Halaman 913
Teks Arab
حَدَّثَنَا أَبِي، ثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ يَحْيَى، ثَنَا يَعْقُوبُ الدَّوْرَقِيُّ، ثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ ⦗٢٣٩⦘ مُوسَى الْمَرْوَزِيُّ أَبُو عَبْدِ اللهِ، قَالَ: قَرَأْتُ هَذَا الْحَدِيثَ عَلَى هَاشِمِ بْنِ مَخْلَدٍ، وَكَانَ ثِقَةً، فَقَالَ: سَمِعْتُهُ مِنْ أَبِي عِصْمَةَ عَنْ رَجُلٍ سَمَّاهُ، عَنْ رَجَاءِ بْنِ حَيْوَةَ، عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ قَالَ: تَعَلَّمُوا الْعِلْمَ؛ فَإِنَّ تَعَلُّمَهُ لِلَّهِ تَعَالَى خَشْيَةٌ، وَطَلَبَهُ عِبَادَةٌ، وَمُذَاكَرَتَهُ تَسْبِيحٌ، وَالْبَحْثَ عَنْهُ جِهَادٌ، وَتَعْلِيمَهُ لِمَنْ لَا يَعْلَمُ صَدَقَةٌ، وَبَذْلَهُ لِأَهْلِهِ قُرْبَةٌ؛ لِأَنَّهُ مَعَالِمُ الْحَلَالِ وَالْحَرَامِ، وَمَنَارُ أَهْلِ الْجَنَّةِ، وَالْأُنْسُ فِي الْوَحْشَةِ، وَالصَّاحِبُ فِي الْغُرْبَةِ، وَالْمُحَدِّثُ فِي الْخَلْوَةِ، وَالدَّلِيلُ عَلَى السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ، وَالسِّلَاحُ عَلَى الْأَعْدَاءِ، وَالدِّينُ عِنْدَ الْأَجِلَّاءِ، يَرْفَعُ اللهُ تَعَالَى بِهِ أَقْوَامًا، وَيَجْعَلُهُمْ فِي الْخَيْرِ قَادَةً وَأَئِمَّةً، تُقْتَبَسُ آثَارُهُمْ، وَيُقْتَدَى بِفِعَالِهِمْ، وَيُنْتَهَى إِلَى رَأْيِهِمْ، تَرْغَبُ الْمَلَائِكَةُ فِي خِلَّتِهِمْ، وَبِأَجْنِحَتِهَا تَمْسَحُهُمْ، يَسْتَغْفِرُ لَهُمْ كُلُّ رَطْبٍ وَيَابِسٍ، حَتَّى الْحِيتَانُ فِي الْبَحْرِ وَهَوَامُّهُ، وَسِبَاعُ الطَّيْرِ وَأَنْعَامُهُ، لِأَنَّ الْعِلْمَ حَيَاةُ الْقُلُوبِ مِنَ الْجَهْلِ، وَمِصْبَاحُ الْأَبْصَارِ مِنَ الظُّلْمِ، يَبْلُغُ بِالْعِلْمِ مَنَازِلَ الْأَخْيَارِ، وَالدَّرَجَةَ الْعُلْيَا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ. وَالتَّفَكُّرُ فِيهِ يَعْدِلُ بِالصِّيَامِ، وَمُدَارَسَتُهُ بِالْقِيَامِ، بِهِ تُوصَلُ الْأَرْحَامُ، وَيُعْرَفُ الْحَلَالُ مِنَ الْحَرَامِ، إِمَامُ الْعُمَّالِ، وَالْعَمَلُ تَابِعُهُ، يُلْهَمُهُ السُّعَدَاءَ، وَيُحْرَمُهُ الْأَشْقِيَاءِ
Teks Indonesia
Ayahku menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ibrahim bin Yahya menceritakan kepada kami, Ya`qub Ad-Dauraqi menceritakan kepada kami, Muhammad bin Al Marwazi Abyu Abdullah menceritakan kepada kami, dia berkata: Aku membacakan hadits ini kepada Hasyim bin Khallad—seorang periwayat yang tsiqah, lalu dia berkata: Aku mendengarnya dari Abu `Ishmah, dari seorang periwayat yang dia sebutkan namanya, dari Raja` bin Haiwah, dari Muadz bin Jabal dia berkata, "Pelajarilah ilmu, karena mempelajari ilmu karena Allah itu menimbulkan rasa takut, mencari ilmu adalah ibadah, mengingat-ingatnya adalah tasbih, mengkajinya adalah jihad, mengajarkannya kepada orang yang tidak tahu adalah sedekah. Dan karena ilmu adalah rambu-rambu halal dan haram, menara ahli surga, pendamping saat sepi, teman dalam keterasingan, pembicara dalam kesendirian, pemandu dalam keadaan susah dan senang, senjata terhadap musuh, agama bagi orang-orang yang mulia. Dengan ilmu Allah mengangkat banyak kaum dan menjadikan mereka sebagai pemimpin kebajikan, jejak mereka diikuti, perbuatan mereka diteladani, pendapat mereka dipegang. Para malaikat senang berada di tengah mereka, sayapnya mengusap mereka, setiap yang kering dan yang basah memohonkan ampun untuk mereka, hingga ikan-ikan di laut dan binatang-binatang lainya, burung pemangsa dan hewan ternak. Karena ilmu adalah penghidup hati dari kebodohan, lentera batin dari kegelapan. Dengan ilmu seseorang mencapai tingkatan-tingkatan manusia terbaik, serta tingkatan tertinggi di dunia dan akhirat. Mentafakkuri ilmu itu sebanding dengan puasa, mengkaji ilmu sebanding dengan bangun malam. Dengan ilmu tersambung silaturahim, dan yang halal dibedakan dari yang haram. Ilmu adalah pemandu bagi orang-orang yang beramal, sedangkan amal mengikutinya. Hanya orang-orang bahagia yang diilhami ilmu, sedangkan orang-orang yang nestapa tidak diilhami ilmu."