Halaman 1205
Teks Arab
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ أَحْمَدَ، ثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ، ثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ، ثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ الْوَلِيدِ الْعِجْلِيُّ، حَدَّثَنِي بُكَيْرُ بْنُ شِهَابٍ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ قَالَ: لَوَدِدْتُ أَنَّ عِنْدِي رَجُلًا مِنْ أَهْلِ الْقَدَرِ فَوَجَأْتُ رَأْسَهُ قَالُوا: وَلِمَ ذَاكَ؟ قَالَ: لِأَنَّ اللهَ تَعَالَى خَلَقَ لَوْحًا مَحْفُوظًا مِنْ دُرَّةٍ بَيْضَاءَ، دَفَّتَاهُ يَاقُوتَةٌ حَمْرَاءُ، قَلَمُهُ نُورٌ، وَكِتَابُهُ نُورٌ، وَعَرْضُهُ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ، يَنْظُرُ فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ سِتِّينَ وَثَلَاثَمِائَةِ نَظْرَةٍ، يَخْلُقُ بِكُلِّ نَظْرَةٍ، وَيُحْيِي ⦗٣٢٦⦘ وَيُمِيتُ، وَيُعِزُّ وَيُذِلُّ، وَيَفْعَلُ مَا يَشَاءُ
Teks Indonesia
Al Husain bin Ali juga menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Muhammad bin Idris menceritakan kepada kami, Ahmad bin Sinan menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Mahdi menceritakan kepada kami, Marwah bin Abdul Wahid menceritakan kepada kami, Musa bin Abu Ad-Darimi menceritakan kepada kami dari Wahb bin Munabbih, dia berkata: Ibnu Abbas mengabariku bahwa ada suatu kaum yang sedang berdebat di gerbang perkampungan bani Sahm —kalau tidak sah, dia berkata: tentang qadar—. Lalu dia bangkit menuju mereka. Dia menyerahkan tongkatnya kepada Ikrimah, lalu dia meletakkan tangan yang satu pada Ikrimah dan tangan yang lain pada Thawus (berjalan dengan dipapah). Ketika Ibnu Abbas sampai ke tempat mereka, mereka memberinya jalan dan menyambut kedatangannya, tetapi dia tidak mau duduk. Abu Syihab dalam hamba-Nya berkata: Lalu Ibnu Abbas berkata kepada mereka, "Sebutkanlah nasab kalian, agar aku mengenal kalian!" Lalu mereka —atau sebagian dari mereka— menyebutkan nasab mereka. Setelah itu Ibnu Abbas berkata, "Tidakkah kalian tahu bahwa Allah memiliki hamba-hamba yang terbungkam oleh rasa takut kepada Allah, padahal mereka bukan bisu? Sesungguhnya mereka itu memiliki ulama dan ahli nasihat. Mereka adalah orang-orang yang mengetahui hari-hari Allah. Hanya saja, ketika mereka teringat akan kebesaran Allah, maka akal mereka menjadi linglung, hati mereka remuk-redam, dan lisan mereka menjadi kelu. Lalu ketika mereka telah sadar dari itu, mereka bersegera menuju Allah dengan melakukan amal-amal yang bersih." Abdurrahman bin Mahdi menambahkan dalam haditsnya, "Mereka menganggap diri mereka termasuk golongan manusia yang lemah amalnya, padahal mereka orang-orang yang cerdas spiritual dan kuat; dan termasuk golongan yang zhalim dan banyak berbuat dosa, padahal mereka adalah orang-orang yang berbakti dan bersih. Hanya saja, mereka tidak menganggap banyak amal mereka yang banyak, tidak rela dengan amal yang sedikit, dan tidak tinggi hati kepada Allah dengan amal-amal yang telah mereka kerjakan. Dimanapun kalian menjumpai mereka, mereka selalu dalam keadaan penuh perhatian, takut, dan gentar." Setelah itu Ibnu Abbas meninggalkan mereka dan kembali ke majelisnya.