Halaman 101
Teks Arab
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ الْحَسَنِ، ثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُثْمَانَ بْنِ أَبِي شَيْبَةَ، ثَنَا عَبْدُ الْحَمِيدِ بْنُ صَالِحٍ، ثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبَانَ، عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ عَبْدِ اللهِ عَنْ بْنِ أَبَانَ بْنِ صَالِحٍ، عَنْ مُجَاهِدٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: سَأَلْتُ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ: " لِأَيِّ شَيْءٍ سُمِّيتَ الْفَارُوقَ؟ قَالَ: أَسْلَمَ حَمْزَةُ قَبْلِي بِثَلَاثَةِ أَيَّامٍ، ثُمَّ شَرَحَ اللهُ صَدْرِي لِلْإِسْلَامِ فَقُلْتُ: اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ، لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى، فَمَا فِي الْأَرْضِ نَسَمَةٌ أَحَبَّ إِلَيَّ مِنْ نَسَمَةِ رَسُولِ اللهِ ﷺ، قُلْتُ: أَيْنَ رَسُولُ اللهِ ﷺ؟، قَالَتْ أُخْتِي: هُوَ فِي دَارِ الْأَرْقَمِ بْنِ الْأَرْقَمِ عِنْدَ الصَّفَا، فَأَتَيْتُ الدَّارَ وَحَمْزَةُ فِي أَصْحَابِهِ جُلُوسٌ فِي الدَّارِ، وَرَسُولُ اللهِ ﷺ فِي الْبَيْتِ، فَضَرَبْتُ الْبَابَ فَاسْتَجْمَعَ الْقَوْمُ فَقَالَ لَهُمْ حَمْزَةُ: مَا لَكُمْ؟ قَالُوا: عُمَرُ، قَالَ: فَخَرَجَ رَسُولُ اللهِ ﷺ فَأَخَذَ بِمَجَامِعِ ثِيَابِهِ ثُمَّ نَثَرَهُ نَثْرَةً فَمَا تَمَالَكَ أَنْ وَقَعَ عَلَى رُكْبَتِهِ فَقَالَ: مَا أَنْتَ بِمُنْتَهٍ يَا عُمَرُ؟ قَالَ: فَقُلْتُ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، قَالَ: فَكَبَّرَ أَهْلُ الدَّارِ تَكْبِيرَةً سَمِعَهَا أَهْلُ الْمَسْجِدِ، قَالَ: فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ أَلَسْنَا عَلَى الْحَقِّ إِنْ مُتْنَا وَإِنْ حَيِينَا؟ قَالَ: بَلَى وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، إِنَّكُمْ عَلَى الْحَقِّ إِنْ مُتُّمْ وَإِنْ حَيِيتُمْ، قَالَ: فَقُلْتُ: فَفِيمَ الِاخْتِفَاءُ؟ وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ لَتَخْرُجَنَّ، فَأَخْرَجْنَاهُ فِي صَفَّيْنِ، حَمْزَةُ فِي أَحَدِهِمَا، وَأَنَا فِي الْآخَرِ، لَهُ كَدِيدٌ كَكَدِيدِ الطَّحِينِ، حَتَّى دَخَلْنَا الْمَسْجِدَ، قَالَ: فَنَظَرَتْ إِلَيَّ قُرَيْشٌ وَإِلَى حَمْزَةَ، فَأَصَابَتْهُمْ كَآبَةٌ لَمْ يُصِبْهُمْ مِثْلَهَا، فَسَمَّانِي رَسُولُ اللهِ ﷺ يَوْمَئِذٍ الْفَارُوقَ، وَفَرَّقَ اللهُ بَيْنَ الْحَقِّ وَالْبَاطِلِ "
Teks Indonesia
Muhammad bin Ahmad bin Al Hasan menceritakan kepada kami, Muhammad bin Utsman bin Abu Syaibah menceritakan kepada kami, Abdul Hamid bin Shalih menceritakan kepada kami, Muhammad bin Aban menceritakan kepada kami, dari Ishaq bin Abdullah bin Aban bin Shalih, dari Mujahid, dari Ibnu Abbas, dia berkata: Aku bertanya kepada Umar RA, "Kenapa kamu dinamai Al Faruq?" Dia menjawab, "Hamzah masuk Islam tiga hari sebelumku, kemudian Allah melapangkan hatiku untuk menerima Islam. Lalu aku berkata, "Allah tiada tuhan selain Dia, bagi-Nya Al Asma" Al Husna. Di bumi ini tidak ada aroma tubuh yang lebih kucintai daripada aroma tubuh Rasulullah ﷺ^" Lalu aku berkata, "Dimana Rasulullah ﷺ?" Saudariku berkata, "Dia di rumah Arqab Abu Arqam di bukit Shafa." Lalu aku mendatangi rumah itu, dan Hamzah saat itu bersama sahabat-sahabatnya sedang duduk di rumah itu, sementara Rasulullah ﷺ berada di dalam kamar. Lalu aku mengetuk pintu, lalu kumpulan orang itu berkumpul. Kemudian Hamzah berkata kepada mereka, "Ada apa kalian?" Mereka menjawab, "Ada Umar." Ibnu Abbas melanjutkan: Kemudian Rasulullah ﷺ keluar, memegang ikatan bajunya Umar, lalu menariknya hingga nyaris jatuh. Beliau bertanya, "Apakah kamu tidak pernah berhenti, hai Umar” Lalu aku segera berkata, "Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan Utusan-Nya." Lalu bertakbirlah penghuni rumah itu dengan suara takbir yang bisa terdengar oleh orang-orang yang berada di masjid. Lalu aku berkata, "Ya Rasulullah, bukankah kita berada di atas kebenaran apabila kita mati dan ketika kita hidup?" Beliau menjawab, "Benar. Demi Dzat yang menguasai jiwaku, sesungguhnya kalian berada pada kebenaran apabila kalian mati dan ketika kalian hidup." Aku bertanya, "Lalu, untuk apa tersembunyi? Demi Dzat yang mengutusmu untuk membawa kebenaran, keluarlah! Lalu kami membawa beliau keluar. Hamzah di salah satu barisan, dan aku di barisan terakhir. Perjalanan kami mengakibatkan debu beterbangkan, hingga kami masuk masjid. Kemudian aku memandangi orang-orang Quraisy dan Hamzah, dan mereka pun dilanda kesedihan yang tidak pernah mereka rasakan sebelumnya. Pada saat itulah Rasulullah ﷺ menamaiku Al Faruq. Allah membedakan antara yang hak dan yang batil."