Daftar Kitab

Halaman 81



Teks Arab

حَدَّثَنَا أَبِي، ثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ الْحَسَنِ، ثَنَا هَارُونُ بْنُ إِسْحَاقَ، ثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ، عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ ⦗٣٤⦘: لَمَّا قَدِمَ أَهْلُ الْيَمَنِ زَمَانَ أَبِي بَكْرٍ وَسَمِعُوا الْقُرْآنَ جَعَلُوا يَبْكُونَ , قَالَ: فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ: هَكَذَا كُنَّا ثُمَّ قَسَتِ الْقُلُوبُ قَالَ الشَّيْخُ رَحِمَهُ اللهُ: وَمَعْنَى قَوْلِهِ: قَسَتِ الْقُلُوبُ , قَوِيَتْ وَاطْمَأَنَّتْ بِمَعْرِفَةِ اللهِ تَعَالَى

Teks Indonesia

Ayahku menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Al Hasan menceritakan kepada kami, Harun bin Ishaq menceritakan kepada kami, Abu Muawiyah menceritakan kepada kami, dari Al A`masy, dari Abu Shalih, bahwa ketika penduduk Yaman di masa pemerintahan Abu Bakar mendengarkan Al Qur`an, maka mereka menangis. Lalu Abu Bakar berkata, "Seperti inilah kami dahulu, kemudian hati kami menjadi keras." Syaikh (Abu Nu`aim) berkata: Yang dimaksud dengan `hati kami menjadi keras` adalah kuat dan tenang lantaran ma`rifat kepada Allah.