Halaman 384
Teks Arab
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ الْحَسَنِ، ثَنَا أَبُو شُعَيْبٍ الْحَرَّانِيُّ، ثَنَا أَبُو جَعْفَرٍ النُّفَيْلِيُّ، ثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَمَةَ الْحَرَّانِيُّ، ثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ، حَدَّثَنِي عَاصِمُ بْنُ عَمْرِو بْنِ قَتَادَةَ، قَالَ: " بَعَثَ رَسُولُ اللهِ ﷺ نَفَرًا سِتَّةً مِنْ أَصْحَابِهِ، وَأَمَّرَ عَلَيْهِمْ مَرْثَدُ بْنُ أَبِي مَرْثَدٍ، فِيهِمْ عَاصِمُ بْنُ ثَابِتٍ وَخَالِدُ بْنُ الْبُكَيْرِ. فَلَمَّا كَانُوا بِالرَّجِيعِ اسْتُصْرِخَ عَلَيْهِمْ هُذَيْلٌ. فَأَمَّا مَرْثَدٌ، وَعَاصِمٌ فَقَالُوا: وَاللهِ لَا نَقْبَلُ لِمُشْرِكٍ عَهْدًا ⦗١١١⦘ وَلَا عَضُدًا أَبَدًا، فَقَاتَلُوهُمْ حَتَّى قَتَلُوهُمْ. وَكَانَتْ هُذَيْلٌ حِينَ قُتِلَ عَاصِمُ بْنُ ثَابِتٍ أَرَادُوا رَأْسَهُ لِيَبِيعُوهُ مِنْ سُلَافَةَ بِنْتِ سَعْدِ بْنِ شَهِيدٍ، وَكَانَتْ نَذَرَتْ حِينَ أُصِيبَ ابْنَاهَا يَوْمَ أُحُدٍ لَئِنْ قَدَرَتْ عَلَى رَأْسِ عَاصِمٍ أَنْ تَشْرَبَ فِي قِحْفِ رَأْسِ عَاصِمٍ الْخَمْرَ، فَمَنَعَهُ الدَّبْرُ. فَلَمَّا حَالُوا بَيْنَهُمْ وَبَيْنَهُ قَالُوا: دَعُوهُ حَتَّى يُمْسِيَ فَيَذْهَبُ عَنْهُ ثُمَّ نَأْخُذُهُ، فَبَعَثَ اللهُ الْوَادِيَ فَاحْتَمَلَ عَاصِمًا فَانْطَلَقَ بِهِ. وَكَانَ عَاصِمٌ قَدْ أَعْطَى اللهَ عَهْدًا لَا يَمَسُّ مُشْرِكًا وَلَا يَمَسُّهُ مُشْرِكٌ تَنَجُّسًا مِنْهُمْ. فَكَانَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ يَقُولُ حِينَ بَلَغَهُ أَنَّ الدَّبْرَ مَنَعَهُ: حَفِظَ اللهُ الْعَبْدَ الْمُؤْمِنَ " كَانَ عَاصِمٌ قَدْ وَفَّى لِلَّهِ فِي حَيَاتِهِ، فَمَنَعَهُ اللهُ مِنْهُمْ بَعْدَ وَفَاتِهِ، كَمَا امْتَنَعَ مِنْهُمْ فِي حَيَاتِهِ
Teks Indonesia
Muhammad bin Ahmad bin Al Hasan menceritakan kepada kami, Abu Syu`aib Al Harrani menceritakan kepada kami, Abu Ja`far An-Nufaili menceritakan kepada kami, Muhammad bin Salamah Al Harrani menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ishaq menceritakan kepada kami, Ashim bin Amr bin Qatadah menceritakan kepadaku, dia berkata: Rasulullah ﷺ mengutus enam sahabatnya dan dipimpin oleh Martsad bin Abu Martsad, dan di antara mereka ada Ashim bin Tsabit dan Khalid bin Bukair. Ketika mereka berada di Raj`i`, Hudzail menghadang mereka. Adapun Martsad dan Ashim, keduanya berkata, "Demi Allah, kami tidak menerima perjanjian dan dukungan dari orang musyrik untuk selama-lamanya." Lalu Hudzail dan kawan-kawan memerangi mereka hingga mereka terbunuh. Ketika Ashim bin Tsabit terbunuh, Hudzail ingin mencari kepalanya untuk mereka jual kepada Sulafah binti Sa`d bin Syahid. Dia bemadzar ketika anaknya terbunuh dalam Perang Uhud bahwa apabila dia bisa memperoleh kepala Ashim maka dia akan meminum khamer di batok kepalanya Ashim. Namun Hudzail tidak bisa mengambil kepalanya karena terhalang oleh sekumpulan tawon. Ketika Hudzail dan kawan-kawannya tidak bisa mengambil kepalanya, maka mereka berkata, "Biarkan dia sampai sore hingga tewon-tawon itu pergi meninggalkannya, setelah itu kita bisa mengambilnya." Kemudian Allah mengirimkan banjir dan membawa Ashim pergi. Ashim sebelumnya telah berjanji kepada Allah untuk tidak menyentuh seorang musyrik dan tidak pula disentuh seorang musyrik karena dia menganggap mereka najis. Ketika menerima berita bahwa Ashim dilindungi oleh sekumpulan tawon, Umar bin Khaththab berkata, "Semoga Allah menjaga hamba yang beriman." Ashim adalah sahabat yang memenuhi janjinya kepada Allah di masa hidupnya sehingga Allah melindunginya dari tangan orang-orang musyrik sesudah dia wafat, sebagaimana dia menjaga diri dari mereka di masa hidupnya.