Daftar Kitab

Halaman :



Teks Arab

[ذكر بيوراسب، وهو الازدهاق]
والعرب تسميه الضحاك، فتجعل الحرف الذي بين السين والزاي في الفارسية ضادا، والهاء حاء، والقاف كافا، وإياه عنى حبيب بن أوس بقوله:
ما نال ما قد نال فرعون ولا ... هامان في الدنيا ولا قارون
بل كان كالضحاك في سطواته ... بالعالمين، وأنت أفريدون
وهو الذي افتخر بادعائه أنه منهم الحسن بن هانئ في قوله:
وكان منا الضحاك يعبده ... الخابل والجن في مساربها
قال: واليمن تدعيه.
حُدِّثْتُ عَنْ هِشَامِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ السَّائِبِ- فيما ذكر من أمر الضحاك هذا- قال: والعجم تدعي الضحاك وتزعم أن جما كان زوج أخته من بعض أشراف أهل بيته، وملكه على اليمن، فولدت له الضحاك.
قال: واليمن تدعيه، وتزعم أنه من أنفسها، وأنه الضحاك بن علوان بن عبيد بن عويج، وأنه ملك على مصر أخاه سنان بن علوان بن عبيد بن عويج، وهو أول الفراعنة، وأنه كان ملك مصر حين قدمها إبراهيم خليل الرحمن ع.
وأما الفرس فإنها تنسب الازدهاق هذا غير النسبة التي ذكر هشام عن أهل اليمن، وتذكر أنه بيوراسب بن ارونداسب بن زينكاو بن ويروشك

Teks Indonesia

Kisah tentang Biwarasp, yaitu Adh-Dhahhak1


1 Persia Baru Bewar.asp, nama lain untuk Zahhak (al-Dahhak) dalam Shahnameh. Sebuah komposisi dari bewar "suku banyak, sepuluh ribu" dan asp/asb "kuda," yaitu, "penguasa sepuluh ribu kuda." Lihat Shahnameh, 44, ayat 83-85. Al-Azdahaq, berasal dari Avestan azi.dahak.a- yang merupakan raja naga berkepala tiga. Bentuk Avestan ini kemudian di-Arabkan menjadi al-Azdahaq dan akhirnya al-Dahhak (Zahhak dalam Bahasa Persia Baru). Untuk diskusi lengkap, lihat Omidsalar, n. 9.


Orang Arab menamakannya Adh-Dhahhak, dengan mengubah huruf yang antara sin dan zai dalam bahasa Persia menjadi dhad, ha` menjadi ha`, dan qaf menjadi kaf. Dan kepadanyalah Habib bin Aus mengisyaratkan dalam perkataannya:

Tidaklah mencapai apa yang telah dicapai Fir`aun dan tidak pula Haman di dunia dan tidak pula Qarun

Tetapi dia seperti Adh-Dhahhak dalam kekuatannya atas alam semesta, dan engkau adalah Afridun1


1 Thraotana di dalam Avestan dan Trita. Trita adalah anak dari Trita Aptiya / Abtin Di dalam Tradisi Indo Eropa Trita kemudian menjadi Thor anak Odin. Austin Waddels menguraikan bahwa Thor sendiri merupakan Ejaan dari Dur / Dar / Pur di dalam Tradisi Purana dan Weda. Dur dibaca sebagai Tuan (En / In) Dur  di dalam Sumeria, yang kemudian jauh hari menjadi Indara atau Indra. Odin ayahnya Thor sendiri di dalam Sumeria menurut Waddels dapat di render dari kata Uduin. Dimana UDU atau UTU adalah dewa matahari. DI dalam Tradisi Weda terdapat Saptarishi yang bernama Budha yang kemudian kawin dengan Ila dan mempunyai anak bernama Puranjaya yang kontemporer dengan Pur = Thor dan Budha = Uduin.


Dan dialah yang dibanggakan oleh Al-Hasan bin Hani` dengan pengakuannya bahwa dia termasuk dari mereka, dalam perkataannya:

Dan dahulu Adh-Dhahhak termasuk dari kami yang disembah oleh orang yang sesat dan jin di jalan-jalannya


Dia berkata: "Dan Yaman mengklaimnya."


Disampaikan kepadaku dari Hisyam bin Muhammad bin As-Saib - tentang apa yang disebutkan tentang urusan Adh-Dhahhak ini - dia berkata: "Dan orang-orang `Ajam mengklaim Adh-Dhahhak dan menduga bahwa Jam adalah suami saudara perempuannya dari sebagian pembesar keluarganya, dan dia mengangkatnya sebagai raja atas Yaman, lalu dia melahirkan untuknya Adh-Dhahhak."


Dia berkata: "Dan Yaman mengklaimnya, dan menduga bahwa dia berasal dari mereka sendiri, dan bahwa dia adalah Adh-Dhahhak bin `Alwan bin `Ubaid bin `Uwaij, dan bahwa dia mengangkat saudaranya, Sinan bin `Alwan bin `Ubaid bin `Uwaij, sebagai raja atas Mesir, dan dia adalah Fir`aun pertama, dan bahwa dia adalah raja Mesir ketika Ibrahim Khalilurrahman AS datang ke sana."


Adapun orang-orang Persia, maka mereka menasabkan Adh-Dhahhak ini dengan nasab yang berbeda dengan nasab yang disebutkan Hisyam dari penduduk Yaman. Dan mereka menyebutkan bahwa dia adalah Biwarasp bin Arwandasib bin Zainkaw bin Wairusyk