Halaman 1904
Teks Arab
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ مَالِكٍ، قَالَ: ثنا عَبْدُ اللهِ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ، حَدَّثَنِي أَحْمَدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدَّوْرَقِيُّ قَالَ: ثنا أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ، قَالَ: ثنا عِيسَى بْنُ سُلَيْمٍ، عَنْ أَبِي وَائِلٍ، قَالَ: خَرَجْنَا مَعَ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ وَمَعَنَا الرَّبِيعُ بْنُ خُثَيْمٍ فَمَرَرْنَا عَلَى حَدَّادٍ فَقَامَ عَبْدُ اللهِ يَنْظُرُ حَدِيدَةً فِي النَّارِ فَنَظَرَ رَبِيعٌ إِلَيْهَا فَتَمَايَلَ لَيَسْقُطُ فَمَضَى عَبْدُ اللهِ حَتَّى أَتَيْنَا عَلَى أَتُّونٍ عَلَى شَاطِئِ الْفُرَاتِ فَلَمَّا رَأَى عَبْدُ اللهِ وَالنَّارُ تَلْتَهِبُ فِي جَوْفِهِ قَرَأَ هَذِهِ الْآيَةَ: " {إِذَا رَأَتْهُمْ مِنْ مَكَانٍ بَعِيدٍ سَمِعُوا لَهَا تَغَيُّظًا وَزَفِيرًا} [الفرقان: ١٢] إِلَى قَوْلِهِ: ثُبُورًا " قَالَ: فَصَعِقَ الرَّبِيعُ فَاحْتَمَلْنَاهُ فَجِئْنَا بِهِ إِلَى أَهْلِهِ قَالَ: ثُمَّ رَابَطَهُ إِلَى الْمَغْرِبِ فَلَمْ يَفِقْ ثُمَّ إِنَّهُ أَفَاقَ فَرَجَعَ عَبْدُ اللهِ إِلَى أَهْلِهِ
Teks Indonesia
Abu Bakar bin Malik menceritakan kepada kami, ia berkata: Abdullah bin Ahmad bin Hambal menceritakan kepada kami, Ahmad bin Ibrahim Ad-Dauraqi menceritakan kepadaku, ia berkata: Abu Bakar bin Ayyasy menceritakan kepada kami, ia berkata: Isa bin Sulaim menceritakan kepada kami dari Abu Wail, ia berkata, “Kami keluar bersama Abdullah bin Mas’ud, turut serta pula Ar-Rabi’ bin Khutsaim bersama kami. Lalu kami melewati para pandai besi, lalu Abdullah berhenti memperhatikan suatu besi di dalam api, maka Rabi’ pun melihat kepadanya, lalu ia terhuyung- huyung hampir jatuh. Kemudian Abdullah melanjutkan perjalanan hingga kami sampai suatu tempat bekerjanya pandai besi di tepi sungai Euphrat. Tatkala Abdullah melihat api yang menyala-nyala di tungkunya, ia membaca ayat ini: `Apabila neraka itu melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka mendengar kegeramannya dan suara nyalanyd. (Qs. Al Furqaan 25: 12) hingga: `kebinasaan`, (ayat 13), maka Ar-Rabi’ pun pingsan, lalu kami membawanya dan menyerahkannya kepada keluarganya. Kemudian Abdullah menengoknya hingga Maghrib ia belum juga siuman, kemudian akhirnya ia siuman, lalu Abdullah pun kembali kepada keluarganya.”