Halaman 108
Teks Arab
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ الْحَسَنِ، ثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ، قَالَ: حَدَّثَنِي أَبِي، ثَنَا أَبُو نُوحٍ قُرَادٌ، ثَنَا عِكْرِمَةُ بْنُ عَمَّارٍ، ثَنَا سِمَاكٌ أَبُو زُمَيْلٍ، قَالَ: حَدَّثَنِي ابْنُ عَبَّاسٍ، قَالَ: حَدَّثَنِي عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ، رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُمَا قَالَ: لَمَّا كَانَ يَوْمُ بَدْرٍ فَهَزَمَ اللهُ الْمُشْرِكِينَ، فَقُتِلَ مِنْهُمْ سَبْعُونَ وَأُسِرَ مِنْهُمْ سَبْعُونَ، اسْتَشَارَ رَسُولُ اللهِ ﷺ أَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعَلِيًّا رِضْوَانُ اللهِ عَلَيْهِمْ. فَقَالَ لِي رَسُولُ اللهِ ﷺ: مَا تَرَى يَا ابْنَ الْخَطَّابِ؟ ⦗٤٣⦘، قَالَ: فَقُلْتُ: أَرَى أَنْ تُمَكِّنَنِي مِنْ فُلَانٍ - قَرِيبٍ لِعُمَرَ - فَأَضْرِبَ عُنُقَهُ، وَتُمَكِّنَ عَلِيًّا مِنْ عَقِيلٍ فَيَضْرِبَ عُنُقَهُ، وَتُمَكِّنَ حَمْزَةَ مِنْ فُلَانٍ فَيَضْرِبَ عُنُقَهُ، حَتَّى يَعْلَمَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ أَنَّهُ لَيْسَ فِي قُلُوبِنَا هَوَادَةٌ لِلْمُشْرِكِينَ، هَؤُلَاءِ صَنَادِيدُهُمْ وَقَادَتُهُمْ، فَلَمْ يَهْوَ رَسُولُ اللهِ ﷺ مَا قُلْتُ، فَأَخَذَ مِنْهُمُ الْفِدَاءَ، قَالَ عُمَرُ: فَلَمَّا كَانَ مِنَ الْغَدِ غَدَوْتُ إِلَى النَّبِيِّ ﷺ، فَإِذَا هُوَ قَاعِدٌ وَأَبُو بَكْرٍ، وَإِذَا هُمَا يَبْكِيَانِ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ أَخْبِرْنِي مَاذَا يُبْكِيكَ أَنْتَ وَصَاحِبُكَ؟ فَإِنْ وَجَدْتُ بُكَاءً بَكَيْتُ، وَإِنْ لَمْ أَجِدْ بُكَاءً تَبَاكَيْتُ لِبُكَائِكُمَا، قَالَ النَّبِيُّ ﷺ: الَّذِي عَرَضَ عَلَيَّ أَصْحَابُكَ مِنَ الْفِدَاءِ، لَقَدْ عُرِضَ عَلَيَّ عَذَابُكُمْ أَدْنَى مِنْ هَذِهِ الشَّجَرَةِ لِشَجَرَةٍ قَرِيبَةٍ، فَأَنْزَلَ اللهُ تَعَالَى: {مَا كَانَ لِنَبِيٍّ أَنْ يَكُونَ لَهُ أَسْرَى حَتَّى يُثْخِنَ فِي الْأَرْضِ} [الأنفال: ٦٧] إِلَى قَوْلِهِ تَعَالَى: {لَمَسَّكُمْ فِيمَا أَخَذْتُمْ} [الأنفال: ٦٨]- مِنَ الْفِدَاءِ - {عَذَابٌ عَظِيمٌ} [الأنفال: ٦٨]، ثُمَّ أَحَلَّ لَهُمُ الْغَنَائِمَ، فَلَمَّا كَانَ يَوْمُ أُحُدٍ مِنَ الْعَامِ الْمُقْبِلِ، عُوقِبُوا بِمَا صَنَعُوا يَوْمَ بَدْرٍ مِنْ أَخْذِهِمُ الْفِدَاءَ، فَقُتِلَ سَبْعُونَ وَفَرَّ أَصْحَابُ النَّبِيِّ ﷺ مِنَ النَّبِيِّ ﷺ، وَكُسِرَتْ رَبَاعِيَتُهُ، وَهُشِمَتِ الْبَيْضَةُ عَلَى رَأْسِهِ، وَسَالَ الدَّمُ عَلَى وَجْهِهِ، فَأَنْزَلَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: {أَوَ لَمَّا أَصَابَتْكُمْ مُصِيبَةٌ قَدْ أَصَبْتُمْ مِثْلَيْهَا قُلْتُمْ أَنَّى هَذَا، قُلْ هُوَ مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِكُمْ - بِأَخْذِكُمُ الْفِدَاءَ - إِنَّ اللهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ} "
Teks Indonesia
