Halaman 912
Teks Arab
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ أَحْمَدَ، ثَنَا أَبُو يَزِيدٍ الْقَرَاطِيسِيُّ، ثَنَا حَجَّاجُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، وَحَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدٍ، ثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي سَهْلٍ، ثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الْعَبْسِيُّ، قَالَا: ثَنَا مَرْوَانُ بْنُ مُعَاوِيَةَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سُوقَةَ، قَالَ: أَتَيْتُ نُعَيْمَ بْنَ أَبِي هِنْدٍ ⦗٢٣٨⦘، فَأَخْرَجَ إِلَيَّ صَحِيفَةً فَإِذَا فِيهَا: مِنْ أَبِي عُبَيْدَةَ بْنِ الْجَرَّاحِ وَمُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ إِلَى عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ: سَلَامٌ عَلَيْكَ، أَمَّا بَعْدُ، فَإِنَّا عَهِدْنَاكَ وَأَمْرَ نَفْسِكَ لَكَ مُهِمٌّ، فَأَصْبَحْتَ قَدْ وُلِّيتَ أَمْرَ هَذِهِ الْأُمَّةِ أَحْمَرِهَا وَأَسْوَدِهَا، يَجْلِسُ بَيْنَ يَدَيْكَ الشَّرِيفُ وَالْوَضِيعُ، وَالْعَدُوُّ وَالصَّدِيقُ، وَلِكُلٍّ حِصَّتُهُ مِنَ الْعَدْلِ، فَانْظُرْ كَيْفَ أَنْتَ عِنْدَ ذَلِكَ يَا عُمَرُ، فَإِنَّا نُحَذِّرُكَ يَوْمًا تَعْنِي فِيهِ الْوجُوهُ، وَتَجِفُّ فِيهِ الْقُلُوبُ، وَتَنْقَطِعُ فِيهِ الْحُجَجُ لِحُجَّةِ مَلِكٍ قَهَرَهُمْ بِجَبَرُوتِهِ، فَالْخَلْقُ دَاخِرُونَ لَهُ، يَرْجُونَ رَحْمَتَهُ، وَيَخَافُونَ عِقَابَهُ، وَإِنَّا كُنَّا نُحَدِّثُ أَنَّ أَمْرَ هَذِهِ الْأُمَّةِ سَيَرْجِعُ فِي آخِرِ زَمَانِهَا إِلَى أَنْ يَكُونُوا إِخْوَانَ الْعَلَانِيَةِ أَعْدَاءَ السَّرِيرَةِ، وَإِنَّا نَعُوذُ بِاللهِ أَنْ يَنْزِلَ كِتَابُنَا إِلَيْكَ سِوَى الْمَنْزِلِ الَّذِي نَزَلَ مِنْ قُلُوبِنَا، فَإِنَّمَا كَتَبْنَا بِهِ نَصِيحَةً لَكَ، وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ ". فَكَتَبَ إِلَيْهِمَا عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ: مِنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ إِلَى أَبِي عُبَيْدَةَ وَمُعَاذٍ: " سَلَامٌ عَلَيْكُمَا، أَمَّا بَعْدُ، أَتَانِي كِتَابُكُمَا تَذْكُرَانِ أَنَّكُمَا عَهِدْتُمَانِي وَأَمْرَ نَفْسِي لِي مُهِمٌّ، فَأَصْبَحْتُ قَدْ وُلِّيتُ أَمْرَ هَذِهِ الْأُمَّةِ أَحْمَرِهَا وَأَسْوَدِهَا، يَجْلِسُ بَيْنَ يَدَيَّ الشَّرِيفُ وَالْوَضِيعُ، وَالْعَدُوُّ وَالصَّدِيقُ، وَلِكُلٍّ حِصَّتُهُ مِنَ الْعَدْلِ، كَتَبْتُمَا: فَانْظُرْ كَيْفَ أَنْتَ عِنْدَ ذَلِكَ يَا عُمَرُ، وَإِنَّهُ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ لِعُمَرَ عِنْدَ ذَلِكَ إِلَّا بِاللهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَكَتَبْتُمَا تُحَذِّرَانِي مَا حُذِّرَتْ مِنْهُ الْأُمَمُ قَبْلَنَا، وَقَدِيمًا كَانَ اخْتِلَافُ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ بِآجَالِ النَّاسِ يُقَرِّبَانِ كُلَّ بَعِيدٍ، وَيُبْلِيَانِ كُلَّ جَدِيدٍ، وَيَأْتِيَانِ بِكُلِّ مَوْعُودٍ حَتَّى يَصِيرَ النَّاسُ إِلَى مَنَازِلِهِمْ مِنَ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ، كَتَبْتُمَا تُحَذِّرَانِي أَنَّ أَمْرَ هَذِهِ الْأُمَّةِ سَيَرْجِعُ فِي آخِرِ زَمَانِهَا إِلَى أَنْ يَكُونُوا إِخْوَانَ الْعَلَانِيَةِ أَعْدَاءَ السَّرِيرَةِ، وَلَسْتُمْ بِأُولَئِكَ، وَلَيْسَ هَذَا بِزَمَانِ ذَاكَ، وَذَلِكَ زَمَانٌ تَظْهَرُ فِيهِ الرَّغْبَةُ وَالرَّهْبَةُ، تَكُونُ رَغْبَةُ النَّاسِ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ لِصَلَاحِ دُنْيَاهُمْ. كَتَبْتُمَا تُعَوِّذَانِي بِاللهِ أَنْ أُنْزِلَ كِتَابَكُمَا سِوَى الْمَنْزِلِ الَّذِي نَزَلَ مِنْ قُلُوبِكُمَا، وَأَنَّكُمَا كَتَبْتُمَا بِهِ نَصِيحَةً لِي، وَقَدْ صَدَقْتُمَا، فَلَا تَدَعَا الْكِتَابَ إِلَيَّ؛ فَإِنَّهُ لَا غِنَى بِي عَنْكُمَا، وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمَا "
