Halaman 114
Teks Arab
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ أَحْمَدَ، ثَنَا الْمِقْدَامُ بْنُ دَاوُدَ، ثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُغِيرَةِ، ثَنَا مَالِكُ بْنُ مِغْوَلٍ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: " قَدِمَ عَلَى عُمَرَ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ مَالٌ مِنَ الْعِرَاقِ فَأَقْبَلَ يَقْسِمُهُ، فَقَامَ إِلَيْهِ رَجُلٌ فَقَالَ: يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ لَوْ أَبْقَيْتَ مِنْ هَذَا الْمَالِ لِعَدُوٍّ إِنْ حَضَرَ أَوْ نَائِبَةٍ إِنْ نَزَلَتْ؟ فَقَالَ عُمَرُ: مَا لَكَ قَاتَلَكَ اللهُ نَطَقَ بِهَا عَلَى لِسَانِكَ شَيْطَانٌ، لَقَّانِي اللهُ حُجَّتَهَا، وَاللهِ لَا أَعْصِيَنَّ اللهَ الْيَوْمَ لِغَدٍ، لَا وَلَكِنْ أُعِدُّ لَهُمْ مَا أَعَدَّ لَهُمْ رَسُولُ اللهِ ﷺ قَالَ الشَّيْخُ رَحِمَهُ اللهُ: وَكَانَ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ بِالْحَقَائِقِ لَهِجًا عَرُوفًا، وَعَنِ الْأَبَاطِيلِ مُنْعَرِجًا عَزُوفًا. وَقَدْ قِيلَ: إِنَّ التَّصَوُّفَ دَفْعُ دَوَاعِي الرَّدَى ⦗٤٦⦘ بِمَا يَرْقُبُ مِنْ نَقْعِ الصَّدَى
Teks Indonesia
Sulaiman bin Ahmad menceritakan kepada kami, Miqdam bin Daud menceritakan kepada kami, Abdullah bin Muhammad bin Mughirah menceritakan kepada kami, Malik bin Mighwal menceritakan kepada kami, dari Nafi`, dari Ibnu Umar, dia berkata: Umar i^, kedatangan harta dari Irak lalu dia sendiri yang membagi-bagikannya. Ada seorang laki-laki yang menemuinya dan berkata, "Wahai Amirul Mukminin! Sebaiknya Anda menyisakan sebagian harta ini untuk menghadapi musuh jika dia datang, atau untuk musibah seandainya turun?" Umaf berkata, "Ada apa denganmu? Semoga Allah memerangimu? Setan yang mengucapkannya melalui lidahmu! Allah-lah yang mengajariku hujjahnya. Demi Allah, aku tidak akan mendurhakai Allah SWTari ini demi esok hari. Tidak akan, tetapi aku persiapkan untuk menghadapi mereka seperti yang dipersiapkan Rasulullah ﷺ untuk menghadapi mereka." Syaikh (Abu Nu`aim) berkata: Umar RA sangat fasih dan banyak mengetahui tentang hakikat, serta sangat menjauhi berbagai kepalsuan dan kebatilan. Sebuah petuah mengatakan bahwa tashawwuf adalah menolak faktor-faktor penyebab kehinaan dengan mengingat terpendamnya jasad yang menanti.