Daftar Kitab

Halaman :



Teks Arab

سماها حوب، وجعل النبط أصحابه وبطانته، فلقي الناس منه كل جهد، وذبح الصبيان.
ويقول كثير من أهل الكتب: إن الذي كان على منكبيه كان لحمتين طويلتين ناتئتين على منكبيه، كل واحدة منهما كرأس الثعبان، وأنه كان بخبثه ومكره يسترهما بالثياب ويذكر على طريق التهويل أنهما حيتان يقتضيانه الطعام، وكانتا تتحركان تحت ثوبه إذا جاع كما يتحرك العضو من الإنسان عند التهابه بالجوع والغضب ومن الناس من يقول: كان ذلك حيتين، وقد ذكرت ما روي عن الشعبي في ذلك، والله أعلم بحقيقته وصحته.
وذكر بعض أهل العلم بأنساب الفرس وأمورهم أن الناس لم يزالوا من بيوراسب هذا في جهد شديد، حتى إذا أراد الله إهلاكه وثب به رجل من العامة من أهل أصبهان يقال له كابي، بسبب ابنين كانا له أخذهما رسل بيوراسب بسبب الحيتين اللتين كانتا على منكبيه. وقيل: إنه لما بلغ الجزع من كابي هذا على ولده أخذ عصا كانت بيده، فعلق بأطرافها جرابا كان معه، ثم نصب ذلك العلم، ودعا الناس إلى مجاهدة بيوراسب ومحاربته، فأسرع إلى إجابته خلق كثير، لما كانوا فيه معه من البلاء وفنون الجور، فلما غلب كابي تفاءل الناس بذلك العلم، فعظموا أمره، وزادوا فيه حتى صار عند ملوك العجم علمهم الأكبر الذي يتبركون به، وسموه درفش كابيان، فكانوا لا يسيرونه إلا في الأمور العظام، ولا يرفع إلا لأولاد الملوك إذا وجهوا في الأمور العظام.
وكان من خبر كابي أنه شخص عن أصبهان بمن تبعه والتف إليه في طريقه، فلما قرب من الضحاك وأشرف عليه، قذف في قلب الضحاك

Teks Indonesia

yang dia namakan Hub1, dan dia menjadikan orang-orang Nabath2 sebagai sahabat dan orang-orang kepercayaannya, lalu manusia mendapatkan darinya segala kesusahan, dan dia menyembelih anak-anak.



1 Bundahishn XXXII:4. "Satu adalah yang didirikan oleh Zahhak di Babilonia yang mereka sebut Kvirinta Duzita." Jika ini sama dengan Hawb, yang terakhir kemungkinan dieja khawb/khub/khw`ab.

2 Nabatea: dalam kronik Arab awal, biasanya diterapkan pada suku-suku yang mendiami daerah Iraq; kemudian diterapkan pada orang-orang yang berkarakter campuran (yaitu, Arab dan non-Arab) dan pada tingkat terendah dalam masyarakat—kemungkinan karena mereka dikenal sebagai petani.


Dan banyak dari ahli kitab berkata: "Sesungguhnya yang ada di kedua pundaknya adalah dua daging yang panjang dan menonjol di kedua pundaknya, masing-masing seperti kepala ular. Dan bahwa dia, karena kejahatan dan tipu dayanya, biasa menutupinya dengan pakaian dan mengatakan dengan cara menakut-nakuti bahwa keduanya adalah ular yang menuntut makanan darinya. Dan keduanya bergerak-gerak di bawah pakaiannya ketika dia lapar, seperti bergeraknya anggota tubuh manusia ketika merasa lapar dan marah." Dan sebagian manusia berkata: "Itu adalah dua ular." Dan telah aku sebutkan apa yang diriwayatkan dari Asy-Sya`bi tentang hal itu, dan Allah lebih mengetahui hakikat dan kebenarannya.

Dan sebagian ahli ilmu tentang nasab-nasab orang Persia dan urusan-urusan mereka menyebutkan bahwa manusia senantiasa berada dalam kesusahan yang berat dari Biwarasp ini, hingga ketika Allah hendak membinasakannya, seorang laki-laki dari rakyat jelata dari penduduk Asbahan yang bernama Kabi memberontak, karena dua putranya yang diambil oleh utusan-utusan Biwarasp karena dua ular yang ada di kedua pundaknya. Dan dikatakan: "Ketika Kabi1 ini merasa sangat sedih atas putranya, dia mengambil tongkat yang ada di tangannya, lalu dia mengikatkan di ujungnya sebuah kantung yang dia miliki, kemudian dia memasang bendera itu, dan menyeru manusia untuk memerangi Biwarasp dan berperang melawannya. Lalu banyak orang bergegas menyambut seruannya, karena penderitaan dan berbagai macam kezaliman yang mereka alami bersamanya. Ketika Kabi menang, manusia menganggap bendera itu membawa keberuntungan, lalu mereka mengagungkannya, dan menambahinya hingga menjadi bendera terbesar bagi raja-raja `Ajam yang mereka anggap membawa keberuntungan. Dan mereka menamakannya Dirafsy Kabiyan. Mereka tidak mengibarkannya kecuali dalam urusan-urusan besar, dan tidak diangkat kecuali untuk putra-putra raja jika mereka diutus dalam urusan-urusan besar."



1 Kabi adalah sebuah pengalihan dalam bahasa Arab dari bahasa Persia Baru, Kiva; dalam bahasa Persia Tengah, Kivag. Tidak disebutkan dalam bahan Avestan, tetapi ia muncul secara mencolok dalam sumber-sumber Persia Klasik.


Dan di antara kisah Kabi adalah bahwa dia berangkat dari Asbahan bersama orang-orang yang mengikutinya dan berbondong-bondong kepadanya dalam perjalanannya. Ketika dia telah dekat dengan Adh-Dhahhak