Halaman 71
Teks Arab
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ إِسْحَاقَ، ثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي عَاصِمٍ، ثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ، وَالْفَضْلُ بْنُ دَاوُدَ، قَالَا: ثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ بْنُ عَبْدِ الْوَارِثِ، ثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ زَيْدٍ، ثنا أَسْلَمُ، عَنْ مُرَّةَ الطَّيِّبِ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ، أَنَّ أَبَا بَكْرٍ، رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ اسْتَسْقَى فَأُتِيَ بِإِنَاءٍ فِيهِ مَاءٌ وَعَسَلٌ , فَلَمَّا أَدْنَاهُ مِنْ فِيهِ بَكَى وَأَبْكَى مَنْ حَوْلَهُ , فَسَكَتَ وَمَا سَكَتُوا , ثُمَّ عَادَ فَبَكَى حَتَّى ظَنُّوا أَنْ لَا يَقْدِرُوا عَلَى مُسَاءَلَتِهِ , ثُمَّ مَسَحَ وَجْهَهُ وَأَفَاقَ , فَقَالُوا: مَا هَاجَكَ عَلَى هَذَا الْبُكَاءِ؟ قَالَ: كُنْتُ مَعَ النَّبِيِّ ﷺ وَجَعَلَ يَدْفَعُ عَنْهُ شَيْئًا وَيَقُولُ: إِلَيْكَ عَنِّي إِلَيْكَ عَنِّي وَلَمْ أَرَ مَعَهُ أَحَدًا , فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ أَرَاكَ تَدْفَعُ عَنْكَ شَيْئًا ⦗٣١⦘ وَلَا أَرَى مَعَكَ أَحَدًا؟ قَالَ: " هَذِهِ الدُّنْيَا تَمَثَّلَتْ لِي بِمَا فِيهَا , فَقُلْتُ لَهَا: إِلَيْكِ عَنِّي فُتَنَحَّتْ وَقَالَتْ: أَمَا وَاللهِ لَئِنِ انْفَلَتَّ مِنِّي لَا يَنْفَلِتُ مِنِّي مَنْ بَعْدَكَ , فَخَشِيتُ أَنْ تَكُونَ قَدْ لَحِقَتْنِي , فَذَاكَ الَّذِي أَبْكَانِي قَالَ الشَّيْخُ رَحِمَهُ اللهُ: وَكَانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ لَا يُفَارِقُ الْجِدَّ , وَلَا يُجَاوِزُ الْحَدَّ , وَقَدْ قِيلَ: " إِنَّ التَّصَوُّفَ الْجِدُّ فِي السُّلُوكِ إِلَى مَالِكِ الْمُلُوكِ
Teks Indonesia
Ahmad bin Ishaq menceritakan kepada kami, Abu Bakar bin Abu Ashim menceritakan kepada kami, Al Hasan bin Ali dan Fadhl bin Daud menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Abdushshamad bin Abdul Warits menceritakan kepada kami, Abdul Wahid bin Zaid menceritakan kepada kami, Aslam menceritakan kepada kami, dari Murrah Ath-Thayyib, dari Zaid bin Arqam, bahwa Abu Bakar RA meminta diambilkan air minum, lalu dia diberi gelas yang berisi air dan madu. Saat mendekatkan gelas itu ke mulutnya, Abu Bakar menangis dan membuat orang-orang di sekitarnya ikut menangis. Kemudian Abu Bakar diam, tetapi mereka tidak kunjung diam. Kemudian Abu Bakar kembali menangis hingga mereka mengira bahwa mereka tidak sanggup untuk bertanya kepadanya. Kemudian Abu Bakar mengusap wajahnya dan kembali normal. Mereka bertanya, "Apa yang membuatmu menangis seperti ini?" Abu Bakar menjawab, "Aku bersama Nabi ﷺ, lalu beliau mendorong sesuatu dan berkata, `Menjauhlah dariku! Menjauhlah dariku!` Padahal tidak ada seorang pun bersama beliau. Lalu aku bertanya, `Ya Rasulullah, aku melihatmu mendorong sesuatu tetapi aku tidak melihat seorang pun bersamamu?` Beliau menjawab, `Dunia dengan segala isinya menampakkan diri kepadak. U. Lalu aku berkata, `Menjauhlah dariku!` Lalu dia pun menjauh dan berkata, `Demi Allah, kendati engkau terlepas dariku, maka umat sesudahmu tidak terlepas dariku`. Karena itu aku takut sekiranya dunia itu telah menyusulku. Itulah yang membuatku menangis." Syaikh (Abu Nu`aim) berkata: Abu Bakar tidak pernah meninggalkan keseriusan dan tidak melewati batas. Sebuah petuah mengatakan bahwa tashawwuf adalah kesungguhan dalam melakukan suluk (perjalanan spiritual) menuju Malikul Muluk (Pemilik Segala Kekuasaan).