Muhammad bin Ahmad bin Al Hasan menceritakan kepada kami, Abdullah bin Ahmad bin Hanbal menceritakan kepada kami, dia berkata: ayahku menceritakan kepada kami, Abu Nuh bin Qurad menceritakan kepada kami, Ikrimah bin Ammar menceritakan kepada kami, Simak bin Abu Zumail menceritakan kepada kami, dia berkata: Ibnu Abbas menceritakan kepadaku, dia berkata: Umar bin Khaththab RA menceritakan kepadaku, dia berkata: Pada waktu Perang Badar, Allah menghancurkan kaum musyrikin. Dari mereka terbunuh tujuh puluh orang dan tertawari tujuh puluh orang. Rasulullah ﷺ meminta saran kepada Abu Bakar, Umar dan Ali K.Wajh. Lalu Rasulullah ﷺ berkata kepadamu, "Apa pendapatmu, wahai Ibnu Khaththab?" Aku menjawab, "Menurutku, serahkan fulan—seorang kerabat Umar—kepadaku untuk kupenggal lehernya, serahkan Uqail kepada Ali untuk dia penggal lehernya, dan serahkan fulan kepada Hamzah untuk dia penggal lehernya, agar Allah tahu bahwa dalam hati kami tidak ada belas kasih kepada orang-orang musyrik. Mereka itu adalah para pemuka kaum musyrikin dan pemimpin mereka." Namun Rasulullah ﷺ tidak tertarik dengan pendapatku, dan beliau mengambil tebusan dari mereka." Umar melanjutkan: Di pagi harinya, aku pergi menemui Nabi ﷺ, dan temyata saat itu beliau duduk bersama Abu Bakar sedang menangis. Aku bertanya, "Ya Rasulullah, beritahu aku apa yang membuatmu dan sahabatmu menangis? Apabila ada hal yang bisa kutangisi, maka aku akan menangis. Dan apabila tidak ada hal yang bisa kutangisi, maka aku akan menangis lantaran tangisan kalian berdua." Nabi ﷺ menjawab, "Aku menangis lantaran solusi tebusan yang ditawarkan teman-temanku. Aku telah diberi ilham bahwa adzab bagi kalian itu lebih dekat daripada pohon itu." Kemudian Allah menurunkan ayat, "Tidak patut bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum dia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. Kamu menghendaki harta benda duniawi sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat (untukmu). Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Kalau sekiranya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari Allah, niscaya kamu ditimpa siksaan yang besar karena tebusan yang kamu ambil. "(Qs. Al Anfal 81: 66-68) Kemudian Allah menghalalkan harta pampasan perang bagi mereka. Dan pada waktu Perang Uhud di tahun berikutnya, mereka dihukum dengan apa yang mereka perbuat pada Perang Badar, yaitu mengambil tebusan dari para tawanan. Tujuh puluh orang terbunuh, para sahabat Nabi ﷺ lari dari Nabi ﷺ, gigi seri beliau patah, dan kepala beliau terluka hingga darah mengaliri wajah beliau. Dari sini Allah menurunkan ayat, "Dan mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan Uhud), padahal kamu telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuhmu (pada peperangan Badar) kamu berkata, Dari mana datangnya (kekalahan) ini?` Katakanlah, Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri.` Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. "(Qs. Aali Imraan [3: 165) Yang dimaksud dengan kesalahan kaum muslimin di sini adalah mengambil tebusan dari tawanan Perang Badar.