْحَسَنِ، ثَنَا بِشْرُ بْنُ مُوسَى، قَالَ: ثَنَا الْحُمَيْدِيُّ، ثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، ثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ كَثِيرٍ، عَنِ ابْنِ تَدْرُسَ، عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِي بَكْرٍ، رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُمَا قَالَتْ: " أَتَى الصَّرِيخُ آلَ أَبِي بَكْرٍ , فَقِيلَ لَهُ: أَدْرِكْ صَاحِبَكَ , فَخَرَجَ ⦗٣٢⦘ مِنْ عِنْدِنَا - وَإِنَّ لَهُ غَدَائِرَ - فَدَخَلَ الْمَسْجِدَ وَهُوَ يَقُولُ: " وَيْلَكُمْ {أَتَقْتُلُونَ رَجُلًا أَنْ يَقُولَ رَبِّيَ اللهُ وَقَدْ جَاءَكُمْ بِالْبَيِّنَاتِ مِنْ رَبِّكُمْ} [غافر: ٢٨] " فَلَهُوا عَنْ رَسُولِ اللهِ وَأَقْبَلُوا عَلَى أَبِي بَكْرٍ , فَرَجَعَ إِلَيْنَا أَبُو بَكْرٍ فَجَعَلَ لَا يَمَسُّ شَيْئًا مِنْ غَدَائِرِهِ إِلَّا جَاءَ مَعَهُ وَهُوَ يَقُولُ: تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ قَالَ الشَّيْخُ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى: كَانَ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ يَقْدَمُ الْحَقِيرَ مُفْتَادًا لِلْخَطِيرِ , وَقَدْ قِيلَ: إِنَّ التَّصَوُّفَ وَقْفُ الْهِمَمِ عَلَى مَوْلَى النِّعَمِ

Teks Indonesia

Muhammad bin Ahmad bin Al Hasan menceritakan kepada kami, Bisyr bin Musa menceritakan kepada kami, dia berkata: Al Humaidi menceritakan kepada kami, Sufyan bin Uyainah menceritakan kepada kami, Walid bin Katsir menceritakan kepada kami, dari Ibnu Tadrus, dari Asma" binti Abu Bakar iffe, dia berkata: Seorang penyeru mendatangi keluarga Abu Bakar, lalu dia diberitahu, "Susullah temanmu!" Kemudian Abu Bakar keluar dari rumah kami -dan sesungguhnya dia memiliki beberapa kuncir— lalu masuk masjid sambil berkata, "Apakah kalian hendak membunuh seseorang lantaran dia mengucapkan Tuhanku adalah Allah sedangkan dia membawa bukti-bukti yang terang dari Tuhan kalian?" (Qs. Ghaafir 40: 28) Mereka pun mengabaikan Rasulullah ﷺ, lalu menghadapi Abu Bakar. Setelah itu Abu Bakar kembali ke rumah kami. Dan dia tidak menyentu salah satu kuncirnya, melainkan dia mengucapkan, "Mahasuci Engkau, wahai Tuhan Pemilik keagungan dan kemuliaan." Syaikh (Abu Nu`aim) berkata: Abu Bakar RA mengorbankan sesuatu yang tidak bernilai untuk menebus sesuatu yang bernilai. Sebuah petuah mengatakan bahwa tashawwuf adalah memfokuskan tekad pada Pemberi nikmat.