Teks Indonesia
Sulaiman bin Ahmad menceritakan kepada kami, Abu Yazid Al Qarathisi menceritakan kepada kami, Hajjaj bin Ibrahim menceritakan kepada kami; dan Abdullah bin Muhammad menceritakan kepada kami, Muhammad bin Abu Sahal menceritakan kepada kami, Abdullah bin Muhammad Al Absi menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Marwan bin Muawiyah menceritakan kepada kami, Muhammad bin Suqah menceritakan kepada kami, dia berkata: Aku menemui Nu`aim bin Abu Hindun, lalu dia mengeluarkan sebuah lembaran dan ternyata isinya adalah: Dari Abu Ubaidah bin Jarrah dan Muadz bin Jabal kepada Umar bin Khaththab: Salamun alaik. Sesungguhnya kami berpesan kepadamu karena masalah dirimu itu penting bagimu, sekarang engkau telah diankat menjadi waliyyul amr atas umat ini, baik yang berkulit merah atau hitam. Di hadapanmu duduk bangsawan dan orang rendahan, musuh dan teman. Masing-masing memperoleh bagiannya dari keadilan. Karena itu, perhatikanlah dirimu saat itu, wahai Umar! Kami mengingatkanmu akan suatu hari dimana wajah-wajah manusia menunduk, hati menjadi ciut, dan argumen telah terputus menghadapi argumen Yang Maha Penguasa yang mengalahkan makhluk-Nya dengan kekuasaan-Nya. Semua manusia kepada-Nya, mengharapkan rahmat-Nya, dan takut akan siksa-Nya. Kami ingin menyampaikan bahwa umat ini di akhir zamannya akan kembali menjadi umat yang bersaudara dalam keadaan terang-terangan tetapi bermusuhan dalam keadaan sembunyi-sembunyi. Kami berlindung kepada Allah dari penyikapan batinmu terhadap surat kami kepadamu ini yang berbeda dengan sikap batin kami. Kami menulisnya semata sebagai nasihat bagimu. As-salamu alaik." Kemudian Umar bin Khaththab sjjt membalas surat keduanya: Dari Umar bin Khaththab kepada Abu Ubaidah dan Muadz. Salamun `alaikuma. Aku menerima surat engkau berdua bahwa engkau berdua berpesan kepadaku karena masalah diriku itu penting bagiku. Sekarang aku telah diangkat menjadi waliyyul amr atas umat ini, baik yang berkulit merah atau hitam. Di hadapanku duduk bangsawan dan orang rendahan, musuh dan teman. Masing-masing memperoleh bagiannya dari keadilan. Engkau berdua menulis surat yang berpesan agar aku memperhatikan diriku saat itu. Tiada daya dan upaya bagi Umar saat itu, kecuali dengan pertolongan dari Allah Engkau berdua juga menulis pesan agar aku mewapadai apa yang engkau waspadai dari umat-umat sebelum kita. Sejak dahulu pergantian siang dan malam itu mendekatkan setiap yang jauh, mengusangkan setiap yang baru, dan mendatangkan setiap janji hingga semua manusia kembali ke tempat mereka; surga atau neraka. Engkau berdua juga menulis pesan bahwa umat ini di akhir zamannya akan kembali menjadi umat yang bersaudara dalam keadaan terang-terangan tetapi bermusuhan dalam keadaan sembunyi-sembunyi. Kalian bukanlah mereka, dan ini bukan zaman itu. Itu adalah zaman dimana cinta dan ketakutan tampak mata. Kecintaan sebagian orang kepada sebagian yang lain adalah semata kepentingan dunia mereka. Engkau berdua juga menulis pesan bahwa engkau berdua memohongkan perlindungan kepada Allah dari penyikapan batinku terhadap surat engkau berdua yang berbeda dengan sikap batin engkau berdua, dan bahwa engkau berdua menulisnya semata sebagai nasihat bagiku. Engkau berdua benar, jadi janganlah engkau berdua berhenti menulis surat kepadaku karena aku tidak bisa berdiri tanpa engkau berdua. Was-salamu alaikuma."