Halaman 888
Teks Arab
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ أَحْمَدَ، ثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ، حَدَّثَنِي أَبِي، ثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنِ ابْنِ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: كَانَ مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ شَابًّا جَمِيلًا سَمْحًا مِنْ خَيْرِ شَبَابِ قَوْمِهِ، لَا يُسْأَلُ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ، حَتَّى ادَّانَ دَيْنًا أَغْلَقَ مَالَهُ، فَكَلَّمَ رَسُولَ اللهِ ﷺ أَنْ يُكَلِّمَ غُرَمَاءَهُ، فَفَعَلَ فَلَمْ يَضَعُوا لَهُ شَيْئًا، فَلَوْ تُرِكَ لِأَحَدٍ لِكَلَامِ أَحَدٍ لَتُرِكَ لِمُعَاذٍ لِكَلَامِ رَسُولِ اللهِ ﷺ، فَدَعَاهُ النَّبِيُّ ﷺ فَلَا يَبْرَحُ حَتَّى بَاعَ مَالَهُ وَقَسَّمَهُ بَيْنَ غُرَمَائِهِ، فَقَامَ مُعَاذٌ لَا مَالَ لَهُ، فَلَمَّا حَجَّ بَعَثَهُ النَّبِيُّ ﷺ ⦗٢٣٢⦘ إِلَى الْيَمَنِ لِيَجْبُرَهُ، قَالَ: وَكَانَ أَوَّلَ مَنْ حُجِزَ عَلَيْهِ فِي هَذَا الْمَالِ مُعَاذٌ، فَقَدِمَ عَلَى أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ مِنَ الْيَمَنِ وَقَدْ تُوُفِّيَ رَسُولُ اللهِ ﷺ " رَوَاهُ ابْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ مَعْمَرٍ نَحْوَهُ. وَرَوَاهُ يَزِيدُ بْنُ أَبِي حَبِيبٍ وَعُمَارَةُ بْنُ غَزِيَّةَ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ الشَّيْخُ رَحِمَهُ اللهُ: وَغُرَمَاءُ مُعَاذٍ كَانُوا يَهُودًا، فَلِهَذَا لَمْ يَضَعُوا عَنْهُ شَيْئًا
Teks Indonesia
Sulaiman bin Ahmad menceritakan kepada kami, Abdullah bin Ahmad bin Hanbal menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepadaku, Abdurrazzaq menceritakan kepada kami, Ma`mar mengkabarkan kepada kami, dari Az-Zuhri, dari Ibnu Ka`b bin Malik, dia bekata, "Muadz bin Jabal adalah seorang pemuda yang tampan dan murah hati, termasuk salah satu pemuda terbaik dari kaumnya. Setiap dia dimintai sesuatu, maka dia memberikannya hingga dia berhutang dalam jumlah yang tidak tertutupi oleh hartanya. Kemudian dia berbicara kepada Rasulullah ﷺ agar beliau berbicara kepada orang-orang yang berpiutang kepadanya. Beliau melakukannya, tetapi mereka tidak merelakan piutang mereka sedikit pun. Seandainya ada suatu hak yang ditinggalkan bagi seseorang karena ucapan seseorang, tentulah hak itu ditinggalkan bagi Muadz karena ucapan Rasulullah ﷺ. Kemudian Nabi ﷺ memanggilnya, dan dia tenis menjual hartanya dan membagi-bagikannya kepada orang-orang yang berpiutang kepadanya hingga dia tidak memiliki harta sedikit pun. Ketika dia menunaikan haji, Nabi ﷺ mengutusnya ke Yaman." Ibnu Ka`b melanjutkan, "Orang yang pertama kali dibatasi hak pengelolaan hartanya adalah Muadz untuk mengutip zakat. Sepulang dari Yaman, dia menemui Abu Bakar karena Rasulullah ﷺ| telah wafat." Atsar ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Mubarak dari Ma`mar dengan redaksi yang serupa; dan oleh Yazid bin Abu Habib dan Umarah dari Az-Zuhri dari Abdurrahman bin Ka`b bin Malik. Syaikh (Abu Nu`aim) berkata: Orang-orang yang berpiutang kepada Muadz adalah orang-orang Yahudi. Karena itu mereka tidak merelakan piutang mereka sedikit pun.