Halaman 25
Teks Arab
حَدَّثَنَا أَبُو الْحَسَنِ أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ مِقْسَمٍ، حَدَّثَنَا الْعَبَّاسُ بْنُ يُوسُفَ الشِكْلِيُّ، حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ، قَالَ: قَالَ عَبْدُ الْبَارِي: قُلْتُ لِذِي النُّونِ الْمِصْرِيِّ رَحِمَهُ اللهُ: " صِفْ لِيَ الْأَبْدَالَ , فَقَالَ: " إِنَّكَ لَتَسْأَلُنِي عَنْ دَيَاجِي الظُّلَمِ، لَأَكْشِفَنَّهَا لَكَ عَبْدَ الْبَارِي , هُمْ قَوْمٌ ذَكَرُوا اللهَ عَزَّ وَجَلَّ بِقُلُوبِهِمْ تَعْظِيمًا لِرَبِّهِمْ عَزَّ وَجَلَّ لِمَعْرِفَتِهِمْ بِجَلَالِهِ فَهُمْ حُجَجُ اللهِ تَعَالَى عَلَى خَلْقِهِ , أَلْبَسَهُمُ النُّورَ السَّاطِعَ مِنْ مَحَبَّتِهِ , وَرَفَعَ لَهُمْ أَعْلَامَ الْهِدَايَةِ إِلَى مُوَاصَلَتِهِ , وَأَقَامَهُمْ مَقَامَ الْأَبْطَالِ لِإِرَادَتِهِ , وَأَفْرَغَ عَلَيْهِمُ الصَّبْرَ عَنْ مُخَالَفَتِهِ , وَطَهَّرَ أَبْدَانَهُمْ بِمُرَاقَبَتِهِ , وَطَيَّبَهُمْ بِطِيبِ أَهْلِ مُجَامَلَتِهِ , وَكَسَاهُمْ حُلَلًا مِنْ نَسْجِ مَوَدَّتِهِ , وَوَضَعَ عَلَى رُءُوسِهِمْ تِيجَانَ مَسَرَّتِهِ , ثُمَّ أَوْدَعَ الْقُلُوبَ مِنْ ذَخَائِرِ الْغُيُوبِ , فَهِيَ مُعَلَّقَةٌ بِمُوَاصَلَتِهِ , فَهُمُومُهُمْ إِلَيْهِ ثَائِرَةٌ , وَأَعْيُنُهُمْ إِلَيْهِ بِالْغَيْبِ نَاظِرَةٌ , قَدْ أَقَامَهُمْ عَلَى بَابِ النَّظَرِ مِنْ قُرْبِهِ , وَأَجْلَسَهُمْ عَلَى كَرَاسِي أَطِبَّاءِ أَهْلِ مَعْرِفَتِهِ , ثُمَّ قَالَ: إِنْ أَتَاكُمْ عَلِيلٌ مِنْ فَقْرِي فَدَاوُوهُ , أَوْ مَرِيضٌ مِنْ فُرَاقِي فَعَالِجُوهُ , أَوْ خَائِفٌ مِنِّي فَأَمِّنُوهُ , أَوْ آمِنٌ مِنِّي فَحَذَّرُوهُ , أَوْ رَاغِبٌ فِي مُوَاصَلَتِي فَهَنُّوهُ , أَوْ رَاحِلٌ نَحْوِي فَزَوِّدُوهُ , أَوْ جَبَانٌ فِي مُتَاجَرَتِي فَشَجِّعُوهُ , أَوْ آيِسٌ مِنْ فَضْلِي فُعِدُوهُ , أَوْ رَاجٍ لِإِحْسَانِي فَبَشِّرُوهُ , أَوْ حَسَنُ الظَّنِّ بِي فَبَاسِطُوهُ , أَوْ مُحِبٌّ لِي فَوَاظِبُوهُ , أَوْ مُعَظِمٌ لِقَدْرِي فَعَظِّمُوهُ , أَوْ مُسْتَوْصِفُكُمْ نَحْوِي فَأَرْشِدُوهُ , أَوْ مُسِيءٌ بَعْدَ إِحْسَانٍ فَعَاتِبُوهُ , وَمَنْ وَاصَلَكُمْ فِيَّ فَوَاصِلُوهُ , وَمَنْ غَابَ عَنْكُمْ فَافْتَقِدُوهُ , وَمَنْ أَلْزَمَكُمْ جِنَايَةً فَاحْتَمِلُوهُ , وَمَنْ قَصَّرَ فِي وَاجِبِ حَقِّي فَاتْرُكُوهُ , وَمَنْ أَخْطَأَ خَطِيئَةً فَنَاصِحُوهُ , وَمَنْ مَرِضَ مِنْ أَوْلِيَائِي فَعُودُوهُ ,
Teks Indonesia
Abu Al Hasan Ahmad bin Muhammad bin Miqsam menceritakan kepada kami, Al Abbas bin Yusuf As-Syikli menceritakan kepada kami, Muhammad bin Abdul Malik menceritakan kepadaku, dia berkata: Abdul Ban berkata: Aku berkata kepada Dzunnun Al Mishri, "Terangkan kepadaku siapakah itu wali-wali abdal?" Dia berkata, "Sesungguhnya engkau bertanya _ kepadaku tentang sesuatu yang gelap gulita. Abdul Bari akan mengungkapkannya kepadamu. Mereka adalah kaum yang berdzikir kepada Allah dengan hati mereka sebagai ta`zhim kepada Rabb mereka lantaran mereka mema`rifati keagungan-Nya. Mereka adalah hujjah-hujjah Allah terhadap makhluk-Nya. Allah memakaikan pada mereka cahayanya yang terang dari cinta-Nya, meninggikan untuk mereka panji-panji hidayah agar sampai kepada-Nya, dan mendudukkan mereka pada maqam orang-orang yang tunduk dan patuh terhadap kehendak-Nya. Allah melimpahi mereka kesabaran untuk tidak melanggar perintah-Nya. Allah mensucikan raga mereka dengan muraqabah kepada-Nya, mewangikan mereka dengan wewangian orang-orang yang berbuat baik kepada-Nya, dan memakaikan pada mereka pakaian dari anyaman cinta-Nya, meletakkan di kepala mereka mahkota kebahagiaan-Nya. Kemudian Allah mencurah hati mereka dengan simpanan-simpanan keghaiban sehingga hati mereka senantiasa terhubung dengan-Nya. Karena itu, kegelisahan mereka kepada-Nya terus bergejolak, mata mereka menatap-Nya secara