Halaman 3235
Teks Arab
حَدَّثَنَا فَارُوقٌ الْخَطَّابِيُّ، قَالَ: ثَنَا هِشَامُ بْنُ عَلِيٍّ السِّيرَافِيُّ، قَالَ: ثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْحَسَنِ أَبُو عَبْدِ اللهِ الْعَنَزِيُّ، قَالَ: ثَنَا عُبَيْدُ اللهِ بْنُ شُمَيْطٍ، قَالَ: سَمِعْتُ أَيُّوبَ السَّخْتِيَانِيَّ، وَهُوَ يَقُولُ: " لَا يَسْتَوِي الْعَبْدُ - أَوْ لَا يُسَوَّدُ الْعَبْدُ - حَتَّى يَكُونَ فِيهِ خَصْلَتَانِ: الْيَأْسُ مِمَّا فِي أَيْدِي النَّاسِ، وَالتَّغَافُلُ عَمَّا يَكُونُ مِنْهُمْ "
Teks Indonesia
Faruq Al Khaththabi menceritakan kepada kami, dia berkata: Hisyam bin Ali As-Sirafi menceritakan kepada kami, dia berkata: Muhammad bin Al Hasan Abu Ubaidullah Al Anazi menceritakan kepada kami, dia berkata: Ubaidullah bin Syumaith menceritakan kepada kami, dia berkata: Aku mendengar Ayyub As-Sakhtiyani berkata, "Seorang hamba tidak akan sempurna -atau tidak akan lurus- kecuali bila dia memiliki dua sifat: Tidak berharap terhadap apa yang ada di tangan orang lain dan melupakan perlakuan mereka terhadapnya."