Daftar Kitab

Halaman 36



Teks Arab

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ الْحَسَنِ، ثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ، قَالَ: حَدَّثَنِي أَبِي، ثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، قَالَ: أَخْبَرَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَبِي خَالِدٍ، عَنْ قَيْسِ بْنِ أَبِي حَازِمٍ، قَالَ: سَمِعْتُ سَعْدَ بْنَ أَبِي وَقَّاصٍ، يَقُولُ: وَاللهِ إِنِّي لَأَوَّلُ الْعَرَبِ رَمَى بِسَهْمٍ فِي سَبِيلِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ , وَلَقَدْ كُنَّا نَغْزُوا مَعَ رَسُولِ اللهِ مَا لَنَا طَعَامٌ نَأْكُلُهُ إِلَّا وَرَقُ الْحُبْلَةِ وَهَذَا السَّمُرُ , حَتَّى قَرِحَتْ أَشْدَاقُنَا وَحَتَّى إِنَّ أَحَدَنَا لَيَضَعُ كَمَا تَضَعُ الشَّاةُ مَا لَهُ خِلْطٌ وَإِنْ أُخِذَ مِنَ الصُّوفَةِ الَّتِي هِيَ الْقَبِيلَةُ , فَلِأَنَّ الْمُتَصَوِّفُ فِيمَا كُفِيَ مِنْ حَالِهِ , وَنَعِمَ مِنْ مَالِهِ , وَأُعْطِيَ مِنْ عُقْبَاهُ , وَحَفِظَ مِنْ حَظِّ دُنْيَاهُ أَحَدِ أَعْلَامِ الْهُدَى لِعُدُولِهِمْ عَنِ الْمُوبِقَاتِ , وَاجْتِهَادِهِمْ فِي الْقُرُبَاتِ , وَتَزَوُّدِهِمْ مِنَ السَّاعَاتِ , وَتَحَفُّظِهِمْ لِلْأَوْقَاتِ , فَسَالِكُ مَنْهَجِهِمْ نَاجٍ مِنَ الْغَمَرَاتِ , وَسَالِمٌ مِنَ الْهَلَكَاتِ

Teks Indonesia

Muhammad bin Ahmad bin Al Hasan menceritakan kepada kami, Abdullah bin Ahmad bin Hanbal menceritakan kepada kami, dia berkata: Ayahku menceritakan kepadaku, Yazid bin Harun menceritakan kepada kami, dia berkata: Ismail bin Abu Khalid bin Ubai menceritakan kepada kami, dari Qais bin Abu Hazim, dia berkata: Aku mendengar Sa`d bin Abi Waqqash berkata, "Demi Allah, sesungguhnya aku adalah orang Arab pertama yang membidikkan panah di jalan Allah. Kami berperang bersama Rasulullah ﷺ tanpa memiliki makanan untuk kami makan selain daun hablah dan samur (sejenis tumbuhan yang daunnya bisa dimakan) ini hingga sudut bibir kami terluka, dan hingga ada salah seorang di antara kami yang mengeluarkan kotoran seperti kotoran kambing, tidak ada campurannya apa pun." Apabila kata tashawwuf terambil dari kata shufah yang merupakan kabilah, maka itu karena seorang sufi itu dengan kesederhanaannya dan kesahajaannya menjadi salah satu tanda hidayah karena sikap mereka yang menjauhi perkara-perkara yang menghancurkan, kesungguhan mereka untuk taqarrub, dan upaya mereka dalam menjaga waktu, sehingga orang yang menempuh jalan hidup mereka itu akan terhindar dari berbagai masalah dan selamat dari kehancuran.