ghaib. Allah memberdirikan mereka di pintu pandangan lantaran dekatnya mereka kepada-Nya, dan mendudukkan mereka di atas kursi-kursi indah orang-orang yang ma`rifat kepada-Nya. Kemudian Allah berfirman, `Datang kepadamu seorang yang menderita kefakiran, maka obatilah ia; atau orang yang sakit karena terpisah dari-Ku, maka sembuhkanlah ia; atau orang yang takut kepada-Ku, maka berilah dia rasa aman; atau orang yang merasa aman dan terjaga dari siksa-Ku, maka peringatkanlah ia; atau orang yang ingin sampai kepada-Ku, maka ringankanlah ia; atau orang #yang mengadakan perjalanan kepada-Ku, maka berilah dia bekal; atau orang yang pengecut untuk bemiaga dengan-Ku, maka beranikanlah ia; atau orang yang berputus asa terhadap keutamaan-Ku, maka berilah dia janji; atau orang yang mengharapkan kebaikan-Ku, maka berilah dia kabar gembira; atau berbaik sangka kepada-Ku, maka lapangkanlah dadanya; atau mencintai-Ku maka layanilah ia; atau mengagungkan kedudukan-Ku maka agungkanlah ia; atau meminta penjelasan kepadamu tentang diri-Ku maka berilah dia petunjuk; atau berbuat jahat sesudah menerima kebaikan, maka tegurlah ia; atau orang yang menjalin hubungan baik denganmu di jalan-Ku, maka jalinlah hubungan baik dengannya. Barangsiapa yang hilang dari kalian, maka carilah ia. Barangsiapa tidak henti-hentinya berbuat jahat kepadamu, maka sabarlah kepadanya. Barangsiapa yang lalai dalam kewajiban terhadap-Ku, maka abaikan ia. Barangsiapa yang berbuat suatu kekeliruan, maka nasihatilah ia. Barangsiapa yang sakit di antara wali-wali-Ku, maka jenguklah ia. Barangsiapa yang bersedih hati, maka hiburlah ia. Apabila seorang yang dilanda kecemasan meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia. Wahai wali-wali-Ku! Kalianlah yang Aku bela, kalianlah yang Aku cintai, dan kesetiaan kalianlah yang Aku minta, kalianlah yang Aku pilih, dan dari kalianlah Aku menuntut khidmah, karena Aku tidak senang menuntut khidmah dari para tiran, tidak senang menjalin hubungan dengan orang-orang yang sombong, tidak senang memilih orang-orang yang telah bercampur aduk, tidak mau berinteraksi dengan orang-orang yang menipu, tidak senang berdekatan dengan orang-orang yang ujub, tidak senang bermajelis dengan para pelaku kebatilan, dan tidak senang memberikan perlindungan kepada orang-orang yang tamak. Wahai wali-wali-Ku! Bagi kalian sebaik-baik balasan. Pemberian-Ku untuk kalian adalah sebanyak-banyak pemberian. Curahan karunia-Ku untuk kalian adalah sebaik-baik curahan. Karunia-Ku untuk kalian adalah sebanyak-banyak karunia. Perlakuan-Ku kepada kalian adalah sejujur-jujur perlakuan. Tuntutan-Ku kepada kalian adalah sekeras-keras tuntutan. Akulah penarik hati. Akulah yang Maha Mengetahui perkara-perkara ghaib. Akulah yang mengamati gerak-gerik. Akulah yang mengawasi setiap yang bersitan. Akulah yang menatap setiap yang terlintas dalam benak. Akulah yang Maha Mengetahui ruang pikir. Maka, jadilah kalian orang-orang yang menyeru manusia kepada-Ku. Janganlah kalian ciut nyali kepada pemegang kuasa selain-Ku. Barangsiapa memusuhi kalian, maka Aku musuhi ia. Barangsiapa yang memberikan wala` (loyalitas) kepada kalian, maka Aku beri dia wala`. Barangsiapa menyakiti kalian, maka Aku binasakan ia. Barangsiapa berbuat baik kepada kalian, maka Aku balas ia. Dan barangsiapa meninggalkan kalian, maka Aku telantarkan ia`.n Syaikh (Abu Nu`aim) berkata: Mereka itulah orang-orang yang gandrung kepada Allah dan kepada cinta-Nya, dan yang ditugasi dengan titah dan janji-Nya, sebagaimana dijelaskan dalam riwayat berikut: