Daftar Kitab

Halaman 1011



Teks Arab

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ يَعْقُوبَ، ثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ السَّقْطِيُّ، ثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، أَخْبَرَنَا أَبُو مَالِكٍ الْأَشْجَعِيُّ، عَنْ رِبْعِيِّ بْنِ حِرَاشٍ، عَنْ حُذَيْفَةَ، رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ، أَنَّهُ قَدِمَ مِنْ عِنْدِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ فَقَالَ: لَمَّا جَلَسْنَا إِلَيْهِ سَأَلَ أَصْحَابَ مُحَمَّدٍ : أَيُّكُمْ سَمِعَ قَوْلَ رَسُولِ اللهِ فِي الْفِتَنِ الَّتِي تَمُوجُ مَوْجَ الْبَحْرِ؟ فَأَسْكَتَ الْقَوْمُ وَظَنَنْتُ أَنَّهُ إِيَّايَ يُرِيدُ، قَالَ: فَقُلْتُ: أَنَا، قَالَ: أَنْتَ لِلَّهِ أَبُوكَ قُلْتُ: " تُعْرَضُ الْفِتَنُ عَلَى الْقُلُوبِ عَرْضَ الْحَصِيدِ، فَأَيُّ قَلْبٍ أَنْكَرَهَا نُكِتَتْ فِيهِ نُكْتَةٌ بَيْضَاءُ، وَأَيُّ قَلْبٍ أُشْرِبَهَا نُكِتَتْ فِيهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ، حَتَّى تَصِيرَ الْقُلُوبُ عَلَى قَلْبَيْنِ: قَلْبٍ أَبْيَضَ ⦗٢٧١⦘ مِثْلِ الصَّفَا لَا يَضُرُّهُ فِتْنَةٌ مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ، وَالْآخَرُ أَسْوَدُ مُرْبَدًا كَالْكُوزِ مُجَخِّيًا، وَأَمَالَ كَفَّهُ ". وَإِنَّ أَبَا يَزِيدَ قَالَ: هَكَذَا وَأَمَالَ كَفَّهُ: لَا يَعْرِفُ مَعْرُوفًا، وَلَا يُنْكِرُ مُنْكَرًا، إِلَّا مَا أُشْرِبَ مِنْ هَوَاهُ، وَحَدَّثْتُهُ أَنَّ بَيْنَكَ وَبَيْنَهَا بَابًا مُغْلَقًا يُوشِكُ أَنْ يُكْسَرَ كَسْرًا، فَقَالَ عُمَرُ: كَسْرًا لَا أَبَا لَكَ قُلْتُ: نَعَمْ، قَالَ: فَلَوْ أَنَّهُ فُتِحَ لَكَانَ لَعَلَّهُ أَنْ يُعَادَ فَيُغْلَقَ، فَقُلْتُ: بَلْ كَسْرًا، قَالَ: وَحَدَّثْتُهُ أَنَّ ذَلِكَ الْبَابَ رَجُلٌ يُقْتَلُ أَوْ يَمُوتُ حَدِيثًا لَيْسَ بِالْأَغَالِيظِ. رَوَاهُ عَنْ أَبِي مَالِكٍ الْأَشْجَعِيُّ جَمَاعَةٌ مِنْهُمْ زُهَيْرٌ وَمَرْوَانُ الْفَزَارِيُّ، وَأَبُو خَالِدٍ الْأَحْمَرُ

Teks Indonesia

Abu Bakar bin Muhammad Ahmad bin Ya`qub menceritakan kepada kami, Ahmad bin Abdurrahman As-Saqthi menceritakan kepada kami, Yazid bin Harun menceritakan kepada kami, Abu Malik Al Asyja`i mengkabarkan kepada kami, dari Rib`i bin Hirasy menceritakan kepada kami, dari Hudzaifah bahwa dia pulang dari tempatnya Umar RA lalu dia berkata: Ketika kami duduk dengannya, dia bertanya kepada para sahabat Rasulullah ﷺ, "Siapa di antara kalian yang mendengar sabda Rasulullah ﷺ tentang fitnah yang menggulung seperti ombak lautan?" Orang-orang terdiam dan aku mengira bahwa akulah yang dia maksud. Lalu aku berkata, "Aku." Umar berkata, "Engkau, demi Allah." Aku berkata, "Fitnah akan dihadapkan kepada hati seperti tanaman hendak dipanen. Hati mana yang menentang fitnah itu, maka tercipta satu titik putih di dalamnya. Dan hati mana yang terasukinya, maka tercipta satu titik hitam di dalamnya. Itu terjadi hingga hati terbagi menjadi dua, yaitu hati yang putih seperti batu marmer, tidak terkena fitnah selama langit dan bumi masih tegak; dan hati yang hitam kelam seperti wadah air dalam keadaan miring—ia berkata demikian sambil memiringkan telapak tangannya." Abu Yazid (Hudzaifah) berkata: Seperti ini—sambil memiringkan tangannya. Dia tidak mengakui kebaikan dan tidak menentang kemungkaran, melainkan hanya hawa nafsu yang diresapkan ke dalamnya. Dan aku menceritakan kepadanya, "Sesungguhnya di antara engkau dan fitnah itu ada pintu yang terkunci tetapi nyaris dihancurkan." Umar bertanya, "Dipecahkan?" Aku menjawab, "Ya. Karena seandainya hanya dibuka, maka tidak lama kemudian dia tertutup lagi." lalu aku berkata, "Melainkan pintu itu dihancurkan sehancur-hancurnya." Abu Yazid melanjutkan, "Dan aku menceritakan kepada Umar bahwa pintu itu berupa seorang laki-laki yang dibunuh atau mati. Ini adalah cerita yang tidak simpang siur." Atsar ini juga diriwayatkan dari Anas bin Malik Al Asyja`i oleh satu kelompok periwayat. Di antara mereka adalah Zuhair, Marwan Al Fazari, dan Abu Khalid Al Ahmar.